Chapter -03

1.6K 206 7
                                    

~HAPPY READING~

Seminggu telah berlalu, Poppy telah menyesuaikan dirinya dengan kelurga milik tubuh yang ia tempati. Dan itu artinya kelurga itu juga keluarnya sekarang. Dan seminggu ini pula ia mulai terbiasa dengan kelurganya itu.

Semua tentang tubuh yang ia tempati ini telah  ia ketahui dari Mommy-nya. Tidak semuanya sih, tapi cukup untuk gadis itu mengenal kehidupan barunya sekarang. Fakta yang membuat gadis itu begitu terkejut adalah umur tubuh yang ia tempati ini tidak seperti yang ia tebak. Wajah itu terlalu muda dan terlalu kecil untuk tubuh yang berusia 16 tahun yang ia tempati ini.

Di dalam kamar bernuasa biru muda itu, Poppy berbaring bosan didalam kamar. Seminggu di dalam kamar  dan di dalam Mansion besar sangatlah membosankan. Pergerakannnya terbatas, setaunya dari  Mommy-nya dirinya bersekolah. Tapi karena kecelakan yang terjadi itu membuatnya harus beristirahat total agar tubuhnya kembali sehat.

Poppy rasa tubuhnya baik-baik saja, kelurga-nya ini terlalu berlebihan! Poppy jadi kesal karena ia serasa di kurung dalam perkarangan Mansion ini.

Gadis itu mengela napas kasar berkali-kali. Ia mendudukan dirinya dengan tampang muka bete-nya.

"Menyebalkan banget! Bosan tau, kalo di kamar terus, istirahat! Istirahat!" Gerutunya kesal dengan mulutnya komat-kamit dengan nada menye-menye.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu itu mengalihkan perhatian gadis itu. Ia berdecak kesal lalu bersuara." Masuk aja! Gak di kunci!" Setelahnya pintu itu terbuka di ambang pintu itu berdiri sosok pria tampan dengan wajah datarnya. Namun tatapan mata itu terlihat lembut.

"Bang Alex? Ngapain bang?" Tanya gadis itu dengan bingung.

Pria itu adalah Alexis kakak laki-laki pertama Poppy. Alexis tersenyum simpul lalu mengelus pucak kepala adik kecilnya itu penuh sayang." Di suruh Mommy buat kebawah, sarapan, sayang. Ayok kebawah," ujarnya lembut. Poppy hanya menganguk-angukan kepala.

Gadis itu turun dari ranjangnya lalu mengaitkan lengan tangannya dengan lengan tangan Alexis."Ayok kebawah abang~" ujarnya girang. Alexis terkekeh pelan. Adik kecilnya ini sangat mengemaskan.

Memang waktu makan malam sekarang, seperti biasa Alxis atau saudaranya yang lain menjumputnya ke kamar. Di perjalan menuju meja makan, keduanya bercanda tawa, memang Poppy pembawa virus! Alexis yang biasanya dingin dan datar akan selalu tertawa dan tersenyum jika saat bersama adik kecilnya.

Setibanya di ruang makan keluarga.

"Malam semuanya~" sapanya girang.

"Malam sayang/ Poppy kecil!"

Gadis itu  mengedarkan pandangannya di ruang makan itu. Tampak terasa ada yang berbeda. Kening gadis itu mengerut." Mom, abang twins mana?" Mommy yang sedang menaruh makanan di meja itu  menatap anak bungsunya dengan tatapan lembut." Mereka nginap di rumah temannya, kenapa kangen ya?" Goda Mommy dengan tersenyum jahil. Sontak Poppy mengeleng ribut.

Matanya membola menatap kesal Mommy-nya itu.

"No! No! Poppy cuman nanya, mana ada Poppy kangen mereka! Yang ada Poppy gemez pengen lumatin!"  Kangen Twins? Tidak-tidak mereka itu sangat penggangu! Jauh dari mereka sangat menguntungkan bagi Poppy.

Aleyza tertawa, adik kecilnya ini sangat mengemaskan. Danzel dan Renata hanya tersenyum simpul. Alexis tersenyum tipis Sedangkan Frey tersenyum tertahan.
Tingkah lucu Poppy selalu membuat hangat meja makan itu.

Yang tidak ada di meja makan itu hanya si twins. Sesuai perkataan Renata anak kembarnya itu sedang menginap di rumah temannya. Sebutulnya bukan rumah teman, tapi markas geng si kembar. Ini hanya mengelabui otak polos nan lugu Poppy kecil.

Makan malam pun di mulai, saat makan hanya ada keheningan. Setelah selesai mereka  baru mengobrol ringan.

'Gue pengen sekolah  ... bosan banget kalo tiap hari di mansion ini terus! Gue bilang aja kali ya, kalo mau sekolah?' Batin Poppy

"Hemm," dehaman gadis itu membuat perhatian kelurga itu tertuju pada Poppy. Sang objek hanya tersenyum kikuk. Kelurganya begitu peka, pasti Poppy kecil mereka ada hal yang mau di sampaikan olehnya.

"Kenapa, sayang?" Tanya Mommy lembut. Yang lain juga penasaran dan mereka menunggu apa yang akan di katakan Poppy.

Ia cengengesan lucu." Mhehehe ... Poppy boleh sekolah besokkan? Poppy mau sekolah lagi, hehe ..." menyengir lucu walau dalam hati ia merasa was-was.

"Gak boleh!" Ucap tegas dan serentak dari semua keluarnya. Bibir gadis itu mengucup, waktunya drama dimulai!

"Ihss! Gak mau tau! Pokoknya Poppy besok sekolah! HUWAAA!" Pecah sudah tangis buayanya.

Kelurga itu kelimpuhan dan sangat panik menghadapi Poppy kecil mereka. Lama menangis dan segala bujuk rayu keluar dari kelurganya tapi tangisnya tak juga mereda.

"Gak mau! Poppy mau sekolah hiks .." sekali-kali ia sesegukan. Dan pada akhirnya kelurga itu tak tega, berkahir pemenangnya adalah Poppy. Gadis itu akan bersekolah mulai besok pagi.

Tapi dengan satu syarat, selalu berada di pengawasan kakak-kakaknya. Dan Poppy hanya bisa menganguk pasrah.

'Dunia luar! Aku merindukanmu~ hehe ... pembalasan akan segera dimulai! Nikmatilah kesenangan kalian dengan hartaku itu, karena sebentar lagi kesengsaraan akan datang ... pasangan bajingan!'

"Quinza, akan memberikan kesengsaraan yang begitu nikmat untuk kalian!'












Hallo pren🖐 sekedar info ya, TP (Trasmigration Poppy) memang jarang up:) aku up sesuai mood aja:)

Dan karena agak sibuk lagi jadi gak bisa sering-sering up:) dan begitu juga cerita aku yang pertama itu:)

Okeh, votenya 50 besok next✊ 50 loh, jangan pelit-pelit ya:) dan komennya juga ramein yah, mhehe💃

Follow me Alcia_09

Transmigration PoppyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang