Chapter 2

71 7 0
                                    


"Lama sekali soojung di kamar mandi, kau tadi ke kamar mandi ya?" tanya jieun pada seulgi.

"Aniyo, aku meminta gula tadi." Jawab seulgi sambil menuangkan gula ke minumannya.

Kemudian ada seorang pelayan yang menghampiri mereka dengan panik.

"Maaf mengganggu makan sidang anda nona, apakah kalian mengenal wanita yang pingsan di kamar mandi?" tanya pelayan itu.

"Pingsan?" tanya jieun bingung.

"Astaga soojung!!" ucap jieun panik, ia pun segera menuju kamar mandi diikuti oleh seulgi dibelakangnya. Jieun sangat terkejut melihat soojung yang sudah tak sadarkan diri dengan wajahnya yang memerah dan berkeringat.

"Siapapun tolong panggilkan ambulance segera!!" Teriak jieun panik. Seulgi ikut membantu seulgi namun ia sempat tersenyum sinis melihat keadaan soojung. "Sungguh pertunjukkan menarik" batin seulgi.

***

"Dokter!!" Panggil salah satu perawat rumah sakit.

"Ada apa? Bisakah kau mengetuk pintuku terlebih dahulu." Ucap sehun kesal.

"Dokter, istri anda ada di UGD dan kondisinya mengkahawatirkan sekarang." Ucap perawat tersebut.

"Mwo?" Ucap sehun, ia pun berlari menuju UGD dan meminta agar soojung dipindahkan ke ruang rawat VIP.

Sehun segera memeriksa keadaan soojung dan memerintahkan susternya untuk memasangkan tabung oksigen pada soojung. Sehun mengambil darah soojung untuk di periksa.

"Tolong bawa ke lab dan berikan hasilnya padaku." Perintah sehun.

Sehun mulai mengecek keadaan soojung, dan ia menghela napas dengan kasar.

"Tolong jaga istriku sebentar." Ucapnya pada suster.

Sehun keluar dari kamar rawat dan menghampiri jieun.

"Noona, Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya sehun dengan nada tinggi.

"Nado mollayo, setelah makan soojung ke toilet namun ia tidak kembali setelah itu ada pelayan yang memberitahukan bahwa ia pingsan di toilet hun." Ucap jieun bingung. Sehun membuang mukanya dengan kesal, "pasti soojung salah memakan sesuatu" pikirnya. Sehun menoleh dan melihat kehadiran suzy, seperti tidak asing tapi ia tidak terlalu peduli untuk saat ini.

"Dokter, ini adalah hasil pemeriksaan darahnya." Ucap seorang perawat sambil menyerahkan hasil itu pada sehun. Sehun membaca hasilnya dan mendecakkan lidahnya kesal.

"Apakah ada yang memasukkan bahan berbahaya di makanan soojung?" Tanyanya pada jieun.

"Aku tidak tahu sehun, dia terlihat biasa saja saat memakan makanannya." Jawab jieun.

"Aneh sekali." Ucap sehun kemudian ia meninggalkan jieun dan masuk lagi ke ruangg rawat soojung.

"Soojung akan baik baik saja kan?" tanya seulgi pada jieun.

"Aku harap begitu. Aneh sekali, apakah ada sesuatu dimakanannya?" Ucap jieun bingung.

Flashback on

"Kau ingin pesan apa jung?" tanya jieun.

"Apa saja eonnie, tapi sepertinya untuk hari ini aku ingin makan pasta." Jawab soojung.

Seulgi yang mendengar perbincangan mereka menatap sebuah benda di tangannya dengan senyum merekah.

"Kau masukkan ini kedalam makanannya dan jangan sampai ketahuan. Ahhh satu lagi, tutup cctvnya okay? Dan ini uangnya, aku memberimu lebih dari yang kau minta. Mengerti?" Ucap seulgi pada salah satu pelayan yang sudah berhasil ia ajak kerja sama. Ternyata itu merupakan bubuk apel yang sudah ia buat. Ia tahu bahwa soojung alergi dengan apel, efek bubuk itu baru akan terasa 1 atau 2 jam kemudian. Tergantung daya tahan tubuh orang yang meminumnya, jika orang tersebut tidak alergi maka bubuk itu justru akan menjadi vitamin untuknya, namun bebeda untuk soojung benda itu akan mengancam nyawanya.

Seulgi menghampiri soojung, jieun, dan rekan rekannya.

"Kau mau pesan apa seul?" tanya soojung, kemudian datanglah pelayan membawa makanan dan menuliskan pesanan seulgi. Seulgi tersenyum pada pelayan tersebut.

Saat sedang asik berbincang seulgi pun melihat keanehan di diri soojung, beberapa kali ia memegangi tenggorokannya.

"Aku ke toilet sebentar ya." Ucap soojung menuju toilet.

Setelah 15 menit ke toilet seulgi berencana menyusul soojung dengan alasan ingin mengambil gula, namun tanpa jieun ketahui bahwa seulgi mengikuti soojung ke toilet. Ia melihat bagaimana soojung merasakan kesulitan bernapas setelah itu ia segera mengunci pintu toilet tersebut.

"Ini kuncinya, 15 menit lagi jalankan rencana kedua kita. Mengerti?" Ucap seulgi lalu meninggalkan pelayan itu.

Flashback off

Sehun menemani soojung berharap soojung segera sadar, ia terus memegangi tangan soojung dan mengusap rambut soojug lembut.

"Se...hun.." Ucap soojung terbata. Sehun mengangguk dan menatap soojung dengan khawatir.

"Bisakah kau berhenti membuatku khawatir?" Ucap sehun sedih.

"Mi..an.." Ucap soojung pelan, ia pun memejamkan kembali matanya. Sehun mengerti bahwa soojung perlu istirahat. Ia tidak beranjak dari duduknya dan tetap setia menemani soojung.

***

"Bagaimana?" Tanya suzy.

"Semua berjalan lancar." Ucap seulgi meneguk minumannya.

"Senang bertemu denganmu, dunia sangat sempit bukan?" Tanya suzy lagi.

"Ne. Sebenarnya aku tidak tega padanya tapi sungguh aku membencinya ketika aku mengingat bahwa tunanganku masih mencintainya saat itu." Ucap seulgi.

"Lama sekali aku tidak bertemu dengan kai, bagaimana kabarnya?" Tanya suzy.

"Dia meninggalkanku, tapi tenang saja kai akan tetap menjadi tunanganku. Bae suzy apakah kau masih sangat membenci soojung?" Tanya seulgi.

"Jika boleh jujur, aku tidak membencinya hanya saja mengapa harus soojung yang bersama sehun? Aku mengerti bahwa soojung lah yang membuat sehun bangkit saat aku mencampakkannya. Tapi aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa sehun jadi sangat mencintai soojung, sedangkan minho oppa malah meninggalkanku. Anggap saja ini juga bagian dari balas dendamku pada kakaknya itu." Ucap suzy.

"Bukankah kai sudah mencintaimu? Mengapa kau masih ingin menyakiti soojung?" Tanya suzy.

"Karena bagaimanapun kai pernah mencintai soojung secara diam-diam saat ia bersamaku, walaupun lambat laun kai mulai mencintaiku tapi aku yakin soojung tidak akan pernah hilang dari hatinya dan itu membuatku sakit." Ucap seulgi.

Keduanya pun terdiam dan berpikir hal apa lagi yang akan mereka lakukan.

***

Sehun mulai mengecek keadaan soojung dan melepaskan tabung oksigen yang sempat terpasang pada soojung.

"Kau sudah bisa bernapas dengan normal kembali?" tanya sehun, soojung mengangguk.

"Apa yang kau rasakan sebelum kau pingsan?" tanya sehun.

"Entahlah, tenggorokanku terasa sangat panas dan dadaku sesak sekali sampai aku tidak bisa bernapas." Ucap soojung menjelaskan.

"Begitu, apakah kau tidak merasa ada yang aneh dengan makananmu?" tanya sehun.

"Molla, aku tidak merasakan apa-apa? Apakah ada sesuatu dimakananku hun?" Tanya soojung, sehun hanya diam. Seperti ada yang janggal pikirnya, namun ia tidak ingin membuat soojung kepikiran jadi ia mencoba menenangkan soojung.

"Untuk beberapa hari ini kau beristirahat dulu ya, aku ingin kau sepenuhnya pulih." Ucap sehun membelai rambut soojung, soojung menanggukkan kepalanya tanda mengerti.

***

~tok tok

"Masuk." Ucap sehun yang masih fokus memeriksa hasil kesehatan pasiennya

"Oh sehun!"

Sehun mengangkat kepalanya dan terkejut melihat seseorang dihadapannya.

"Kai." Ucap sehun, ia pun segera menghampiri kai dan memeluknya.

"Kemana saja kau selama ini?" tanya sehun.

"Haha. Aku hanya sedang fokus mengurus perusahaan yang diwariskan padaku. Bagaimana kabarmu? Ku dengar kau sudah menikah dengan soojung?" tanya kai dan sehun mengangguk.

"Kau tahu soojung cukup sedih karena kau tiba-tiba menghilang." Ucap sehun.

"Aku tahu." Ucap kai.

"Sehun.." Panggil kai.

"Mwo?" tanya sehun.

"Aku ingin membuat pengakuan padamu, tapi ini hanyalah masa lalu. Aku harap kau tidak ambil pusing atas ucapanku nanti. Aku hanya ingin kelegaan setelah mengatakannya padamu." Ucap kai.

"Katakan saja." Ucap sehun.

"Aku menyukai soojung sebelum kalian bersama." Ucap kai dan sehun terlihat terkejut mendengarnya.

"Jeongmal?" ucapnya tidak percaya.

"Ne. Tapi kau tidak perlu khawatir, itu dulu. Sekarang aku sudah memiliki tunangan, ya walaupun sekarang aku sedang menghindarinya tapi aku menyayanginya." Ucap kai.

"Mengapa tidak dari dulu kau menceritakannya kai?" Tanya sehun penasaran.

"Aku hanya ingin melihatnya bahagia dengan siapapun pilihannya. Kau tahu soojung wanita yang sangat baik, kau beruntung bisa bersamanya dan kita beruntung pernah menjadi sahabatnya." Jelas kai.

"Semua ini memang salahku dari awal, andai aku dan sulli tidak berpacaran pasti kita berempat masih bisa terus bersahabat." Ucap sehun sedih.

"Ani, memang jalannya seperti ini hun. Aku minta kau jaga soojung ya." Pesan kai.

"Ne. Ehmm mengapa kau menghindari tunanganmu itu?" tanya sehun.

"Aku sempat bertengkar dengannya karena ia berpikir aku masih mencintai soojung padahal itu sudah lama. Aku juga sudah menjelaskannya tapi ia sangat keras kepala. Jadi aku mencoba meninggalkannya untuk sementara waktu." Jelas kai.

"Tapi kau menyayanginya walaupun ia seperti itu?" tanya sehun.

"Tentu saja, dialah yang telah membuatku untuk berhenti mencintai soojung. Entahlah aku sekarang sangat menyayangi tunanganku itu. Aku akan kembali padanya jika keras kepalanya itu sudah sembuh." Jawab kai.

"Arrasseo." Ucap sehun.

"Bagaimana kabar soojung?" tanya kai.

"Ia sedang beristirahat sekarang, kemarin ia dilarikan ke ugd." Jawab sehun.

"Wae?" Tanya kai terkejut.

"Kau tahu kan soojung sangat alergi apel. Aku juga bingung, padahal makanan yang ia pesan tidak mengandung apel tetapi saat aku memeriksanya ternyata ada kandungan apel yang ia makan dan itu merupakan kandungan yang berbahaya bagi orang yang alergi seperti soojung. Untung saja ia tidak terlambat untuk dibawa ke rumah sakit, jika terlambat semenit saja mungkin ia akan kritis." Ucap sehun menghela napas.

"Hun, aku tahu ini sedikit aneh. Kau jaga soojung ya." Ucap kai.

"Maksudmu?" tanya sehun lagi.

"Aku tidak bermaksud berprasangka buruk, kau tahu apa yang kumaksud hun." Ucap kai. Sehun seketika menyadari itu, sepertinya ada yang ingin mencelakai soojung.

***

"Jung.." panggil sehun.

"Sehun." Balas soojung dengan senyumnya.

"Apakah sudah membaik?" Tanya sehun kemudian mengelus pipi soojung.

"Ne." Ucap soojung tersenyum.

"Ah aku membawa seseorang." Ucap sehun.

"Annyeong soojung-ah." Sapa kai.

"Kai!!" Ucap soojung dan kai menghampirinya kemudian memeluknya.

***

Seulgi berjalan menelusuri koridor rumah sakit tempat soojung dirawat. Hal yang aneh bukan untuk apa seulgi mendatangi tempat ini? Apakah ia ingin mencelakai soojung lagi? Tentu saja tidak karena soojung butuh waktu. seulgi berencana menjenguk soojung hanya untuk basa-basi agar apa yang ia lakukan pada soojung tidak dicurigai.

Saat hendak memasuki ruang rawat soojung, seulgi mengintip sedikit. Betapa terkejutnya ia saat melihat kai ada disana, terlebih lagi ia melihat kai sedang memeluk soojung. Seulgi mengepalkan tangannya kesal.

"Awas kau soojung." Geram seulgi kemudian meninggalkan rumah sakit.

***

"Kau kemana saja kai? Menghilang begitu saja. Apa kau sudah tidak menganggap kami sahabat mu lagi?" Ucap soojung kesal.

"Aku hanya sedang belajar jung karena aku harus menambah ilmuku, aku kan harus melanjutkan perusahaan ayahku. Lagipula sehun pasti menjagamu dengan baik bukan?" ucap kai sambil mengedipkan sebelah matanya dan soojung pun tertawa.

"Kai aku titip soojung sebentar ya, aku ada jadwal operasi sebentar lagi. Dan kau soojung, jika kau ingin cepat pulang maka kau harus menuruti ucapanku. Neo arra?" Ucap sehun tegas.

"Ne.." Ucap soojung tersenyum kemudian mencium pipi sehun.

"Bisakah kalian berhenti berbuat romantis didepanku?" Ucap kai meledek dan ketiganya pun tertawa.

Sehun kemudian keluar, kini hanya tinggal soojung dan kai.

"Kau baik-baik saja kan kai?" Tanya soojung khawatir.

"Aku? Tentu saja, memang aku kenapa?" Tanya kai balik.

"Gwaenchana. Aku dan sehun masih sahabatmu kan? Jadi jika kau butuh sesuatu kau tidak perlu sungkan pada kami." Ucap soojung tersenyum dan kai mengangguk.

"Ku dengar kau kemarin seperti orang yang akan mati jung, apa yang sebenarnya terjadi? Asmamu kambuh lagi?" tanya kai cemas.

"Nado molla, aku tidak terlalu memperdulikannya." Ucap soojung cuek, kai yang paham pun tidak melanjutkan pembicaraan itu lagi.

"Ehmm kai, apa kau sudah bertemu suzy?" Tanya soojung.

"Suzy? Ani, aku tidak bertemu dengannya. Apakah ia ada di seoul?" tanya kai balik.

"Ne. Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengannya namun sampai sekarang aku belum bertemu lagi." Ucap soojung.

Kai berpikir sejenak, ia jadi teringat cerita sehun tentang soojung kemarin. Jangan-jangan yang terjadi pada soojung adalah ulah suzy, tapi ia juga tidak ingin berburuk sangka pada suzy.

"Jung kau tidak perlu terlalu memikirkan apa yang yang akan terjadi pada suzy. Kau berhak bahagia, masa lalu kita biarlah menjadi masa lalu. Okay? Jika suzy menyakitimu maka sehun dan aku akan menjadi tamengmu. Kau tenang saja." Ucap kai menenangkan soojung.

Setelah berbincang cukup lama kai pamit pulang pada soojung, kai sempat memeluk soojung sebentar. Bagaimanapun juga soojung adalah cinta pertamanya. Namun perasaan itu sudah ia buang jauh-jauh untuk menjaga perasaan seulgi yang tanpa ia ketahui ternyata ikut andil terhadap sakit yang soojung alami.

"Hun.." panggil soojung.

"Mwo?"

"Aku ingin pulang. Aku bosan hun." Ucap soojung merenggut.

"Besok kau akan pulang dan aku akan mengambil libur sehari untuk menemanimu." Ucap sehun.

"Gomawo hun-ah." Ucap soojung kemudian mencium bibir sehun.

Esoknya soojung sudah diperbolehkan pulang oleh sehun, sehun sengaja mengambil libur untuk menemani soojung, sejujurnya ia juga merindukan moment-moment saat mereka sedang berpacaran.

"Minggu depan aku akan launching gaun baru lagi hun." Ucap soojung sambil memakan makananya.

"Gaun seperti apa lagi yang kau buat?" Tanya sehun.

"Kali ini aku membuat gaun pengantin untuk acara outdoor, kau tahu aku pikir rancanganku kali ini sangat keren sekali!!" Ucap soojung senang.

"Arra arra, apapun yang kau buat bukankah selalu menjadi best seller dimanapun?" Ucap sehun tersenyum.

"Aishhhh kau ini. Gaun ini rencananya akan digunakan untuk pernikahan jieun eonnie nanti." Ucap soojung semangat.

"Berbicara tentang pernikahan jieun noona aku jadi kesal dengan suho hyung." Ucap sehun kesal.

"Wae?" Tanya soojung.

"Kau tahu ia izin terus dengan alasan ingin mengurus pernikahan. Untung saja jieun noona adalah sepupumu, kalau bukan sudah kupecat suho hyung." Ucap sehun.

"Kau tidak boleh begitu sehun, kau ingat kita dulu juga sibuk saat mempersiapkan pernikahan kita. Maklumi saja, okay?" Ucap soojung menenangkan dan sehun pun mengangguk.

***

"Lalu apa rencanamu selanjutnya?" Tanya suzy pada seulgi.

"Aku masih belum memikirkannya lagi, kau tahu soojung baru saja sembuh. Jika aku menyakitinya sekarang hal itu pasti akan terasa aneh bukan?" Ucap seulgi.

"Aku sempat berpikir kau akan menyerah." Ucap suzy mengejek.

"Aku menyerah? Aku seorang Kang seulgi tidak akan menyerah secepat itu sebelum mendapatkan apa yang diinginkan. Kau sendiri bagaimana? Aku belum melihat kau menjalankan rencanamu." Ucap seulgi.

"Aku masih ingin menikmati udara seoul yang kurindukan dulu." Ucap suzy sambil meneguk wine nya.

"Suzy, aku penasaran bagaimana kalian berempat bersahabat dulu." Ucap seulgi.

"Mengapa kau penasaran? Aku... sejujurnya ... entahlah aku malas sekali membahasnya." Ucap suzy.

~TBC~

Love Can't be ForcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang