Chapter 0-2

1.8K 212 10
                                    

~HAPPY READING~

Indonesia. Kota J, 07.00 Am.

Seorang gadis cantik tengah terbaring dengan damai. Tubuh mungil itu mengalami koma selama seminggu. Gadis itu adalah Poppy Ozela Jaxuel,ia terlalu ceroboh sehingga seminggu yang lalu terpeleset di kamar mandi saat hendak akan keluar dari kamar mandi. Ia begitu terkekang, jadi Poppy tidak bebas. Hidupnya memang sempurna, kelurga amat menyayanginya dan kebutuhannya terpenuhi. Keinginannya terkabulkan. Tapi kecuali satu, kebebasan. Ia juga ingin bebas seperti abang dan kakaknya yang lain.

Karena Poppy ini terlalu polos dan lemah, sehingga ia dijaga begitu ketat. Dari kecil hingga ia berumur 16 tahun ia di awasi terus menerus. Kemana-mana pasti ada pengawal atau saudara posesifnya yang mengikuti dirinya. Lama-lama siapa yang tidak jenuh dan kesal jika pergerakkannya di ikuti terus?

Salahkan tubuhnya dan otaknya yang terlalu lemah dan polos. Ia juga ingin seperti kakak perempuannya, yang sudah seperti orang dewasa. Tapi bagaimana jadi dewasa jika semua yang dia lakukan di ketahui semua oleh kelurganya. Dia merasa bebas hanya ketika tidur dan di kamar mandi. Dia sungguh lelah, kata-kata terakhirnya saat sebelum matanya tertutup saat terpeleset di kamar mandi adalah hanya sebuah kebebasan.

"Dengan begini Poppy bisa tenang? Jadi bisakah Poppy bebas? Begitu bosan, kenapa Poppy berbeda dari kakak Yza. Dia begitu bebas, Poppy hanya ingin bebas seperti seekor burung." Poppy Ozela Jaxuel

Mata gadis cantik itu perlahan terbuka lalu mengerjap pelan sembari menyesuaikan cahaya. Mata gadis itu menelisik keseluruhan ruangan lalu ia menyerit bingun.

"G-gue dimana?" Monolognya bingung sembari bangun duduk dengan perlahan. Ia meringis pelan saat kepalanya merasa nyeri. Mungkin efek terbaring komanya tubuh itu.

Ia mengerjap lucu, saat mendengar suara yang keluar dari bibir mungil itu. " Ehh, ini bukan suara gue?! Kek suara bocil aja, njir!" Ia sangat terkejut. Yang terbangun itu bukan lagi Poppy si gadis cerobah nan lugu. Tapi Poppy Quinza, perempuan berumur 23 tahun yang mati di hianati oleh orang terdekatnya.

"Ini juga bukan kamar gue! Dimana gue?!" Dengan panik Poppy berjalan menuju cermin besar di kamar bernuasa biru laut itu.

Saat telah berada di depan cermin itu ia menjatuhkan rahangnya saat melihat tubuh itu, Tubuh kecil nan mungil, kulit putih bersih nan lembut, iris mata yang cantik berwarna hijau. Serta wajah imut nan mengemaskan. Bibir mungil nan merah alami, hidung kecil yang mancung dan Rambut berwarna coklat.

Poppy menunjuk gugup menatap pantulan bayangan di cermin itu." I-itu, gue?! Kok bisa?!" Ujarnya linglung.

"Ahh, bentar-bentar! Coba berpikir apa yang telah terjadi," menghela napas pelan, berusaha untuk tenang. Lalu ia berpikir mengingat-ingat apa yang telah terjadi.

'Gue bukannya udah mati? Iya udah mati gue njirr! Guekan udah minum racun dari pasangan bajingan itu! Terus gue apa namanya ini?' Batinya Poppy.

Ia terdiam sebentar lalu bersorak heboh setelahnya. "Tuhan mengabulkan keinginan gue?! Gue hidup lagi?! Hidup kedua?! OMG gue bertransmigrasi! Hahahaha ... anjirr seperti di novel dong gue?!" ia sangat senang serta bersyukur.

"Terima kasih tuhan," gumannya pelan.

Poppy kembali fokus pada cermin di depannya. Menatap penuh teliti pada wajah barunya." Tidak buruk, imut banget! Ehh, gue masuk tubuh bocilkah? Umurnya pasti 14 atau 15 tahun deh," ujarnya lalu menatap kebawah tepat pada payu udara tubuh barunya. Meraba pelan pada gundukan kecil itu." Kecil banget ... tt montok gue ilang! HUWAAA!" Jeritnya histeris.

Jeritan Poppy sangat keras, sampai-sampai mengembarkan se isi rumah besar itu. Atau Mansion?

Selang 2 menit terdengar langkah kaki yang banyak terdengar tergesa-gesa. Lalu tiba-tiba pintu kamar itu terbuka lebar. Tentu hal itu membuat Poppy tergelonjak kaget. Ia masih berdiri di depan cermin itu.

Matanya membola, siapa mereka? Apa kelurga pemilik tubuh ini, Ohh sial! Gue gak dapat sedikit pun ingatan dari pemilik tubuh ini!Pikir Poppy panik.

"Kamu tidak apa-apakan, princess/ sayang,baby, Lillte Princes!" Tanya kompak dari segerombolan orang-orang yang menerobos masuk kedalam kamar itu. Mereka adalah kelurga posesif pemilik tubuh asli itu.

Poppy berusaha tidak terlihat panik.'Gue harus gimana?! Apa gue pura-pura amesia aja?' Batin gadis itu.

Melihat Poppy yang hanya diam, mereka mendekati Poppy yang menatap mereka dengan tatapan bingun.

"Heii sayang, kamu kenapa tadi? Kamu baru bangun dari komakan? Sebaiknya kamu istirahat ya," ucap lembut sang Mommy. Renata Zabrina Jaxuel, wanita cantik nan anggun itu berumur 40 tahun. Ia memang menikah di usia yang tergolong muda.

"Hmmm, tidak apa. Aku sudah baikkan, tapi kalian siapa? Aku tidak mengingat apa-apa ..." ujar Poppy berusaha terlihat kalem dan terlihat lugu. Baiklah ia memang terbisa seperti itu dulu, tapi ini kondisinya berbeda. Ia berada di tubuh gadis polos nan lugu. Dan itu terlihat jelas dari wajah tubuh yang ia tempati itu.

Wanita itu sangat terkejut mendengarnya. Tak hanya dia suaminya serta lima anaknya yang lain juga sangat terkejut.

Litlle princess mereka melupakan mereka? Ini guncangan yang sangat besar bagi kelurga itu.

Pria paruh baya yang masih terlihat muda itu mendekati anak bungsunya." Sayang, ini Daddy. Kamu juga tidak mengingat Daddy mu ini?" Tanya lembut pria itu. Dia adalah Danzel Vance Jaxuel, berumur 44 tahun. Berkarisma,tampan, tegas serta berbadan kekar. Sangat hot sekali Daddy yang satu ini.

Poppy kembali mengeleng. Ia meringis pelan. Merasa tak enak pada kelurga milik tubuh yang ia tempati. "Maaf semuanya, tapi aku benar-benar tidak mengingat kalian. Jangankan kalian namaku saja tidak ingat," ujarnya polos.

"Tidak apa, kan aku sudah katakan Mom, dad. Poppy kecil kita pasti lupa ingatan. Karena benturan keras di kepalnya itu," ujar Alexis. Ia seorang dokter dan sudara tertua Poppy.

Semua kelurga itu menghela napas gusar. Beda halnya dengan Poppy, dahinya berkerut bingung.

"Namaku Poppy?" Tanya polos tatapan lugu itu membuat mereka tersentak. Mereka mengartikan Poppy kecil mereka sama saja, tidak amesia atau amesia sama saja. Tatapan polos itu sudah membuat mereka merasa lega.

"Iya sayang, apa kamu mengingat sesuatu?" Tanya Sang Mommy lembut. Dengan tersenyum manis lalu mengusap lembut rambut anaknya itu.

"Tidak, Aku boleh memangil mu Mommy?" Pertanyaan itu membuat mereka terkekeh pelan.

"Heii, tentu saja! Dia Mommy mu dan Mommy kami juga!" Ujar gadis cantik nan terlihat dewasa itu. Dia adalah kakak perempuan Poppy, namanya Aleyza. kakak ke5 Poppy. Dan Poppy anak ke6

Poppy menatap mereka keseluruhan. Kelurga itu tersenyum lembut pada Poppy, lalu mengangguk.

'Huhuhu ... gue akhirnya punya keluarga! Mom?dad? Anak sultan guekah?! Asik kalo gitu!' Batin gadis itu bersorak gembira.

Poppy mengaruk tengkuknya, lalu cengegesan lucu. Keluarga itu tak dapat menahan rasa gemas mereka pada Kesayangan mereka ini. Secara bersamaan Poppy di peluk hangat oleh kelurga itu, atau sekarang keluganya juga?

"Gemesin banget adek abang!"

"Anak Mommy, cepat sembuh ya. Agar bisa mengingat semuanya,"

"Walau kamu amesia, kami tetap akan menyayangimu!"

"Cepat sembuh ingatanmu ya,"

"Seminggu aku tidak mendengar suara lucu dan tingkah polosmu, aku sangat merindukan mu!"

"Bukan Daddy saja! Kami juga!"

"Adik kecilku, aku merindukanmu!"

Poppy yang mendengar semua itu hanya tersenyum haru. Ia dulu kesepian. Kelurga saja tidak punya dan tidak tau ia anak siapa. Ia merasa beruntung saat ini, tuhan begitu baik padanya. 'Terima kasih lagi tuhan, aku bersyukur karena telah masuk kedalam kelurga ini,' batin Poppy.

Tbc.

Bagaimana dengan awalnya? Maaf jika tidak mengesankan:)
Jejaknya jangan lupa loh.

Vote👇 serta komen_^


Follow me Alcia_09

Transmigration PoppyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang