Malam pun tiba dan Leta belum bangun tidur setelah mandi sore tadi.
Padahal makan malam sudah siap di meja makan dan menunggu untuk disantap. Setelah menunggu kehadiran sang putri agak lama dan tak kunjung datang, Buna menyuruh sang kakak untuk memanggil sang adik untuk turun.Dylan pun naik dan masuk ke kamar adiknya yang bernuansa Abu kombinasi putih itu tanpa memberi salam ataupun mengetuk sekalipun. Setelah masuk ia melihat sang adik yang tertidur pulas di ranjangnya.
” Woy, bangun dah malem” ,ucapnya.
Tak ada sahutan sedikitpun dari adiknya.
“Dek, udah malem ayo bangun lo kan blm makan dari pulang sekolah” ,panggilnya lagi.
Setelah mencoba membangunkan adiknya dua kali dan taka da sahutan. Dylan pun memutuskan untuk duduk di samping ranjang sang adik dan membangunkanya lagi.
” Dek, udah malem loh ini ayo bangun makan dulu ntar tidur lagi” ucap Dylan sambil membelai kepala sang adik.
Namun ia merasa tanganya panas saat tak sengaja menyentuh pipi Leta. Setelah Ia memegang kening Leta ia menyadari bahwa Leta demam dan bergegas turun memberitahu Buna jika Leta sedang sakit.
“Bun adek demam!” ucap Dylan panik.
Setelah mengetahui putri nya sedang sakit buna pun bergegas membawa makanan dan obat penurun panas ke kamar Leta. Dylan pun mengikuti dari belakang masih dengan paniknya.“ Sayaang bangun yok makan terus minum obat” Ucapnya membangunkan Putrinya.
“hmmm ga laper bun, Leta mau tidur aja” jawab Leta lemah.
“ Dek ayo lah bangun minum obat dulu ntar tidur lagi Abang suapin” ucap Dylan sambil mengambil makanan yang dipegang Buna.
Setelah Leta mau Dylan pun membantu Leta untuk duduk dan menyuapi nya makan. Baru mendapat empat suapan Leta sudah menolak disuapi lagi.
“ Dek baru empat suap lohh satu lagi yaa” bujuk Dylan.
Namun Leta kekeuh menolak karena perutnya menolak untuk makan lagi. Selesai makan dan minum obat, Dylan pun memutuskan untuk mengompres sang adik agar panasnya cepat turun.
Setelah itu ia Kembali ke kamarnya dan beristirahat karena malam sudah mulai larut.Hari berganti pagi, Mentari muncul menyinari bagian bumi walau sang putri masih bergelut di alam mimpi.
Jam setengah enam Dylan sudah siap dengan setelan seragam sekolahnya. Ia masih khawatir dengan adiknya dan memutuskan untuk membawa sarapan ke kamar Leta. Ia pun masuk ke kamar Leta dan membangunkan adiknya untuk sarapan dan meminum obatnya.
” Dek bangun dah pagi”ucap Dylan.
“hmmm”jawab Leta masih setengah sadar.
Dylan menyentuh Kening Leta menggunakan punggung tanganya untuk mengecek keadaanya.
”Alhamdulillah udah turun panasnya” ucap Dylan.
Setelah bangun, makan dan minum obat Leta pun bersiap – siap untuk pergi ke sekolah.
Kenapa Leta nggak ijin ? jawabanya karena Leta yang nggak mau alasanya karena ia akan bosan di rumah sendirian dan malah tambah lemas.Padahal Dylan sudah melarangnya untuk sekolah tapi ya ia tidak bisa melarang adiknya yang keras kepala itu.
Setelah siap mereka pun bergegas untuk berangkat karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit. Namun mereka tak terlalu khawatir karena jarak sekolah mereka tak terlalu jauh dari rumah sehingga tak memakan waktu banyak untuk sampai sekolah.
Setelah sampai sekolah Leta pun langsung masuk ke kelas dan duduk di tempatnya. Aurel yang melihat pun menghampiri Leta yang duduk di meja nya.
“ LETAAA!” panggil Aurel bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Twist
Teen FictionKisah seorang remaja SMA Bernama Aleta Quenby Elvina. Seorang yatim dan tinggal Bersama sang ibu dan kakak laki-laki nya. Ia baru masuk SMA dan belum pernah merasakan sebuah cinta. Disini kisah cinta nya dimulai, kisah cinta yang rumit, berputar dan...