Selamat siang, mohon maaf sekali apabila saya tidak update dengan cerita ini hingga 1 tahun lebih lamanya, rasanya tidak enak bagi saya sendiri karena tidak melanjutkan menulis cerita ini.
Ada banyak hal yang ingin saya ceritakan baik mengenai kisah ini maupun kegiatan saya diluar wattpad.
Selama setahun lebih, saya mencoba fokus pada kegiatan kuliah saya yang kian membengkak tugasnya, hingga pertengahan bulan tahun 2021, saya secara tidak menyangka dapat mengikuti kegiatan Kampus Merdeka atau singkatnya itu MBKM atau MSIB tahun 2021/2022 yang sedang berlangsung saat ini.
Cukup melelahkan dan padat kegiatannya, akan tetapi banyak sekali pengalaman yang saya ambil dengan mengikuti kegiatan dari kemendikbud ini.
Dan saya berterimakasih kepada kalian semua yang mau membaca kisah ini, tidak banyak sudah lebih dari cukup buat saya. Semoga pembaca disini dapat memahami situasi yang saya lakukan saat ini :).
Ok, langsung saja kembali ke cerita...
.
.
.
.
4 Februari 20XX, Rhodes Island HQ, pukul 09:32Seluruh dunia berusaha mencari obat penyembuhan oripathy, termasuk diriku yang berusaha mati-matian di ruanganku sendiri. Siang dan malam kulalui, tetapi aku tidak berhasil menemukannya.
Originium merupakan sebuah batu kristal mineral yang mengandung radiasi cukup kuat bila didekatnya. Hampir semua makhluk termasuk manusia jadi-jadian ikut terpapar wabah ini. Namun, bagaimana manusia sepertiku tidak terpengaruh originium sama sekali? Apakah kekuatan ini yang melindungiku dari oripathy?
Ohhh mengenai pertemuan itu, aku hampir melupakan undangan rapat itu, tetapi aku tidak bisa berpikir jernih mengenai risetku sendiri. Apa yang harus kulakukan?
Seseorang mengetuk pintu, Amiya rupanya. Ia membawa makan malam untukku dengan ekspresi yang tegang ketika melihatku, apakah ada yang salah denganku?
"Kulihat anda masih melakukan riset, jadi saya bawakan anda makanan..." Ucap Amiya
"Terimakasih, ehmmm...mengapa kau menatapku seperti itu?"
"Ehhh! Maafkan saya! S-saya tidak bermaksud mengganggu anda- eh! Maksudku aku-aku-aku."
Ku memegang tangannya, aku bisa merasakan tangannya gemetaran ketika ia melihatku. Apa karena ia melihatku sebagai raksasa?
"Kau terlihat tegang, apa kau takut denganku?"
"Sejujurnya....aku sedikit ketakutan ketika dokter berubah menjadi raksasa. Namun, disisi lain dokter bertarung untuk umat manusia dengan wujud seperti itu."
"Sejujurnya aku juga takut, karena aku pernah menyalahgunakan kekuatan ini seenaknya. Mungkin karena sifat negatifku, aku merasa bahwa aku lebih tangguh atau semacamnya. Jangan khawatir, aku akan berusaha sebaik mungkin, baik sebagai dokter maupun menjadi raksasa"
"Baik! Dokter!"
Ia pun mulai tersenyum ketika aku memberikannya sebuah senyuman.Senyuman ya? Mungkin itu juga salah satu alasan mengapa aku hidup, agar semua orang dapat tersenyum.
Ohh aku tidak menyadari bahwa nona Kal'tsit menunggu kami di depan pintu.
"Ehem! Kukira anda sudah berangkat. Transportasi udara sudah tiba di pangkalan Rhodes." Ucap nyonya Kal'tsit
"Oh ya, maaf nyonya." Ucapku
"Dokter, ini untukmu. Aku tidak tahu seberapa besar efeknya, tetapi ini akan membantumu menguatkan tubuhmu ketika berubah." ucap nona Kal'tsit
"Begitu, terimakasih nyonya Kal'tsit. " ucap ku berterimakasih kepadanya
"Satu hal, jangan paksakan dirimu bila kondisimu tidak stabil, apabila kau berubah wujud dengan kondisi seperti itu, kemungkinan besar kau akan mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arknights : The Light Knight
Fanfictionksatria cahaya yang kehilangan ingatan masa lalunya. Diangkat menjadi seorang dokter untuk menyelamatkan dunia dari wabah penyakit yang melanda dan kekacauan yang marak di dunia. Walaupun bukan seorang dokter berpengalaman. Ia memiliki sebuah kelebi...