34. Sadar

679 52 35
                                    

Sebuah pemeriksaan rutin untuk Daniel hari ini lagi lagi Beomgyu harus sendiri. Dirinya cukup cemburu dengan Yeonjun yang terlalu sibuk. Susahnya meluangkan waktu sedikit bahkan setelah pesan terakhir minggu lalu rasanya Yeonjun seperti menghindari Beomgyu.

"Keadaan baby daniel baik, dia lebih sehat dari pemeriksaan terakhir sudah mulai bawel ya sekarang"

Si dokter mencolen hidung Daniel gemas.

"Ehehehe yaya" Daniel mengusak wajahnya ke dada Beomgyu malu.

"Malu dia dok" Ucap Beomgyu.

"Kalau begitu nanti datang untuk imunisasi hepatitis"

"Ah... Iya... Sebenernya saya juga mau periksa dok"

Beomgyu mengeluarkan benda pipi panjang seperti kertas dari tasnya. Sang dokter kemudian tersenyum melihat apa yang dikeluarkan Beomgyu.

"Kalau begitu mari naik"

...
..
.

"Bin... Semua ini gak bener, aku udah punya Beomgyu maaf. Kamu gak bisa berharap lebih"

Ah.. Soobin cuman pelampiasan aja selama ini? Selamanya dia gak bisa mengeser sosok Beomgyu rupanya. Sungguh melukai harga dirinya mendekati suami orang lain. Apalagi yang dikati suami sahabatnya sendiri.

Jadi dia bertingkah macam lacur sejauh ini? Menyedihkan sekali Soobin kau memang gak punya tempat di sisi Yeonjun dimanapun.

"Maaf"

"Gak perlu kata maaf, lebih baik kamu renungin apa yang udah kita jalanin belakangan ini. Minta maaf sama suami kamu bukan sama aku"

Dengan nada dinginya soobin meningalkan ruangan Yeonjun. Dirinya masih marah tidak bisa mendapatkan Yeonjun dari Beomgyu.

Yeonjun mengendukna dasinya rasanya sesak. Selama ini mencoba bermain dibelakang Beomgyu. Dia baru sadar bukan Beomgyu yang meninggalkan dia tapi dirinya yang lupa Beomgyu ada di Sampingnya.

Kakinya melangkah menuju kamar mandi mencuci mukanya agar dirinya bisa berfikir lebih baik. Yeonjun menatap wajahnya di kaca berapa menyedihkanya dia selama ini. Yeonjun kemudian menelfon sekertarisnya untuk izin hari ini kemudian menghubungin Beomgyu.

"Hallo? Kenapa ka?"

Betapa sakitnya Yeonjun mendengar Beomgyu memanggil dirinya ka.

"Makan siang di luar mau? Kaka jemput kamu dimana?"

.
.
.
.

"Kamu gak papa? Gak nyaman? Mau pindah tempat?" Teror Yeonjun pada Beomgyu yang terlihat tegang sejak tadi wajahnya juga lebih pucat.

"Enggak disini aja, aku yang minta makan sate padang disini kan"

Mereka memang ada di rumah makan sederhana lokasi pilihan Beomgyu.

"Beneran? Kenapa yayah pucet gitu sih"

Dada Beomgyu menghangat mendengar Yeonjun memanggilnya Yayah.

"Gak kok papahnya Daniel yuk pesen aku laper banget" Jawab Beomgyu sambil tersenyum lebar.

Lebih baik Beomgyu bicarakan ini di rumah aja. Selesai makan mereka pulang Daniel lagi main di rumah bubu Beomgyu. Jadilah dirumah mereka berdua aja. Dengan pakaian lebih nyaman dirumah keduanya saling berpeluma di atas kasur meluapka rasa rindunya.

"Gyu~ ada yang mau aku akuin ke kamu"

Namanya sudah dipanggil pembicaraan muali serius.

"Selama ini kaka ada main di belakangan kamu, maaf kaka ngehianatin kamu maaf gyu kaka jadi suami yang gagal buat kamu sama Daniel"

"Jadi bener kecurigaan aku, sama siapa?"

"Gyu?-

" Sama siapa ka? Aku kenal orangnya?"

"Soobin, tapi aku mohon kamu jangan ninggalin aku. Kita udah gak ada hubungan lagi dia udah pergi aku gak bisa kalo kehilangan kamu lagi"

Air mata mengalir di pipi Beomgyu sakit rasanya seperti Beomgyu menerima karma atas kelakuanya dulu dengan Yeonjun. Kedua matanya di kecup Yeonjun agar Beomgyu tidak menangis lagi.

"Sorry~" Lirih Yeonjun.

"I can't live you ka, I need you apalagi sekarang udah ada baby"

"Maaf, kita perbaiki bareng bareng. Kita habisin waktu bareng sama Daniel seminggu ini kaka ambil cuti"

Beomgyu tertawa kecil menimbulkan kebingungan pada Yeonjun. Tangan Yeonjun yang memeluk pingangnya di tarik di taruh di atas perutnya.

"Bukan Daniel tapi adiknya Daniel"

"Gyu?!"

Muka Beomgyu diciumi habis oleh Yeonjun rasanya lega mengakui kesalahannya ditambah lagi kabar bahagia datang bersamaan. Lengkap sudah rasa bahagia Yeonjun memilki Beomgyu di sampingnya juga Daniel dan bayi kecil yang tengah di kandung Beomgyu.














Sorry gk bisa romantis banget













Last part








Next




Bisa mampir ke book baru yg msh butuh bacaan wkwk

thePLESTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang