until the end [2]

891 111 5
                                    

Kita punya perasaan,tapi dunia punya aturan
~~~~~~~~~~~~

Ohm baru saja selesai mandi, saat ia melihat Nanon yang telah tertidur pulas dengan tangannya yang menjadi bantal.

Ohm tersenyum melihat itu, ia mendekati Nanon berusaha untuk mengubah cara remaja itu tidur.
Tangannya akan sakit jika ia tidur seperti itu.

Setelah berhasil memperbaiki posisi tidur Nanon, Ohm terdiam sembari memandang wajah lelah Nanon.

Sangat terlihat bahwa pemuda itu kelelahan, jadwal yang padat dan pekerjaan sekolah menjadi satu.
Tapi saat memiliki waktu luang, bukan nya untuk istirahat, Nanon malah menggunakan nya untuk bermain game online.

Ohm terkadang akan sangat marah untuk hal seperti itu, tapi lagi-lagi Nanon selalu bisa melunturkan kemarahan seorang Ohm Pawat.

Tangan Ohm perlahan terulur mengusap rambut Nanon dengan lembut, senyum tidak luntur dari bibir nya.

"Fans sangat benar, kau semakin terlihat sangat lucu. Bahkan sejujurnya kau sudah sangat lucu, dan sekarang bertambah lucu." Ucapnya dengan terus mengelus rambut Nanon, lalu perhatian nya teralih pada jam yang sudah menunjukkan waktu tengah malam.

Mencium kening Nanon sesaat, setelah itu Ohm bergegas mencari pakaian nya lalu tidur di samping Nanon sembari memeluk tubuh yang jauh lebih kecil dari nya itu.

Ohm sangat menyukai aroma tubuh Nanon, yang cukup mampu membuat nya merasa nyaman.

Dan tak lama pun, kedua remaja itu telah tertidur pulas.

♥♥♥

"Ohm, aku gak bisa make ini. Tolong dong," pinta Nanon dengan wajah kesal, pasalnya sejak tadi ia tidak bisa memasang dasi.

Ohm hanya bisa menggeleng saja melihat kelakuan partner nya ini.
Pantas saja, Mama Ning selalu menemani Nanon kemanapun.

Tapi untuk acara hari ini, Mama Ning mempercayakan Nanon kepada Ohm.

"Kamu itu ya, masalah kecil kayak gini aja gak bisa, gimana kalo ada masalah besar coba?" ucap Ohm, Nanon mendengus kesal.

"Masang dasi itu bukan masalah yah Ohm, emang gak bisa aja," jawab Nanon dengan memajukan bibirnya, membuat nya terlihat seperti anak kecil yang minta di karungi.

"Nanon harus belajar masang dasi, jadi gak ngerepotin orang lain lagi," cetus Ohm, membuat Nanon terdiam.
Apa iya dia merepotkan orang? Apa karena ini Mama nya sering menemani dirinya kemanapun?

"Ohm, Nanon ngerepotin Ohm ya?" Kali ini Ohm yang terdiam, melihat tatapan sendu Nanon sanggup membuat dirinya merasa bersalah.

Bukan itu maksud Ohm yang sebenarnya, Nanon salah menangkap maksud dari dirinya.

"Gak, Nanon gak pernah ngerepotin Ohm. Ohm seneng jadi orang yang selalu dibutuhkan oleh Nanon, tapi semisal Ohm gak ada gimana? Masa mau ngerepotin Mama Ning terus, kan gak bagus Non."

"Jadi Ohm mau ninggalin Nanon gitu? Abis series kita selesai Ohm gak mau lagi ada di deket Nanon?" Demi laut dan seisinya, Ohm tidak tau kenapa dengan Nanon hari ini.

Mood nya seperti ibu hamil saja, membuat Ohm membuang napas berat.

"Kamu salah nangkep maksud aku di sini, aku gak mungkin ninggalin kamu. Bahkan sebelum series ini, aku selalu ada deket kamu," jelas Ohm, sudah mirip seperti seorang kekasih yang mencoba berbaikan.

Until The End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang