Ada aturan yang harus dipatuhi, tapi ada cinta yang harus diikuti.
~~~~~~~~~~~~Ohm tidak pernah merasa sebahagia ini, apa lagi saat melihat wajah sahabat ah tidak tapi cintanya, yah sekarang Nanon adalah miliknya dan cintanya.
Mereka sudah cukup sering tidur dalam satu kasur, tapi sekarang rasanya berbeda.
Benar-benar berbeda, karena mereka bukan hanya sekedar sahabat lagi sekarang, tapi telah menjadi sepasang kekasih.
Ohm tidak berhenti memandang wajah Nanon yang menurut nya benar-benar sangat cantik.
Sejujurnya Nanon sudah cantik sejak pertama kali Ohm melihatnya, tapi kali ini entah kenapa cantiknya Nanon bertambah.
Tangan Ohm perlahan mengusap pipi Nanon dengan lembut, lihatlah bahkan pipi pemuda itu terasa seperti pipi bayi,
Lembut dan sangat halus.Nanon menggeliat, matanya terbuka dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah Ohm yang tengah tersenyum hangat untuknya.
"Sudah bangun, baby?" Wajah Nanon seketika memerah saat mendengar Ohm memanggil nya seperti itu.
"Berhenti memanggil ku baby, aku bukan babymu!" Kesal Nanon, tapi faktanya sangat berbanding terbalik dengan respon detak jantung nya yang berdetak kencang.
"Baiklah, Nanon ingin dipanggil apa kalo begitu?" tanya Ohm, menatap hangat Nanon, benar-benar kelemahan untuk pemilik lesung pipi itu.
"Nanon saja," jawab nya kecil, dan Ohm hanya tersenyum.
"A wish you baby," balas Ohm, berhasil membuat satu tamparan kembali mendarat di pipi nya.
"Kan dibilangin jangan panggil baby, panggil aja Nanon." Kesalnya, tapi itu malah menambah keimutan seorang Nanon Korapat.
"Tapi aku suka memanggil mu begitu," kata Ohm pelan, seolah-olah dia terluka karena tidak mendapatkan izin memangil Nanon dengan sebutan baby.
Nanon merasa bersalah sekarang, dia paling tidak bisa melihat tatapan sedih yang ditunjukkan padanya.
"Baiklah, Ohm bisa panggil Nanon baby, tapi Nanon mau manggil Ohm dengan sebutan Paw, gimana?" Tanpa menjawab pertanyaan Nanon, Ohm malah memberikan kecupan di seluruh wajah Nanon, membuat si penerima merasa geli.
"Kenapa kau sangat lucu ha?" Pertanyaan itu terlontar dari Ohm, dengan tangannya yang tidak berhenti mencubit kedua pipi Nanon.
"Coba tanya mamaku," jawab Nanon, tapi setelah itu wajahnya berubah menjadi cemas.
Dia tidak mengabari namanya kalo dia akan menginap di apartemen Ohm."Paw ak–"
"Aku sudah memberi tau mama, tidak perlu khawatir," potong Ohm cepat, tak kala melihat perubahan di wajah Nanon, Ohm langsung tau apa penyebab nya.
Setelah mendengar itu Nanon kembali lega, Ohm tersenyum dan mengacak-acak rambut Nanon gemas.
"Pergi mandi, aku akan menyiapkan sarapan untuk kita." Titah Ohm, Nanon menurut dan lekas pergi ke kamar mandi.
Seperti deja vu, Nanon terdiam memandangi pantulan dirinya di cermin.
Apakah yang dia lakukan ini sudah benar? Dengan menerima Ohm yang lebih dari teman?
KAMU SEDANG MEMBACA
Until The End ✓
Fanfiction"Jangan tinggalin Nanon, sampai kapan pun jangan tinggalin Nanon." ~Nanon Korapat Kirdpan "Sampai akhir, sampai akhir tidak akan pernah meninggalkan Nanon." ~Ohm Pawat Chittsawangdee *** Warning! Ini adalah cerita bxb, mohon jangan salah lapak. Jadi...