26

198 15 0
                                    







"I like you and . . Do you wanna be my girlfriend?"

WHAT?! Oliver benar-benar membuatku senam jantung, aku harus menjawab apa sekarang?! Disisi lain aku ingin menjawab iya karena perlakuannya yang lembut dan ramah padaku namun entah kenapa tiba-tiba aku teringat pada Draco, walau dia menjengkelkan rasanya juga hampa kalau sehari tidak bersamanya. 'oh Merlin datangkan bantuan padaku saat ini juga'

"A-aku . ."

"Anna-!" Mendengar namaku dipanggil, kutolehkan kepala kearah belakangku, Hermione berlari kearahku dan langsung berhambur dipelukanku, pipinya terlihat basah, apa dia menangis?

Kubalas pelukannya "Hermione? Hei kenapa kau menangis?" Hermione tidak menjawab justru menangis semakin kencang hingga membuat jubahku basah karena air matanya

"ee, aku akan pergi sekarang" Oliver pamit dan kubalas dengan anggukan kepala "oh iya Anna. . Kutunggu jawabanmu" mataku terbelalak, Oliver mengangguk kemudian berjalan menjauh, astaga aku harus menjawab apa . .? Lupakan itu, sekarang yang harus kulakukan adalah menenangkan Hermione yang masih menangis dipelukanku

"Mione look at me" masih dengan tangis sesegukkannya Hermione menatapku, mata dan hidungnya terlihat memerah "siapa yang membuatmu menangis, Harry? Viktor?" Hermione menggeleng. Pikiranku langsung tertuju pada Ron, memori diotakku langsung mereset ulang kejadian saat aku melihat mereka bertengkar diacara Yule ball malam itu "apa . . . Ron?" Bukannya menjawab Hermione kembali menangis bahkan lebih kencang dari sebelumnya, sudah kuduga.

"D-dia hiks dia . ."

"Hussh diamlah, jangan dibahas dulu sekarang lampiaskan semua kesedihanmu lebih dulu. Sebaiknya juga kau beristirahat saja hari ini" Hermione mengangguk pasrah, kubawa dia ke hospital wing, menyuruhnya beristirahat ditemani Madam Pomfrey sementara aku akan pergi mencari sekaligus menghajar  Ron. Kulangkahkan kakiku mengambil langkah panjang mencari sosok yang membuat Hermione menangis, mencari-cari disetiap sudut kastil hingga kudapati dirinya bersama dengan seorang gadis disalah satu lorong koridor.

"RONALD BILIUS WEASLEY-!!" Yang dipanggil menoleh terkejut, gadis disampingnya yang sedang bergelayut manja dilenganya juga sama terkejutnya. Tanpa pikir panjang kulangkahkan kakiku mendekatinya, wajah Ron terlihat panik, kutarik kerah jubahnya dan mendorong paksa tubuhnya kemudian menghimpitnya kedinding

"Bloody hell Anna . . Ap-apa yang kau lakukan?" Ekspresinya masih terkejut, cih ingin sekali kutonjok wajah sok polosnya itu

Harry yang sedang lewat melihatku dan Ron, wajahnya panik kemudian bergegas mendekat "he-hei Anna apa yang kau lakukan?"

"Harry tolong aku . ."

"Anna lepaskan Ron-"

"Shut the fuck up Harry Potter-!! Ini urusanku dengannya" kupotong perkataannya, Harry terdiam, menatap Ron bingung yang juga balik ditatap Ron lebih kebingungan

"Apa yang sudah kau lakukan pada Hermione?"

"What? Aku tid-"

"JAWAB!! kenapa kau membuatnya menangis malam itu, dan sekarang dia juga menangis karena ulahmu!!"

"Hei singkirkan tanganmu dari pacarku!" Kepalaku menoleh, menatap gadis yang bersama Ron tadi, kutatap dirinya dari atas sampai bawah kemudian kembali menatap wajahnya. Kulepaskan cengramanku pada Ron, berbalik menghadap gadis ini, mengambil langkah mendekatinya yang malah membuatnya mengambil langkah mundur

"Apa kau bilang tadi? Pacarmu?" Gadis dihadapanku mengangguk kaku "siapa namamu?"

"L-lavender" baiklah, aku sudah bisa menebak permasalahan diantara Hermione dan Ron "well lavender . . Pacarmu ini sudah membuat sahabatku menangis, dan tentunya aku tidak bisa tinggal diam jadi jangan coba-coba mencampuri urusanku dengan pacarmu ini!" Kutolehkan kepalaku pada Harry, Harry menunduk "kau juga Harry"

Love ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang