eps 26

255 19 0
                                    

Sepulang dari muncak

"capek banget yaallah," keluh Vracio.

"mau aku pijitin ngga?"

"mauuu bangett,"

Vracio segera tengkurap agar Shani bisa leluasa memijat punggungnya

"kamu mijitnya pake apa?"

"balsem,"

"eehh jangann," cegah Vracio.

"kenapa?"

"panasss ayaaang ih kamuu mahh," rengek Vracio.

"iya deh iyaa," ucap Shani lalu menaruh kembali balsam ketempat asalnya.

"nah gitu dong," lega Vracio.

"terus make apa sayaang?" tanya Shani.

"kalo ngga pake apa apa ngga bisa taa?"

"yaa bisaa cuman yaa bakalan lebih sakit," jawab Shani.

"gapapa aku kuat kok,"

"hmm yaudah," pasrah Shani.

Shani mulai memijat punggung Vracio

"AAAAAKKKK,"

"AADUHHH,"

"UDAH UDAH CUKUP SAYANG UDAH,"

"bukannya sembuh malah makin sakit yaaaang," rengek Vracio.

"ngeyel sih, pake minyak urut aja yaa? ngga bakal panas kok,"

"iyaa deh mauuu," ucap Vracio.

"yaa masalahnya cuman satu," ucap Shani.

"apaa?"

"kita gapunya minyak urut sayaang,"

"yaudah aku ke tukang urut aja deh,"

"APA?"

"eehh ngga jadi sayang," jawab Vracio sambil menenggelamkan wajahnya diperut Shani.

"sayaang punggung aku sakit," rengek Vracio.

"yaudah aku beliin minyak urut bentar yaa?"

"sama siapa?"

"sendirian,"

"jangaan! sama aku aja,"

"kan punggung kamu sakit,"

"aku gamau kalo nanti ada yang godain kamu," ucap Vracio lalu bangkit dan memakai pakaian.

Saat di mobil...

"kita ke mall aja deh yaa? sekalian belanja bulanan,"

"ouh yaudah kalo gitu,"

Setelah dari mall, Vracio mengajak Shani ketaman dekat danau

"punggung kamu beneran udah ngga sakit?"

"iyaa sayang,"

Setelah sampai ditempatnya...

"kamu duduk disituu dulu deh Cio," tunjuk Shani.

"kenapa? kamu mau kemana?"

"mau ke toilet bentar sayaang,"

"mau aku anterin ngga?"

"ngga usah kamu disini aja,"

"ishh iyaa iyaa,"

Beberapa saat kemudian...

"udah?"

"udah,"

Vracio menggenggam tangan Shani menuju danau

ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang