Part 22

7K 520 91
                                    

Jangan lupa vote dan komen gais happy reading 💙

"Huft aku tau hati kamu sedang hancur ca tapi aku juga hancur, kamu bisa ngengadu sama aku sedangkan aku harus ngadu kesiapa? Huft aku cape sama keadaan tapi aku harus terus melangkah ke depan." Gumam ara duduk di sebuah pohon di depan rumah

"Gue harus apa? gue harus gimana? gue ngga punya arah? gue ngga punya tujuan huft." Ara menghembuskan nafasnya perlahan

"Huft hati gue hancur, fisik gue hancur apa lagi yang mau di hancurin? Harapan gue hidup?" Tanya ara bermonolog sendiri beberapa jam yang lalu ara di pukul abis abisan sama ayah hanya karena guci kesayangan nya lebih berharga guci itukah dari pada anaknya sendiri? Lucu

Ara menengok ke bawah mendengar deru mesin mobil masuk halaman nya

"Hah ko kaya mobil Ica" gumam nya melompat turun dari atas pohon

Aduh shh
"Lo ngapain?" Tanya nya mendongak menatap atas

"Hehe ngga nyari angin aja kamu ada apa kesini?" jawabnya meringis
"Bu kinal nitiip ini buat lo" ucapnya memberikan map entah apa isinya

"Makasih caa" ucapnya meletakkan di atas mobil

"Muka lo kenapa? Tangan lo kenapa biru biru?" Tanya chika
Ara menyembunyikan lengannya ke belakang "ngga papa ca hihi"

"Ngga usah boong pantes lo tiap hari pake jaket buat nutupin ini?" Tanya chika menarik tangan ara
Ara menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

"Kenapa ra bilang sama gue?" Tanya nya
"Duduk dulu deh ca" ajak ara duduk di taman samping

"Kalo lo mau cerita sama gue silahkan gue dengerin" ucap chika menatap ke depan
"Ngga perlu ca aku tau hati kamu lagi hancur masa aku tambahin beban aku" jawabnya

Chika menengok ke arah ara " lo juga lagi hancur kan? Dan gue nambahin beban gue sama lo sejak awal gue putus gue udah libatkan lo yang seharusnya ngga terjadi, jadi kita impas lo boleh cerita sama gue" jawabnya

Huft ara menghembuskan nafasnya perlahan

"Ini kenapa? Siapa yang pukulin lo?" Tanya chika memegang lengan ara
Mm

"Bilang aja raa gue yakin Lo nyembunyiin ini semua dari temen temen lo kan lo selalu bertingkah ngga ada apa apa padahal ini yang lo alami?" Tanya chika

"Kenapa kamu tau si ca aku kan gamau ngerepotin siapa siapa" jawabnya menatap Depan
"Lo nggak bisa hidup sendiri ra semua orang pasti butuh orang lain"

"Aku tau ca"
"Kenapa lo sembunyikan ini semua dari mereka?" Tanya nya
Ara hanya diam

"Ini siapa yang pukulin lo? Ayah lo? "Tanya nya menarik tangan Ara yang membiru
"Kamu tau dari mana ca? Tanya ara menatap chika lekat.

"Ngga mungkin kan tiap hari ada orang yang ngeroyok lo? Kalo pun by one gue yakin lo nggak se bonyok ini kecuali lo pasif ngga ngelawan sama sekali gue tau lo jago berantem ra aneh " ucap nya
Mm

"Gue ngga abis fikir sama ayah lo" ucapnya kesal
"Aku juga ca" jawabnya

Huft ara menghela nafas panjang dan mendongak menatap atas

"Boleh ga si ca kalo aku cape?" Tanya nya menatap atas
"Of course, kenapa ngga semua orang punya kapasitas nya masing masing" jawab chika mengalihkan pandangannya ke arah ara

"Aku bener bener cape sama keadaan" gumamnya menundukkan kepalanya
Chika mengusap punggung ara lembut

"Aku gatau harus gimana aku ngga punya tujuan ca ara menengok menatap chika di samping nya maaf yah kalo kemren2 kamu butuhin aku tapi aku menjauh ya aku....

Aku Atau Dia? ChikAra  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang