Rasanya sedih sekali menunggu lalu melihat matahari terbit kembali, hanya ia yang terbit dirimu sepertinya tenggelam selamanya. Tak ingin lagi muncul seperti sedia kala, mungkin kau hanya terbit di tempat lain dan bahagia berada disana. Aku sendiri disini disinari matahari tapi tak ada hangat dalam diri ini, dalam hati ini.
Kau pun bukan rembulan yang seperti biasanya kunanti yang selalu memberikan ketenangan saat aku tak bisa mengendalikan diriku saat menjalani hari-hari, runyam sekali.
Apakah esok kau akan datang aku pun tidak tahu tapi aku selalu mengharapkan itu didalam kamarku yang sangat sepi dan sunyi ini hampa sekali ruang ini, dengan tatapan kosong, rasa sedih dan titik air mata sesekali.
04.51 Sabtu, 8 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
RANJANG USANG
PuisiEntah apa yang ingin saya tulis lagi. Saya rasa semua sudah saya tuangkan ke semua tulisan-tulisan saya sebelumnya. Tentang dirimu, wajahmu, senyummu, kebaikanmu sampai saya lupa dengan diri saya sendiri. Bagaikan seorang ayah kucing yang tidak per...