"Semuanya terasa bungkam saat diri sendiri lebih memilih diam dan memendam"
Arsa Arviansya putra
••••••
"TELAT GAWAT" Teriak Adara seperti orang kepanasan, berlari langsung ke bawah dengan pakaian cukup amburadul.
"Salah siapa mandi pake konser," sungut Tasya membiarkan anaknya segera berangkat, karena ditasnya sudah ada bekal dengan spesial telor mata hati.
•••
"Gara-gara Justin miber nih gua ketagihan lagunya jadi telat kan," gerutu Adara dengan tangan yang menghormat di bendera sang saka merah putih.
"Bacot! Gerutu mulu unfaedah." Adara terkejut dibuat main atas kedatangan makhluk tak di undang.
"Ga jelas, sok akrab!" Judes Adara dengan perut yang keroncongan, pasti cacingnya pada kelaparan.
'sabar yah kawan kita tunggu 1 jam lagi'
"He Lo kok enak main keluar saat pelajaran," Adara dibuat jengkel dengan Arsa yang seenaknya keluar kelas.
"Dih gua disuruh pak tijo jagain lo,"
"Siape lo bapak gua, tijo pala botak nyeselin," dumel absurd Adara sudah terlanjur terjadi, semakin panas matahari bersinar semakin banyak kosa kata keluar.
"Duh tali sepatu gua copot lagi," Adara berjongkok klu membenarkan tali yang semula terlantar di tanah menjadi rapi di atas sepatu.
Terlihat Arsa melambaikan tangan dengan membawa es cek-cek di tangannya, di depan lab IPA memang jarang di lewati orang maka dari Arsa bersembunyi disana sembari meminum es cek-cek.
"Awas aja lo sat," ujar Adara pelan dengan menelan ludah susah payah, haus gini enaknya minum es kelapa di pantai sama temen-temen kalian.
10 menit lagi bel berbunyi tetapi serasa lambat waktu berjalan, giliran makan aja waktu udah cepet banget, ini kenapa lambat banget sih.
Nyessss
Sensasi dingin dan merinding bersatu, engga mungkin ada Kunti di siang bolong begini, mana lagi di lapangan.
"Ga mau?" Arsa terlihat berdiri di sebelah Adara dengan membawa botol cup dingin yang di tempelkan di pipi kiri Adara.
Segera Adara meneguk hingga ludas, tak lama Arsa segera berlari keatas, Adara menatap aneh, apa ada yang salah dengan dirinya?
Adara melihat ke lantai lapangan disana ada bayangan di sebelah tubuh Adara, dengan tubuh gemetar Adara menolehkan kepalanya ke kiri dan sedikit mengakat kepala.
"ADARA ANANTASYA PUTRI" teriak pak Tijo sembari menggeleng kepala. Guru kesiswaan para murid disini sangatlah garang, tetapi Adara ada salah apa yah?
"Siapa yang suruh kamu minum?" Sambung pak Tijo, "udah bel pula pak."
"Adara pamit dulu," Adara berlari meninggalkan pak Tijo dengan cahaya menyetrong di kepalanya.
Segera Adara ke kantin, tak berniat untuk membalas Arsa dikarenakan sudah diberikan esss.
Terlihat kondisi kantin yang nampak ramai dengan para kesetanan untuk berburu makanan, orang lain mah berburu cogan tapi di sekolah Adara berbeda!
KAMU SEDANG MEMBACA
A'rsa
Teen FictionEntah apa yang terjadi jika seorang gadis lugu nan tertutup akan dirinya, bertemu dengan seorang cowok most wanted di sekolah sekaligus jago dalam tawuran antar sekolah. Bugh. Satu pukulan mendarat di sudut bibir Adara, Adara tak mengerti mengapa sa...