1

8 0 0
                                    

"bang cepet dong, katanya mau nganterin aca"

"iya ini bentar lagi"

chala bergegas memakai sepatunya dan menunggu di mobil, ia mendengus sebal melihat athaya tak kunjung keluar dari pintu rumahnya. kali ini chala benar benar pasrah untuk kembali merasakan hukuman para guru karena ia selalu telat datang ke sekolah.

"bu, athaya anterin dulu aca ya, byee ibu"

samar samar suara athaya terdengar pamit, dan berjalan melewati pintu meninggalkan rumah. athaya tersenyum genit melihat pipi aca yang sudah merah menahan emosi karena menunggunya sedari tadi.

"eh aca, maaf ya. abang tadi harus ngurusin dulu si coki"

"ABANG GALIAT INI JAM BERAPA, KENAPA HARUS SI COKI DULU SIH"

"aduh untung ga budeg abang"

athaya tidak menjawab panjang lebar, takut digigit aca kalo dia sedang marah. athaya sedikit melotot saat melihat arloji ditangan nya, ah pantes aja aca marah orang sekarang udah jam 07.30 yang artinya aca pasti udah telat banget

fun fact : coki adalah kucing kesayangan athaya berwarna ash grey. dan athaya gabisa bobo kalo dia ga liat dulu coki.

athaya melaju dengan sangat kencang, membuat aca yang sedari tadi diam berubah menjadi berteriak menyuruh sang kaka untuk pelan pelan saja. tapi athaya tidak menghiraukan aca yang sudah pucat memegang lengan nya dengan erat.

jika tau seperti ini aca mending pergi pakai grab saja. daripada harus pergi dengan manusia setengah iblis seperti kakanya itu.

"dah sampee"

blam!

tanpa sekatah apapun, chala keluar dari mobil dan menutupnya dengan kencang. athaya hanya tersenyum melihat chala yang bergegas berlari kearah pagar yang sudah tertutup rapat.

"pak plis bukain, emang bapak tega apa saya dihukum terus?" ucap chala sambil merengek memegang besi pagar.

"suruh siapa kamu telat terus?"

"ya emang saya kepengen telat gitu pak? tuh liat saya dianter sama setan"

chala menunjuk kearah mobil athaya yang belum pergi sedaritadi, pak eko atau yang kerap dipanggil pak kumis terkekeh pelan. pak eko tau betul kelakuan athaya karena memang athaya merupakan alumni dari sekolah chala sekarang.

"pak kasian adik saya, ntar deh bapa saya beliin rokok sebungkus"

athaya akhirnya keluar dari mobilnya dan ikut merengek berharap dengan sogokan, adiknya bisa diizinkan masuk ke kelas. pak eko tetap berdiri menatap kedua adik kaka itu dengan kekehan yang jail. seru juga, pikirnya.

"yaudah saya izinin asal bener ya kamu beliin saya sebungkus" ucap pak eko sambil membuka gerbang nya.

"MAKASIHHH" chala berteriak sambil berlari memasuki lorong sekolah yang sepi, karena memang pelajaran sudah dimulai sedari tadi.

tap tap tap

suara sepatu chala terdengar nyaring di sepanjang lorong, membuat beberapa siswa menoleh mengintip melalui jendela kelas melihat chala yang berlari dengan kencang.

akhirnya chala sampai di depan kelasnya, dengan buru buru chala merapikan rambut dan seragam nya yang kusut, mengusap dahi dan pelipisnya yang sudah basah oleh keringat.

tuk tuk tuk

"permisi"

chala membuka pintu kelasnya dengan pelan, sambil berdoa jika guru yang sedang mengajarnya itu tidak hadir. tapi nasib chala hari ini sedang sial, dan chala lupa bahwa guru pagi ini adalah guru killer musuh bebuyutan para siswa di sekolah SMA TUNAS BANGSA.

rumit.//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang