1

1.5K 60 0
                                    






Namaku Annabeth. Berpisah dengan ibu adalah hal terberat bagiku namun aku harus bersekolah tentunya
"Baik-baik disana ya sayang" ibu memelukku erat sambil sesekali mengusap-usap rambutku

"Bu, tidak bisakah aku sekolah di rumah saja? aku tidak ingin meninggalkanmu sendiri" bibirku manyun dengan mata berair, kueratkan pelukanku pada ibu seolah akan meninggalkannya untuk waktu yang lama

Ibu terkekeh, melepaskan pelukan dan menangkup pipiku "sayang, ibu tahu ini berat bagimu. Ibu juga tak ingin melepasmu tapi kau harus sekolah, tenang saja ibu bisa menjaga diri" aku memeluk ibu erat dan ibu tak kalah erat memelukku

"baiklah sayang sebaiknya kau cepat masuk ke kereta sebelum kau tertinggal" kulepaskan pelukan dan ibu mencium dahiku sebelum kulangkahkan kakiku memasuki kereta

"Jangan lupa menulis surat untuk ibu kalau-kalau kau sudah mendapat pacar!" Ibu berteriak dan kupelototi ibu yang tertawa lepas melihat reaksiku

Kulambaikan tangan pada ibu dan kereta mulai berjalan, kulangkahkan kakiku mencari tempat duduk. Setelah berjalan berkeliling mencari tempat yang kosong sekitar 10 menit kutemukan satu tempat kosong, aku bernafas lega karena sungguh aku butuh waktu sendiri saat ini

Hening...

Sunyi menemaniku, selama perjalanan aku hanya memandang keluar jendela memikirkan ayahku. Sudah 3 tahun semenjak kepergian ayahku yang tewas dalam kecelakaan yang tak jelas. Rasanya sangat kurang dan sunyi jika tak ada kehadiran seorang ayah, yah walau aku masih memiliki ibu tetap saja aku masih berharap ayah hanya pergi bekerja dan akan kembali suatu hari nanti

"excuse me"

Aku tersentak kaget, menoleh dan kudapati seorang anak laki-laki berambut merah berdiri diambang pintu "e.. maaf mengagetkanmu, tempat lain sudah penuh bolehkah aku- "

"duduklah" selaku

"bolehkah temanku juga ikut duduk?" aku mengangguk, dia tampak tersenyum dan mengajak temannya yang berkacamata duduk didepanku
"I'm Ron Weasley dan ini Harry Potter, kau pasti mengenalnya kan?"

Mataku melotot demi Merlin, anak laki-laki berkacamata yang duduk didepanku ini adalah Harry Potter?! Harry Potter yang melegenda itu? Si anak yang bertahan hidup? Maksudku siapa yang tak mengenal Harry Potter jika ceritanya bahkan sudah melegenda

Kugelengkan kepala saat kusadari tangan Ron melambai didepan wajahku "are you okay?" tanyanya
"ah i'm fine, sorry" aku tersenyum kikuk

"siapa namamu?" tanya Harry memberikan bukuku yang jatuh karena sempat melamun " namaku Annabeth Evannora- "

"excuse me" belum sempat aku menyebutkan nama lengkapku, perkataanku sudah dipotong oleh seorang anak perempuan dengan rambut yang mengembang sedang berdiri diambang pintu "apa kalian melihat seekor katak? seorang anak bernama Neville kehilangan peliharaannya" aku, Ron dan Harry menggeleng tanda tak tahu

"Demi jenggot Merlin, apa kau Harry Potter?!" anak perempuan itu langsung duduk di sampingku, karena merasa tak nyaman aku sedikit bergeser menjauh

Harry mengangguk dan tersenyum "aku tak menyangka akan bertemu denganmu disini, jika kau benar-benar Harry Potter apa kau punya- " anak perempuan itu mengusap dahinya sendiri

Seolah paham Harry mengangkat rambutnya yang menutupi dahi dan nampaklah luka berbentuk petir yang sangat melegenda di kalangan penyihir "wow, lukamu sangat melegenda kau tahu?" anak perempuan itu nampak sangat bahagia setelah melihat luka didahi Harry

"I'm Hermione Granger and you are-?" anak bernama Hermione itu menoleh ke arah Ron yang sedang sibuk memakan coklat "oh i'm Ron Weasley" ucapnya dengan mulut penuh coklat. Hermione nampak mengangguk kemudian menoleh ke arahku "aku Annabeth" ucapku sebelum ia bertanya

Ia mengangguk sekali lagi "senang bertemu dengan kalian, dan bukan maksudku untuk memerintah kalian tapi pakailah jubah kalian, kita akan segera sampai ke Hogwarts" ucapnya kemudian keluar dan pergi entah kemana








TBC 🦋

Love ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang