Eps 1

1.5K 37 2
                                    

Disuatu rumah megah dijakarta, tinggal seorang wanita berumur 45 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disuatu rumah megah dijakarta, tinggal seorang wanita berumur 45 tahun. Beliau bernama Sumini

ia hidup seorang diri karena suaminya telah meninggal 10 tahun yang lalu

anak? dulu suaminya divonis dokter mandul

suaminya meninggal karena kecelakaan pesawat yang dikendarainya, sejak saat itulah Sumini menjadi pribadi yang tertutup, rumahnya benar benar hanya berisi dirinya saja

Suatu hari sahabat Sumini memaksanya untuk pergi ke cafe kenangan setelah sekian banyaknya penolakan, akhirnya Sumini bersedia pergi

Singkat cerita...

"SUMINI," teriak temannya dari kejauhan

Sumini menoleh ke sumber suara kemudian menghampirinya

"haloo Tri," sapa sumini

"kamu apa kabar?"

"yaa beginilah kondisiku Tri," jawab Sumini.

"duhh Sumini kamu tuh harus cari pendamping lagi,"

"aku udah tua udah ngga pantas," jawab Sumini.

"nih liat," ucap Tri sembari mengeluarkan kaca bedaknya.

"jangan bilang kamu masih sayang ke alm suami kamu itu?" tebak Tri.

Sumini hanya mengangguk pelan

"susah emang ngomong sama orang bucin," ucap Tri sinis.

"kamu juga tau kan sifatku dari dulu gimana?" ucap Sumini.

"hmm iyaa deh iyaa, ehh dulu kamu pernah bilang kalo anak kamu sejak lahir dirumah orangtua suamimu biar ngga salah pergaulan kan?" tanya Tri panjang lebar.

"kenapa?" jawab Sumini gugup.

"kok dulu ngga dateng sih pas pemakaman suamimu? seingetku keluarga suami kamu tuh dateng semua," ucap Tri sembari mengingat ingat kejadian itu.

"anakku masih belum bisa nerima orangtuanya," jawab Sumini gugup.

"apa jangan jangan anakmu marah? dikiranya kamu dan suamimu udah tega menelantarkannya?" tanya Tri.

"mungkin," jawab Sumini gugup.

"sabar yaa? pelan pelan anakmu pasti mau nrima kamu kok," ucap Tri sembari menepuk pundak Sumini pelan.

"iya Tri makasi," ucap Sumini.






huhh bagaimana ini? soal anak saja itu aku hanya mengarangnya
maafin aku mas karena aku udah  berbohong
aku lakuin ini semua karena aku gamau kamu dicap jelek mas sama semua orang
batin Sumini







Sumini menangis, Tri yang melihat hal itupun merasa iba dan langsung memeluk Sumini

pikir Tri, Sumini sedih karena anaknya masih belum bisa menerima kedua orangtuanya

Namun lain halnya dengan Sumini, ia menangis karena rindu pada suaminya dan merasa bersalah karena telah membohongi semua orang soal anak halunya itu

sepulang dari cafe ia mampir ke gereja dan berdoa kepada tuhannya

ia ingin mengadukan nasibnya pada tuhannya, ia ingin meminta keadilan pada tuhannya

sesampainya di gereja...

"aku sangat rindu pada suamiku, aku sangat menyayanginya tuhan, aku ingin hidup lebih lama bersamanya namun rupanya engkau lebih sayang pada suamiku hingga engkau lebih dulu mengambilnya dariku,"

"aku tau suamiku telah tiada dan aku juga tak berniat untuk mencari penggantinya, berikanlah aku anak walau bukan dari rahimku tuhan,"

Singkat cerita, ia melanjutkan perjalanannya ketempat dimana banyak sekali kenangan indah bersama alm. suaminya





















"tempat ini masih sama seperti dulu yaa? tak ada yang berubah sedikitpun,"

"sayang, ingatkah kamu dengan tempat kita ini? apakah disana kamu juga merindukanku sayang? disini aku sangat merindukanmu,"

Saat sedang asik berbicara dengan angin malam, bintang dan langit tiba tiba saja ada suara langkah kaki yang mengarah ke tempat ia berada

jujur saja ia merasa takut saat ini, ia tak takut hantu melainkan lebih takut dengan manusia manusia jahat yang tak bertanggung jawab





Tapp...

Tappp




saat Sumini berbalik badan tiba tiba saja ia melihat pria tinggi besar yang membawa pisau ditangannya

"serahkan seluruh hartamu dan layani aku," ucap pria itu sambil mengarahkan pisaunya kearah Sumini.

"aa-ambil semuanya namun jangan sentuh aku," jawab Sumini sembari memberikan tasnya.

Tak lama kemudian...





Bughhhh

Bughhhh

savageee

maniacc































Vracio pov

Vracio tengah berjalan pulang melewati jalan pintas yang jarang sekali ia lalui ntah kenapa nalurinya menuntun Vracio untuk melewati tempat itu

saat Vracio sedang asik berjalan sembari bersenandung tiba tiba saja ia melihat seseorang yang hendak berbuat jahat

saat itu juga ia berlari dan menghajar penjahat itu dengan sekuat tenaga





Bughhhh

Bughhhh

savageee

maniacc





Tak lama kemudian Vracio berhasil melumpuhkan penjahat itu

"anda tidak apa apa? saya sudah menelfon polisi untuk menangkap penjahat itu, anda aman bersama saya okee? mari ikut saya ketempat yang terang,"




























see u in the next episode prenn

see u

jangan lupa makan
jangan lupa istirahat
jangan lupa sholat
jaga kesehatan jugaa

Good nightt

ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang