05. Miss u dad

895 106 13
                                    

"Boleh melangkah, namun tidak untuk mendahului"

~ Ajun ~

🐨🐼🐯

"Ibu, Ajun mau itu." Junkyu menunjuk topi hitam dengan gambar koala yang berada di lemari kaca bersama topi gambar lainnya.

"Nanti, jika ibu sudah gajian." Bisik ibu dengan berjalan cepat, menarik tangan Junkyu yang sudah memerah.

Jika berbelanja, Ibu memang selalu memeganng tangan Junkyu dengan erat, hingga meninggalkan bekas. Namun Junkyu tak pernah menyuruh ibu untuk melepasnya, karna Junkyu tau, jika tidak dengan hal ini, dengan bagaimana lagi dia dapat dekat dengan ibu.

"Ibu, besok ulang tahun Junkyu, boleh Kyu minta kue? "

"Nanti setelah ibu gajian. "

Dan nanti yang diucap ibu tak pernah terjadi. Hingga Junkyu menyadari bahwa menaruh harap sekalipun kepada orang terdekat, adalah hal yang tak seharusnya dilakukan.

"Ibu, Junkyu sakit."

"Sana, pergilah mati dengan ayahmu."

______________________________________


Ketika sudah sampai, Junkyu nyaris jatuh saat akan turun dari motor. Kepalanya yang sedari tadi sakit sepertinya semakin menjadi dan tidak mereda.

Jihoon yang melihat hal itu agak khawatir. Refleks melempar helmnya ke sembarang arah, demi menahan Junkyu yang berdiri pun sudah oleng.

"Lo kenapa? Lo demam!?" Jihoon merasakan hawa panas berpindah dari kulit Junkyu ke kulit tangannya.

"Gue gapapa kok, makasih Ji." Junkyu melepas pegangan Jihoon, dan berjalan pelan ke rumah. Dia hanya ingin segera tidur untuk meredakan pusingnya, karna kini pandangannya pun sudah berbayang.

Belum Junkyu membuka pintu, kenopnya sudah bergerak dan pintu terbuka menampilkan ibunya, yang kini dipanggil bunda, menyesuaikan dengan panggilan Jihoon.

"Bunda."

"Kalian udah pulang? Ayo masuk, ganti baju abis itu makan ya, ayah udah nunggu daritadi." Senyum ibunya sedikit memberinya tenaga, walau Junkyu sadar bahwa tatap senyum ibu tertuju bukan padanya.

Don't Give Me Hope |JiKyu-JihoonJunkyu|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang