Hari terakhir cuti Beomgyu udah seger jadi hari ini dia niat renovasi kecil kecilan kamar kosnya. Kemarin kamarnya sudah di cat ulang. Warnanya abu muda tema yang bakal di ambil buat renov kamarnya casual.
Gak ada temen jadi dia ngelakuin semua sendiri. Hari ini adem banget karena Beomgyu minta supaya gak diganggu siapaun termasuk papa gulanya.
Mulai dari pasang wallpaper bercorak kotak kotak di sudut ruangan nyusun meja belajar rak buku dan ganti sprei kasur. Beomgyu gak istirahat sedikitpun biar capek sekalian.
Sehabis itu dia mandi dan bobo siang buat isi ulang amunisi. Sore ini dia berniat untuk me time di caffe magic tempat langganan dia sama soobin.
.
.
.
.
"Peliharaan lo udah pulang?" Bisik dino sama Yeonjun setelah menelaah seisi ruangan yang keliatan sepi.
"Gue gak punya peliharaan" Sahut Yeonjun dingin.
"Ups sorry"
Yeonjun di intil dua sohib sejatinya dino dan wooyoung sampe ruang TV. Temenya di taro disana selagi Yeonjun ganti baju.
"Wanginya beda" Celetuk wooyoung.
Dino megendus jaket yang dia pake.
"Gue gak ganti parfum"
"Bukan lo jink! Lo liat tuh ada botol pengharun ruangan, Yeonjun gk pernah pake begituan" Jelas wooyoung
"Ouh mungkin punya temen tidurnya Yeonjun" Saut dino santai.
"Yakin? Kok lu gak shering sama gue"
"Ngapain gue juga gak tau siapa orangnya"
"Halah taik"
Gak lama Yeonjun dateng dengan kaos oblong tanpa lengan juga training santainya.
"Mau makan apa?"
"Pizza aja simple" Saran wooyoung
Yeonjun langsung mesen pizza dan mulai gabung smaa dua temenya itu.
"Eh betewe, kemaren gue dapet info dari Yeji, ka mbi sempet masarin gig*lo"
Yeonjun melirik wooyoung sekilas.
"Ouh... " Dino tersenyum sinis dia tau siapa yang jadi topik pembicaraan.
"Lo nugas udah pada kelar? Mau gua bantu gak?"
"Gak usah pake boss pasword wifi aja"
.
.
Alarm sore Beomgyu berbunyi si cantik sadar perlahan dari tidur menuju kamar mandi sekedar basih basuh sedikit dan bersiap siap pergi ke caffe.
Wajahnya di poles tipis supaya gak keliatan pucet. Pergi ke caffe mesen ojek online. Sampe disana langsung di sapa sang pemilik caffe yang kebetulan ada.
"Gyu!"
"Hai~" Balas Beomgyu.
Langkah kakinya semakin cepat mendekati kasir.
"Inget lo kesini"
"Inget dong, baru kelar tugasnya"
"Oh ya... Ngobrol yuk bentar"
"Vivi tolong latte satu americano satu"
Si pemilik caffe langsung keluar dari sarang mengiring Beomgyu ke pojok ruangan supaya lebih kerasa private aja.
"Baristanya satu doang?" Tanya Gyu caffe ini paling pantang pake satu barista karena gak pernah sepi sepengalaman Beomgyu kerja disana dulu.
"Iya kemarin resign pusing gue, kerja lagi yuk disini gyu. Ka young jadiiin manager gimana?" Baru dateng udah di tawar kerja.
Namanya song hayoung pengusaha muda sekarang s2 tapi lagi cuti buat ngerapihin keuangan caffe.
"Takut hak kehandle kalo sekarang ka, mungkin sesekali aku mampir bantu bantu dikit"
"Boleh boleh, eummm tapi aura mu beda ya udah punya pawang ya kamu" Ledek hayoung
"Gak kok, harusnya aku yang pawangin"
"Mosok! Cantik gini loh... Kamu"
"Ganteng ka astaga" Protes Beomgyu
"Iya.."
"Ini minumnya"
"Oh ya makasih"
Mereka ngobrol sekitar setengah jam sebelum caffe mulai kedatangan banyak pengunjung. Beomgyu menikmati waktu menyendirinya melihat orang berlalu lalang.
Perlahan matahari terbenam langit berubah gelap Beomgyu pamit pulang sebelum di depan caffe dirinya di hadang motor vespa.
"Ka jen?"
"Iya, gue minjem duit dong"
"Gue gak ada" Tolak Beomgyu
"Halah! Lo aja baru pulang nongkrong! Buat beli rokok aja! Pelit lo!"
"Bangsat gue bilang gak ada!" Bentak Beomgyu cukup keras.
Jeno mecengkram kuat tangan Beomgyu yang perlahan memerah karena Beomgyu meronta meminta dilepaskan.
"Sakit ka!-
" Gak usah munafik! Mana duit lo!"
"Gak ada"
"Halah taik! Pelit lo! Gue cuman buat nyebat!"
"Gak ada gue bilang!"
Tangan Jeno terangkat siap memukul wajah Beomgyu sebelum tanganha ditahan.
"Lo butuh berapa?"
Beomgyu terkejut ketika yeonjun entah datang dari man menahan tangan Jeno yang hendak menamparnya.
"Lo bisanya berapa?"
Sisa uang di dompet yeonjun di keluarkan di berikan pada Jeno. Jeno pergi setelah menerima uang dan Beomgyu di bawa ke dalam mobil yeonjun.
Gak ada pembicaraan Beomgyu diam di bawa pulang yeonjun sebalum isakan kecil muali terdengar.
"Nanggis yang puas nanti di rumah tinggal tidur"
Tangan yeonjun mengelus puncak kepala Beomgyu guna memenangkan Beomgyu.
"Thanks"
Eung!
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
thePLESTER
FanfictionWARN! BXB AREA 🔞 kenakalan remaja atas diri mereka nakal boleh bablas jangan-yj Iya gw ciken nya dia knp?-bg Santai guys btw ini pke bahasa yang kasar kalo gk kuat angkat tangan Mpreg content
