Chapter -04

1.9K 251 43
                                    

~HAPPY READING~

.
.
.

Pagi harinya ...

Poppy bersenandung ria saat menuruni anak tangga menuju meja makan. Pagi-pagi sekali ia telah rapi dengan saragam sekolahnya.

Ia mendudukan dirinya di tempat biasa ia duduk. Melihat meja makan yang masih sepi lantas Poppy bertanya pada Mommynya yang sedang sibuk memasak. Hanya sendiri, jika urusan perut kelurga Mommy satu ini lebih memilih dirinya sendiri yang mengurus.

"Mom, kok sepi?" Tanya Poppy bingung.

Mommy menoleh kebelakang." Kamunya kecepatan bangunnya, semangat sekali yah ..." lalu wanita itu terkekeh pelan.

Poppy meringis dengan tertawa pelan." Hehe, Poppy kecepatan rupanya ..." Mommy hanya mengelengkan kepalanya. Lalu ia kembali sibuk.

Poppy itu turun jam 6 pagi loh. Biasanya meja makan akan terisi 30 menit lagi.

"Perlu Poppy bantu Mom?" Tanya gadis itu dengan cengiran lucunya saat sang Mommy menata makanan di atas meja.

"Tidak sayang, Mommy bisa sendiri. Nanti saragam mu kotor," ujar Mommy seraya mengelus kepala Poppy dengan lembut.

"Okay mom," jawab Poppy akhirnya ia memilih bermain ponsel. Mengecek sosial media milik tubuh yang ia tempati. Tak ada yang menarik, karena Poppy sebelumnya tidak mengunggah fotonya di sosial medianya.

Lalu jari gadis itu tak sengaja menekan aplikasi berwarna hijau itu yang bernama Whatsapp.

Hanya ada tiga grup isinya. Dan beberapa nama kontak teman-temannya. Lalu tatapan matanya tertuju pada sebuah kontak dengan emoji love💙. Dahi Poppy berkerut bingun.

Seperti pemikiran pada umumnya. bisa di tebak dengan mudah jika emoji seperti itu adalah orang yang spesial. Pacar? Mungkin saja.

" Mom, Poppy punya pacar?" Pertanyaan dari Poppy mampu membuat Wanita itu terdiam sebentar lalu menatap anaknya itu dengan tatapan sulit di artikan.

"Dari mana kamu mengetahuinya?" Tanya Mommy berusaha terlihat tenang.

"Disini," menunjukan ponselnya." Poppy punya pacar? Dia tampan gak Mom?!" Tanyanya girang.

Melihat itu Mommy meringis pelan." Iya punya, tapi dia itu jelek. Seperti iblis," ujar Mommy dengan raut wajah takut. Dalam hati wanita itu cekikan geli' Saatnya kau merasakan kesengsaraan Iblis sialan!'

Poppy merinding di buatnya." Seriuskah? Tapi kok Poppy gak percaya, lalu dimana dia sekarang Mom?" Tanya gadis itu penasaran.

"Dia sedang di luar negeri, dua minggu lagi juga pulang," ujar wanita itu santai. Lalu duduk di sebelah anaknya itu, bertepatan suami dan anak-anaknya yang lain turun dari tangga.

'Pacar? Seperti iblis? Yang benar saja, gue jadi tertarik dengan hal seperti itu. Apa dia benaran jelek? Melihat gelaget Mommy seperti menakuti saja,' Batin Poppy.

"Kenapa Mom tidak mengatakannya?" Tanya gadis itu memicing seolah menaruh curiga sesuatu pada Wanita itu.

"Hehehe, Mommy lupa. Lagi pula kamu tidak bertanya tuh," ujar Wanita itu terlihat cuek.

Poppy mendengus sebal. Baiklah dia mengaku kalah.

"Wahh, Little princess Daddy semangat sekali yah, pagi-pagi udah di meja makan," seru Daddy saat duduk di bangkunya.

"Hehehe harus dong dad!" Girang Poppy.

"Patasan tadi aku kekamarmu tidak ada. Ternyata udah duluan," sahut Aleyza. Tanganya mencubit pelan pipi adik kecilnya itu.

"Aduhh, lepasin kak!" Poppy memberungut sebal. Perempuan satu ini suka sekali mencubit pipinya. Jika bukan kakak pemilih tubuh ini sudah Poppy pastikan tangannya hilang.

"Pelan kok," ujar Aleyza menarik tanganya kembali.

Kelurganya hanya mengelengkan kepala saja melihat keduanya. " Memang pelan! Tapi sakit! Sini coba aku yang cubit Pipi tirus kau itu!" Ujar Poppy berwajah garang.

Abang dan Mommy serta Daddynya hanya terkekeh gemas melihat wajah manis Poppy.

Aleyza membiarkan adik kecilnya itu mencupit pipinya.

"Ehhh, benar loh sakit!"

"Hemm! Tau rasakan!"

Pecah sudah tawa keluarga itu.

***

SMA Zaxuel sangat heboh pagi ini. Bagaimana tidak heboh, kesayangan kelurga Jaxuel telah kembali bersekolah. Setelah dua minggu tidak
bersekolah, saat melewati lorong sekolah Poppy berusaha biasa saja.

Ini pengelaman baru baginya, menjadi pusat perhatian saat di sekolah. Dulu dia tidak sepopuler ini wajar saja dia merasa berbeda.

Dan hari ini, Poppy mengulang kembali masa SMAnya. Baiklah, sekolah kembali itu tidak buruk, lagi pula ia juga merasa lega bisa keluar dari Mansion.

Di perjalanan menuju kelasnya. Ia di antarkan oleh kakak perempuannya itu. Aleyza perempuan itu mengeluarkan hawa dinginnya menatap tajam pada orang-orang yang memperhatikan adik kecilnya.

"Jangan di perdulikan," bisik Aleyza pada adiknya itu. Poppy hanya menganguk kikuk.

Sesampainya di depan kelas ....



Tbc.

Jejeknya jangan lupa☻

Vote 👇and Comen

Folow me Alcia_09

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigration PoppyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang