Chapter 3

58 6 0
                                    

Flashback on

"Kai kau memakan coklat di es krimku." Ucap suzy kesal sambil mengejar kai. Sehun hanya tersenyum memandangi kedua sahabatnya yang sedang berlarian. Kemudian matanya tak sengaja melihat seorang anak perempuan yang sedang duduk diayunan sendirian.

"Hahhhh aku lelah!! Awas ya kai!!"" Ucap suzy kemudian bersandar pada sehun.

"Kau saja yang berlebihan. Dasar yeoja!" Ledek kai pada suzy.

Ketiganya tertawa bersama mendengar lelucon kai. Saat sedang tertawa kai tanpa sengaja melihat seorang anak perempuan yang tadi juga dilihat oleh sehun.

"Hey sehun suzy, kau lihat anak perempuan itu. Bagaimana kalau kita mengajaknya bermain?" Ajak kai pada sehun dan suzy.

"Kajja!!!!" ajak suzy.

Ketiganya pun menghampiri anak itu, anak itu cukup terkejut ketika ada yang menghampirinya.

"Nuguseyo?" Tanya anak itu.

"Perkenalkan aku suzy dan mereka berdua adalah sahabatku . Yang putih ini sehun dan yang hitam kai." Ucap suzy dengan senyum merekah.

"Ya!! Siapa bilang aku hitam!" Ucap kai kesal.

"Kau memang hitam kai, bleeeeee." Ucap suzy menjulurkan lidahnya.

"Siapa namamu?" Tanya sehun pada anak itu.

"Namaku soojung." Ucapnya tersenyum.

"Bagaimana kalau mulai sekarang kita berempat bersahabat?" Ucap suzy, dan semuanya mengangguk setuju.

"Apa yang kau pegang jung?" Tanya suzy penasaran.

"Ini aku menggambar baju." Jawab soojung.

"Woahhhhhhhh bagus sekali, bolehkah aku menjadi modelnya?" Tanya suzy.

"Tentu saja." Jawab soojung.

"Aishhh dasar wanita." Ucap kai kesal.

10 tahun kemudian

"Kai.. soojung.. ehmmm.." Ucap sehun terbata.

"Wae sehun?" tanya soojung.

"Aku.. dan suzy berpacaran. Kuharap kalian tidak marah pada suzy, jika kalian ingin marah maka marah saja padaku." Ucap sehun.

Kai dan soojung saling menatap kemudian mereka memandangi sehun dan suzy.

"Aishhhhhh mana mungkin kami marah pada kalian, justru kami senang. Kalau begitu aku lega jika suzy dijaga olehmu sehun." Ucap soojung.

"Yasudah kau bersamaku saja soojung." Ucap kai mengedipkan sebelah matanya dan soojung yang menganggap itu candaan hanya tertawa padahal sebenarnya dalam hati kai ia sangat ingin bersama soojung.

4 tahun kemudian

"Soojung-ah aku kesal sekali sehun susah sekali untuk ditemui." Ucap suzy kesal kemudian membaringkan tubuhnya di kasur soojung.

"Sabar zy, kan sehun ingin menjadi dokter makanya ia belajar dengan giat." Ucap soojung.

"Jung... ayo makan." Ucap minho yang membuka pintu kamar soojung.

"Oh annyeong suzy. Mian aku tidak tahu kau disini juga." Ucap minho dan suzy hanya tersenyum.

Hari demi hari berlalu, suzy makin merasakan sehun tidak dapat menyempatkan waktu untuknya. Disaat itu juga minho sering mengobrol bahkan menemani suzy. Hal itulah yang membuat tumbuhnya benih-benih cinta diantara mereka berdua tanpa yang lain sadari apalagi saat itu juga minho sedang putus dengan kekasihnya.

***

Sehun, kai, dan soojung sedang duduk disebuah cafe sambil berbincang bersama menunggu suzy.

"Kau tidak datang bersama suzy hun?" tanya soojung.

"Ani, ia bilang ada urusan." Ucap sehun.

suzy akhirnya datang, tapi ada suatu hal yang janggal karena ia datang bersama minho.

"Oppa kau bersama suzy?" Tanya soojung terkejut, sehun mulai sedikit kesal karena suzy datang bersama minho.

"Aku tak sengaja bertemu dengan minho oppa di jalan jadi dia menawarkan untuk mengantarku, aku juga tidak enak jika kalian terlalu lama menungguku. Mianhae." Ucap suzy yang kemudian duduk disebelah sehun.

"Kalau begitu aku pamit, kau hati hati ya soojung." Ucap minho pada adiknya dan mengusap lembut kepala soojung.

"Ne oppa." Balas soojung tersenyum.

Setelah cukup lama mengobrol akhirnya mereka berempat memutuskan untuk pulang. Sehun mengantarkan suzy, sedangkan kai menawarkan diri untuk mengantar soojung namun soojung menolaknya karena ia ingin ke toko buku.

Saat di perjalanan sehun dan suzy tidak saling mengobrol. suzy sibuk dengan handphonenya dan sehun cukup geram dengan perilaku suzy.

"Bisakah kau letakkan ponselmu sejenak suzy?" Tanya sehun.

"Ah mian." Ucap suzy merasa bersalah.

"Bisa kau jelaskan mengapa tadi bisa bersama minho hyung?" tanya sehun tajam.

"Kau mencurigaiku? Aku kan sudah bilang aku bertemu dengannya di jalan dan ia menawari untuk mengantarku. Apakah itu salah? Lagipula kau juga selama ini seolah tak peduli denganku." Ucap suzy kesal, sehun pun langsung memberhentikan mobilnya dipinggir dan menatap suzy tajam.

"Kau tahu kan aku sedang mewujudkan impianku untuk menjadi dokter. Bisakah kau mengerti zy?" Ucap sehun frustasi.

"Aku tidak peduli dengan impian doktermu itu. Jika kau mencintaiku pasti kau akan menyempatkan waktu untukku." Jawab suzy menantang.

"Baiklah." Ucap sehun singkat, ia tidak ingin bertengkar dengan suzy.

"Turunkan aku disini saja, aku akan pulang sendiri." Ucap suzy hendak membuka pintu mobil namun ditahan oleh sehun.

"Bersikaplah dewasa Bae suzy!" Ucap sehun.

"Jangan urusi aku!" Bentak suzy kemudian ia pun keluar dari mobil sehun. Sehun yang kesal langsung memukul setirnya.

***

Hubungan sehun dan suzy semakin renggang. Bahkan sehun sudah beberapa kali membujuk suzy untuk membicarakan hubungan mereka namun suzy selalu menghindar. Kali ini sehun berencana menuju rumah suzy tanpa diketahui oleh suzy. Ia juga sudah membawa bunga sebagai kejutan untuk suzy. Saat tiba di depan rumah suzy, sehun melihat suzy berjalan dengan minho, lebih buruknya lagi minho merangkul suzy dan suzy mencium pipi minho. Sehun yang gerampun segera meninggalkan rumah suzy.

Sehun memutuskan untuk menenangkan dirinya disebuah taman. Ya itu adalah taman masa kecil mereka berempat. Ia tersenyum getir mengingatnya. Tak lama duduk seseorang disebelahnya, saat ia menengok ternyata itu adalah soojung.

"Saat sedang berjalan aku melihat seseorang duduk disini, dan dugaanku benar bahwa itu adalah kau sehun." ucap soojung tersenyum tetapi sehun tidak menanggapi soojung.

"Gwaenchana sehun?" tanya soojung khawatir.

"Bolehkah aku bercerita denganmu?" tanya sehun balik.

"Tentu saja boleh." Ucap soojung.

"Kakakmu.. dan suzy.. kurasa memiliki hubungan tanpa kita ketahui." Ucap sehun sedih.

"Benarkah? Tidak mungkin sehun." Ucap soojung tidak percaya dan sehun hanya tersenyum kecil.

"Tadi aku melihatnya berjalan saling merangkul, dan kakakmu menjemput sulli di rumah." Ucap sehun.

Soojung yang tidak tega melihat keadaan sahabatnya itu hanya bisa menepuk bahu sehun untuk memberinya semangat.

"Tenang sehun semua akan baik-baik saja, percayalah."Ucap soojung menenangkan.

Sesampainya di rumah, soojung segera menghampiri minho ke kamarnya namun kakaknya sedang mandi. Soojung hendak keluar namun ponsel minho berdering, ia pun melihat siapa yang menelpon ternyata suzy. Saat deringnya sudah berhenti ia pun mengecek ponsel minho dan betapa terkejutnya ia melihat pesan antara minho dan suzy.

"Apa yang kau lakukan dikamarku jung?" tanya minho, ponsel minho yang dipegang oleh soojung pun terjatuh.

"Oppa bisa kau jelaskan?" Tanya soojung dengan mata berkaca kaca. Minho seolah paham pun mendekati adik kesayangannya itu.

"Aku tidak dapat berbohong lagi jung, aku dan suzy memang sudah berhubungan." Ucap minho.

"Oppa kau tahu kan suzy bersama dengan sehun?" Tanya soojung dan minho mengangguk. Soojung hanya diam, ia tidak bisa menyalahkan kakaknya juga karena bagaimanapun juga minho adalah kakaknya.

***

Sehun mengajak suzy bertemu, awalnya suzy menolak namun sehun mengatakan bahwa ada hal penting yang ingin ia bicarakan dan akhirnya sulli setuju.

"Zy.."

"Hun.."

Ucap mereka bersamaan.

"Kau dulu." Ucap sehun.

"Aku ingin kita putus." Ucap suzy, sehun sudah menebak itu dan ia pun tersenyum pada suzy. suzy bingung dengan reaksi sehun yang terlihat tenang.

"Aku sudah tahu kau ingin berbicara seperti itu. Setelah ini kau bebas berhubungan dengan minho hyung. Maafkan aku yang tidak pernah menyempatkan waktu untuk mu." Ucap sehun.

"Sehun mianhae.. Dapatkah kita menjadi sahabat lagi?" tanya sulli.

"Tidak semudah itu. Kau telah membuatku jatuh cinta denganmu. Tak semudah itu menghilangkan perasaanku ini padamu. Aku sudah memutuskan lebih baik kita jangan berhubungan lagi. Kau jaga dirimu baik-baik ya." Ucap sehun kemudian meninggalkan suzy dan suzy menangis.

***

Sehun menuju rumah kai dan menceritakan semuanya pada kai. Kai hanya bisa memberi semangat pada sehun. Ia tahu apa yang sedang sehun rasakan saat ini. Mendengar cerita sehun, kai semakin yakin untuk mengubur perasaanya pada soojung karena takut hal seperti sehun terjadi kepadanya.

***

Beberapa bulan berlalu, soojung mencoba untuk menghibur sehun dan mendengarkan keluh kesah sehun. Saat baru putus dari suzy, Sehun sempat membolos dan hal itu membuat soojung khawatir karena jika sehun tidak bisa mendapat peringkat 3 besar di kampus maka impiannya untuk berkuliah kedokteran dikampus impiannya akan batal. Namun dengan usahanya akhirnya soojung berhasil membujuk sehun, semakin lama mereka semakin dekat karena soojung sering menemani sehun, dan ketika soojung tidak ada sehunpun mencarinya. Sampai pada akhirnya soojung menyadari bahwa kai sudah jarang berkumpul.

"Kau tahu kai kemana hun?" Tanya soojung.

"Molla.." Jawab sehun.

"Kalau begitu sepulang dari kampus kita ke rumahnya ya." Ajak soojung dan sehun setuju.

"Mengapa rumahnya kosong?" tanya soojung, kemudian ada seorang wanita yang menghampiri mereka.

"Kalian temannya kai?" tanya wanita itu.

"Ne." Jawab sehun dan soojung bersamaan,kemudian wanita itu memberi sebuah kertas pada mereka. Mereka berdua pun membacanya, soojung meneteskan airmatanya.

"Kai jahat! Pergi tanpa pamit." Ucap soojung sambil menangis.

"Tenanglah jung, pasti kai memiliki alasannya." Ucap sehun menenangkan.

***

2 tahun kemudian

"Jung..." Panggil minho pada soojung.

"Wae oppa?" tanya soojung sambil meneguk susunya.

"Aku sudah putus dengan suzy sejak 4 bulan yang lalu." Ucap minho hingga membuat soojung terkejut. Ia meletakkan susunya dan menatap minho dengan penuh tanda tanya.

"Aku tahu kau pasti akam meminta penjelasan,mian soojung jeongmal mianhae. Beberapa bulan lalu aku bertemu irene, ia putus dengan kekasihnya kemudian ia mengajakku untuk minum hingga aku tidak sadar.. bahwa aku.." Ucapan minho terputus karena ia merasa sangat bersalah.

"Menghamilinya oppa?" Tanya soojung kemudian ia menampar kakaknya dengan muka memerah, ia pun meninggalkan minho dengan air mata yang menetes.

Soojung tidak tahu lagi, ia bingung harus bagaimana sekarang. Saat ini pasti keadaan suzy sangat terpuruk dan suzy pasti akan membenci soojung. Saat sedang berjalan menuju kelas tanpa sengaja soojung melihat sehun dan suzy sedang berbicara di dalam kelas. Soojung hendak membuka pintunya dan masuk namun percakapan mereka membuat soojung mengurungkan niatnya.

"Sehun kumohon kembalilah padaku." Mohon suzy pada sehun namun sehun tetap tidak mau dan tidak terbujuk oleh permohonan suzy.

"Kau anggap aku apa suzy? Setelah kau mencampakkanku sekarang kau memohon untuk aku kembali padamu dan melupakan semua yang sudah kau lakukan?" Tanya sehun kesal.

"Mianhae.. jeongmal mianhae sehun." Ucap suzy sambil menangis.

"Dengarkan aku Bae suzy. Aku sudah tidak memiliki perasaan apapun padamu. Jadi jangan pernah untuk memohon agar aku kembali padamu. Aku tidak akan kembali padamu." Ucap sehun.

"Apakah ada yeoja yang kau sukai?" Tanya suzy.

"Ne." Jawab sehun singkat.

"Nugu." Tanya suzy lagi. Sehun terdiam menunduk dan terdiam sebentar.

"Soojung." Jawab sehun singkat sambil menutup matanya, suzy sangat terkejut begitupun soojung ia langsung menutup mulutnya dan segara pergi meninggalkan tempat itu.

***

Sejak mendengar pengakuan sehun pada sulli, soojung mencoba menghindar untuk bertemu dengan sehun. Soojung masih belum tahu apa yang harus ia lakukan jika bertemu dengan sehun. Apakah dirinya juga merasakan hal yang sama seperti sehun? Tapi disatu sisi ia juga takut sehun hanya berbohong menyukainya sebagai alasan agar suzy menjauhinya, ia juga takut suzy jadi membencinya setelah ini.

"Soojung.." Panggil seseorang pada soojung, saat menengok ternyata namja itu adalah myungsoo. Namja itu suka sekali mengejar soojung, kali ini membawakan sekotak pie pada soojung.

"Annyeong, aku harap kau menerima ini. Kajja kita makan." Ucap myungsoo, karena tak enak jika menolak soojung pun memakan pie itu. Baru beberapa gigitan soojung merasakan dadanya sakit dan napasnya terasa sesak.

"Myung.. soo.. ah.. pie.. a..pa.. i..ni?" Ucapnya kesulitan sambil memegangi dadanya yang sesak. Myungsoo pun panik.

"Pie apel. Wae?" Tanya myungsoo panik melihat keadaan soojung.

"Yaaa!! Bodoh!!" Ucap sehun yang segera memukul wajah tampan myungsoo. Sehun pun langsung membuka tas soojung dan memakaikan inhaler pada soojung, wajah sehun saat itu sangat khawatir.

"Bernapaslah dengan teratur jung." Ucap sehun memegangi soojung.

"Sebaiknya kau pergi myungsoo!" Bentak sehun pada myungsoo.

"Wae??" Tanya myungsoo tak terima.

"Soojung alergi apel. Kau mau mencoba membunuhnya hah? Asmanya bisa kambuh jika ia memakan apel. Pergi!!" Ucap sehun dengan nada tinggi, myungsoo akhirnya meninggalkan mereka berdua.

Setelah dirasa soojung mulai bisa mengatur napasnya kembali, ia pun membuka kedua matanya.

"Gwaenchana jung?" tanya sehun khawatir dan soojung hanya mengangguk.

"Kajja kita pulang." Ajak sehun kemudian membantu soojung untuk berjalan.

suzy melihat mereka dari kejauhan, ia mengepalkan kedua tangannya kesal.

"Jadi selama ini kau mengambil kesempatan dalam kesempitan jung." Desis suzy.

***

"Apa yang terjadi padamu soojung?" Tanya minho pada soojung yang pulang dengan wajah pucat.

"Asmanya tadi kambuh hyung." Jawab sehun.

Kemudian minho menggendong soojung menuju kamar, diikuti oleh sehun dibelakangnya. Setelah membaringkan soojung, minho dan sehun keluar dari kamar soojung.

"Mengapa asmanya bisa kambuh lagi?" tanya minho.

"itu semua karena namja bodoh yang memberikan pie apel pada soojung." Jawab sehun. Mereka berdua terdiam beberapa menit.

"Kau putus dengan suzy kan hyung?" tanya sehun.

"Ne. Aku yakin setelah ini kau akan semakin membenciku bukan?" Ucap minho sambil menatap sehun.

"Aku ingin membencimu, tapi aku juga ingin berterima kasih denganmu. Berkat kau dan suzy aku jadi bisa mengenal soojung lebih dekat. Tapi aku tidak suka dengan cara suzy yang mendatangiku dan memohon agar aku kembali padanya setelah ia mencampakkanku. Aku juga berterima kasih, walaupun kau brengsek tapi kau sudah menjadi kakak yang baik dan merawat wanita yang kucintai hingga ia bisa seperti sekarang ini." Ucap sehun serius.

"Mwo? Wanita yang kau cintai? Maksudmua soojung?" Tanya minho yang dibalas anggukkan oleh sehun.

"Mulai sekarang aku akan terus berada disamping soojung. Setelah aku berhasil menjadi dokter hebat dan soojung menjadi designer aku akan segera menikahinya." Ucap sehun, sungguh minho sangat terkejut mendengar pengakuan sehun. Tetapi ia juga sedikit lega soojung dicintai oleh lelaki sebaik sehun. Ya minho akui ia sangat merasa bersalah pada sehun, namun ia yakin memang takdir seperti ini.

Flashback off

Love Can't be ForcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang