15

226 23 0
                                    







"Hoeeeeekkk... Disgusting"

"Menurutmu ini apa? Pumpkin juice? Minum kembali ramuannya, kali ini jangan muntahkan lagi!"

Pintu hospital wing terbuka, suara dari kayu tua pintu ini sangat keras sehingga atensi manapun akan tertuju pada pintu tua ini. "hehehe sorry.." Madam Pomfrey tersenyum hangat padaku berbeda dengan Malfoy yang memalingkan wajahnya

Kulangkahkan kaki memasuki ruangan yang identik dengan bau obat-obatan, duduk dikursi samping brankar yang ditempati Malfoy

"Darling, bisa suruh temanmu ini meminum ramuannya? Ini sudah ketiga kalinya dia memuntahkannya"

"She's not my friend"

Suaranya terdengar menakutkan bagi yang baru pertama kali bertemu dengannya namun bagiku hanya terdengar seperti ejekan "baiklah madam Pomfrey"

"Thank you darling" dengan begitu madam Pomfrey melangkahkan kakinya keluar dari ruangan

Hening

Tak ada yang mau membuka suara antara aku dan Malfoy, hanya suara nafas kami yang saling bersahutan terdengar

"Malf-"

"Untuk apa kau kemari?"

"Sorry?"

"Kubilang untuk apa kau kemari? Apa kau tuli?"

Aku terdiam, namun jiwaku ingin sekali rasanya mencabik-cabik wajah soknya yang menjengkelkan ini. Kutarik nafas panjang kemudian menghembuskaannya kasar

"Dengar Malfoy, aku datang karena aku- aku-"

Draco menoleh, menaikan sebelah alisnya menatapku meminta melanjutkan perkataanku "kau...?"

"A-aku juga tidak tahu kenapa aku datang kemari, aku hanya mengikuti kemana kakiku berjalan saja"

...........

Hening kembali, namun di beberapa menit kemudian anak laki-laki dihadapanku terdengar berdecih kemudian kembali memalingkan wajahnya "cih.. kau bisa mengkhawatirkanku juga ternyata"

"Haaah.... Malfoy jika kau marah pasal aku yang tidak datang ke perpustakaan malam itu maka maafkan aku, aku langsung tidur malam itu karena lelah jadi.... I'm sorry Malfoy"

.....

"Hm ..."

Kulihat Draco, dia hanya berdehem dan masih diposisi memalingkan wajahnya dariku. "Baiklah kalau begitu aku pergi dulu, dan jangan kau muntahkan lagi ramuan itu" dengan begitu aku bangkit dari dudukku dan berjalan berlalu ke arah pintu

.
.
.
.
.

Great hall

Semua sedang asyik menyantap makan siang mereka, begitu juga dengan golden trio yang mengajakku duduk dimeja Gryffindor untuk makan bersama. Aku tahu dengan keberadaan seorang anak Slytherin dimeja Gryffindor pasti akan menimbulkan hujatan-hujatan dari asramaku sendiri tapi masa bodo dengan hujatan orang-orang itu, toh temanku hanya mereka

"Anna kau tidak makan?"

"Ambil saja.." kusodorkan piringku kearah Ron dan langsung disantap olehnya

"RON! DIA BAHKAN BELUM MAKAN SESUAP PUN!" Hermione memukul-mukul bahu Ron berkali-kali namun tak dihiraukan oleh Ron

"Apa? Lagipula dia yang memberikannya"

Ron tak ambil pusing kini memilih melanjutkan makannya, dan Hermione tentu saja berdengus tak terima "Anna makanlah walau sesuap kau bisa sakit nanti!"

"Aku hanya tak lapar mione"

"eum Anna.."

"Ya Harry?"

"A-aku ingin meminta maaf"

Keningku menyerit, untuk apa Harry meminta maaf kalau dia tidak berbuat salah "Hm? Untuk apa?"

"Untuk hal yang kulakukan saat kita terbang bersama Buckbeak"

Blusshh

Pipiku memanas entah kenapa, mengingat kembali saat Harry melingkarkan tangannya di pinggangku dan berbisik pelan ditelingaku. Kenapa Harry malah mengingatkanku tentang hal itu! Rasanya aku ingin muntah karena sesuatu diperutku

"A-aaa tak apa Harry" aku tersenyum canggung padanya mencoba tenang setenang mungkin walau kurasa pipiku tidak bisa tenang karena masih terasa panas

"Memangnya apa yang Harry lakukan padamu?"

Aku tersentak, Oliver tiba-tiba saja sudah duduk di sampingku sambil bertopang dagu menatapku kemudian menatap Harry meminta penjelasan "Anna kau sakit? Pipimu merah" Oliver meletakan punggung tangannya didahiku, mengecek suhu tubuhku kemudian menggenggam tanganku

"Tidak panas, apa kau kelelahan?"

"I'm fine Oliver.."

"Are you sure?" Aku mengangguk dan dibalas dengan senyuman hangat yang kusuka darinya itu, tak tersadar ternyata aku dan Oliver melakukan kontak mata yang cukup lama. Aku baru sadar ternyata warna matanya tak jauh berbeda dengan warna mataku

"Ekhem.....!!!"

Oliver dengan segera memutus kontak mata dan melepaskan genggamannya pada tanganku "e.. baiklah aku akan pergi dulu, bye.." Oliver bangkit dan mengusap rambutku kemudian berlari keluar

"Ekhem.. bagaimana rasanya punya pacar seperti Oliver Anna?"

"Apa maksudmu Hermione!" demi apapun aku merasakan pipiku 2x lipat lebih panas dari sebelumnya

"Ahahahaha pipimu tak bisa berbohong"

.
.
.
.
.

TBC 🦋

Love ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang