Chapter 6

57 5 0
                                    

"Astaga sehun!" Ucap soojung terkejut dan langsung beranjak dari tempat tidur.

"Waee?" Tanya sehun sambil mengucek matanya.

"Aku kesiangan!!! Ayo sehun bangun cepat!!!" Ucap soojung sambil menarik sehun.

Saat hendak menuju ruang makan mereka berdua terkejut melihat seseorang sudah menyedikan sarapan di meja makan.

"Ahjummaa!!" Ucap soojung sambil berlari kecil kemudian memeluk ahn ahjumma, begitupun sebaliknya ahn ahjumma pun juga memeluk majikannya itu dengan erat.

"Aigoo, ahjumma katanya kau akan lama." Ucap sehun sambil meneguk tehnya.

"Aniyo, setelah tau nyonya soojung sakit aku jadi kepikiran dan ingin segera kembali. Kalau begitu silahkan kalian nikamti sarapannya, aku ingin membereskan kamarku dulu."

***

"Bodoh sekali seulgi ini, baiklah aku kehilangan 1 bonekaku untuk menghancurkan soojung. Haruskah aku turun tangan langsung?" Ucap suzy sinis.

Suzy kini tengah berada disebuah cafe, orang yang melihatnya mungkin akan berpikir bahwa ia adalah gadis cantik yang baik. Mungkin dulu suzy memang wanita yang baik, tapi sejak kesalahannya di masa lampau jadilah ia sperti sekarang ini. Saat sedang meneguk kopinya ia seperti melihat seorang wanita yang lewat di depan cafe.

"Soojung? Menarik." Ucapnya tersenyum licik.

***

"Ahjumma aku ingin mencari udara segar dulu ya, aku bosan sekali." Ucap soojung.

"Apakah aku mau aku temani nyonya?" Tanya ahjumma.

"Tidak usah ahjumma, aku ingin berjalan jalan sendiri. Sudah lama aku tidak menikmati jalan jalan sendiri. Okay?" Ucap soojung kemudian ia pamit.

"Ahhhhhh segar sekali rasanya, dengan begini aku bisa sedikit melupakan kejadian tidak mengenakkan beberapa waktu lalu." Ucap soojung tersenyum.

Soojung berjalan menuju sebuah taman, itu adalah taman masa kecilnya dihabiskan bersama sehun, kai, dan suzy. Rasanya rindu sekali dengan moment-moment kebahagiaan mereka saat kecil.

"Soojung?" Panggil seseorang padanya. Soojung menoleh dan terkejut ketika melihat orang yang memanggilnya. Orang tersebut pun duduk disebelah soojung.

"Wae? Kau terkejut melihatku? Bukankah kita juga sudah bertemu ya?" Tanya suzy padany.

"Ani.. ehhmm.. ada perlu apa kau kesini?" Tanya soojung.

"Tidak ada perlu apa apa, aku hanya melihatmu saja tadi. Kemudian aku memutuskan untuk menghampirimu. Soojung- ahh.." Ucap suzy.

"Wae?" Tanya soojung.

"Mian, jeongmal mianhae. Aku sudah bersikap kasar kepadamu. Jika kau mau memaafkanku dan tidak keberatan, apakah kau mau berteman denganku lagi? Setelah aku melihat sehun behagia denganmu sepertinya aku benar-benar sudah tidak ada kesempatan lagi." Ucap suzy.

"Suzy.." Ucap soojung, soojung pun memeluk suzy dengan erat.

"Yaaa!! Kau terlalu erat memelukku aku kehabisan napas." Ucap suzy bercanda dan keduanya pun tertawa.

"Tentu saja suzy aku pasti akan memaafkanmu. Aku selalu berharap kita kembali seperti dulu. Maafkan aku juga suzy." Ucap soojung.

***

Sesampainya di rumah sehun menghampiri soojung yang sedang membantu Ahn ahjumma memasak.

"Jung... Kau terlihat bahagia sekali hari ini." Ucap sehun.

"Ne. Aku akan menceritakannya setelah makan." Ucap soojung kemudian mencium pipi sehun.

Mereka makan malam bersama, setelah makan mereka menuju ke kamar.

"Sehun-ahh tadi aku bertemu dengan suzy." Ucap soojung.

"Mwo? Apakah dia berbuat macam – macam padamu?" Tanya sehun.

"Aniyo.. Justru ia meminta maaf kepadaku dan ingin kemabli seperti dulu lagi hun." Ucap soojung.

"Kau percaya ucapannya?" Tanya sehun menaikkan alisnya.

"Aku percaya padanya, bagaimanapun suzy adalah sahabat kita dari kecil hun. Mulai terjadi konflik diantara kita kan sata kita semua sudah beranjak dewasa. Aku yakin ia sudah merenungi kesalahannya selama ini." Ucap soojung meyakinkan.

"Baiklah, tapi aku ingatkan padamu untuk tetap berhati-hati padanya jung. Aku tidak mau hal buruk menimpamu lagi." Ucap sehun dan soojung menangguk mengerti.

***

"Dokter!!" Panggil seorang perawat ketika melihat sehun.

"Ada apa?" Tanya sehun.

"Hari ini ada pasien yang berasal dari kantor polisi, tangan kanannya patah karena ia terjatuh saat mencoba kabur dari kejaran polisi. Sekarang ia sedang membuat keributan dibawah." Ucap perawat tersebut panik.

Sehun pun segera berlari untuk melihat keadaan. Dibawha tengah ramai, dan benar saja penjahat itu sedang menodongkan pisau pada orang-orang disekitarnya.

"Jangan mendekat!! Jika kalian mendekat aku akan membunuh wanita ini!" Ucap pria itu sambil menodongkan pisaunya kearah seornag perawat.

"Dimana polisi yang mendampinginya?" Tanya sehun pada perawat lainnya.

"Polisi itu sedang di ugd, sebelum pria itu mmebuat kekacauan dia sudah lebih dahulu membuat polisi itu terluka. Bagaimana ini dok?" Tanya seorang dokter muda pada sehun.

"Ahjussi tolong lepaskan pisau itu!!" Teriak sehun.

"AKu akan melepaskannya jika kalian berjanji tidak akan menelpon polisi." Ucap pria tersebut sambil mengayun – ayunkan pisaunya.

"Baik kami tidak akan menelpon polisi, sekarang tolong kau lepas wanita itu." Ucap sehun dengan membujuk.

Pria itu berpikir sejenak kemudian melepaskan perawat yang sudah ketakutan itu.

"Angkat tanganmu Park Joon Hyuk!!" Ucap salah seorang polisi yang baru dating.

"Sial." Ucap pria itu kemudian ia menuju sehun dan menghajarnya, sehunpun balik menghajarnya. Polisi itu langsung melepas tembakannya kea rah kaki penjahat itu namun penjahat itu sudah berhasil lebih dahulu menusuk perut sehun dengan pisaunya, ia pun tersenyum puas.

Polisi langsung menangkap pria itu dan para perawat serta dokter lainnya segera menghampiri sehun.

"Dokter Oh kau baik baik saja?" Tanya suho sambil mencoba menyadarkan sehun.

"Gwaecnhana.." Ucap sehun pelan smabil memegangi perutnya yang terus mengeluarkan darah.

"Siapkan ruang operasi segera!!" Perintah suho, sehun pun segera dibawa dan sudah tak sadarkan diri.

***

Soojung terlihat berlari dilorong rumah sakit ditemani oleh jieun disampingnya. Sesampainya di depan ruang operasi soojung menunggu dengan cemas.

"Yang tenang soojung, sehun pasti baik baik saja." Ucap jieun menenangkan soojung yang sudah panik. Soojung hanya bisa menangguk pasrah, bagaimana ia tidak panic? Saat sedang di butik ia di telpon dari rumah sakit yang mengabarkan kepadanya kalau suaminya sedang dioperasi. Untung ada jieun yang menemaninya.

Setelah 30 menit menunggu akhirnya suho keluar dari ruang operasi, ia melihat soojung dan jieun disana.

"Soojung.." Ucap soojung segera berdiri menghamipiri suho.

"Tenang saja sehun sudah selesai dioperasi, tusukannya memang cukup dalam tapi untungnya ia segera ditangani jadi tidak bermasalah. Kau bisa menemaninya saat sudah dipindahkan ke ruang rawat nanti." Ucap suho, soojung bernapas lega mendengar ucapan suho barusan.

"Gomawo oppa." Ucap soojung.

"Lebih baik kau menunggu di ruanganku dulu bagaimana?" Tanya suho.

" Ani oppa, jieun eonnie saja. Aku akan menunggu sehun. Eonnie pergi lah dulu dengan suho oppa, ini sudah waktunya jam makan siang." Ucap soojung mencoba tersenyum pada mereka.

"Tapi soojung..." Ucap jieun tidak tega meninggalkan soojung, soojung mencoba tersenyum untuk meyakinkan jieun.

"Baiklah, jika butuh sesuatu kabari aku ya jung." Ucap jieun, kemudian jieun dan suho pergi meninggalkannya.

***

Sehun kini sudah dipindahkan ke ruang rawat. Soojung senantia menemani disampingnya sambil terus menggenggamnya. Perlahan sehun membuka kedua matanya.

"Soojung.." Ucap sehun.

"Sehun.. Kau tau aku panic sekali saat tau kau dioperasi, apakah sakit?" Tanya soojung khawatir.

"Aniyo.. lebih sakit jika melihatmu yang sakit. Ini sih tidak seberapa." Ucap sehun meremehkan, soojung yang kesal pun memukul dada sehun.

"Awwww.." Teriak sehun kesakitan.

"Ah.. mian.. mianhae." UCap soojung merasa bersalah, kemudian sehun tertawa ternyata ia hanya pura-pura.

"Yaa!!!! Oh sehun jangan bercanda!!" Ucap soojung.

Sehun pun membuka kedua lengannya tanda ia minta dipeluk, soojung memeluk sehun dengan erat.

***

"Oh sehun." Ucap kai saat memasuki ruang rawat sehun.

"Aishhh kau ternyata." Ucap sehun saat melihat kai dating, kai segera menghampiri sehun dan soojung. Soojung tersenyum melihat kai dating menjenguk suaminya.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya kai.

"Gwaenchana, tusukannya tidak terlalu dalam." Jawab sehun.

"Annyeonghaseyo.." UCap seseorang memasuki ruang rawat sehun, ketiganya menoleh dan melihat suzy di pintu. Kai terlihat terkejut dengan kedatangan suzy.

"Untuk apa kau kemari suzy-ah? Kau ingin mengacau?" Tanya kai dengan sinis lalu mendapat jitakan pelan dari soojung.

"Awwww!! Mengapa kau menjitak kepalaku jung?" Tanya kai bingung.

"Kau tidak boleh berkata seperti itu kai, sekarang suzy sudah bagian dari kita lagi. Suzy sudah meminta maaf atas semua kesalahannya." Ucap soojung menghampiri suzy dan menariknya untuk mendekat.

Kai segera menoleh kearah sehun dan sehun hanya mengangkat kedua bahunya tanda ia tak peduli.

"Maaf jika aku mengganggu, jika kalian tidak menyukai kehadiranku aku bisa persi sekarang." Ucap suzy.

" Andwaeeee. Lebih baik kat temani aku minum dulu di kantin bagaimana? Biar kai yang menjaga sehun. Okay?" Ajak soojung pada suzy, kedua wanita itupun pergi meninggalkan sehun dan kai berdua.

"Hun kau yakin dengan suzy? Terakhir aku bertemu dengannya ia masih keras kepala ingin mendapatkanmu." Ucap kai.

"Entahlah, aku sebenarnya tidak yakin padanya tapi soojung sangat percaya padanya." Ucap sehun.

"Hehh soojung itu terlalu baik, kau harus hati-hati hun. Baiklah sekarang kita terima suzy tapi kita harus tetap waspada." UCap kai dan sehun menggangguk setuju.

***

"Masih memikirkan ucapan kai?" Tanya soojung yang melihat suzy murung.

"AKu rasa mereka masih belum mempercayaiku." Ucap suzy dengan menghela napasnya. Soojung menggenggam tangan suzy dan tersenyum.

"Tenang saja, mereka pasti akan menerimamu seperti dulu lagi." Ucap soojung.

"AHhh sekarang kau sedang sibuk apa?" Tanya soojung.

"Aku sedang menikmati hidupku saja. Aku lebih sering di gallery ku sekarang ini, melukis bisa menghilangkan kebosananku." Ucap suzy.

"Ahhhh benar kau sangat jago melukiskan!!" Ucap soojung.

"Aku berencana membuka pameran suatu saat nanti. Itu impianku dari dulu. Setelah menyelesaikan study di Paris membuatku ingin mewujudkan itu suatu saat nanti." Ucap suzy.

"Kau pasti bisa suzy-ahh." Ucap soojung tersenyum.

Keduanya mengobrol cukup lama hingga akhirnya suzy pamit pulang karena sudah mulai sore.

***

Suzy tengah melukis di gallery miliknya, sesekali ia tesenyum melihat hasil lukisannya. Ia melukis dirinya, sehun, kai, dan soojung. Saat sedang melihat wajah soojung yang ia lukis, ia memejamkan matanya dan memegang kuasnya dengan erat. Kemudia dia membuka matanya dan tersenyum dengan sinis.

~Tok tok tok

Suzy yang mendengar suara ketoka pintu pun membuka pintunya dan betapa terkejutnya ia melihat siapa yang mengunjunginya.

"Park Chanyeol!!" Ucapnya terkejut.

"Aku menepati janjiku untuk kembali kan?" Ucap chanyeol tersenyum.

Keduanya terdiam, memperhatikan sebuah lukisan yang tadi suzy gambar.

"Belum bisa move on?" Tanya chanyeol mengejek.

"Lebih baik kau diam oppa, untuk apa kau kemari?" Ucap suzy kesal.

"Aku kan sudah berjanji akan selalu berada disisimu dan membantumu. Heeh kukira kau sudah move on dari sehun ternyata kau masih mengharapkannya. Bagaimana dengan soojung? Mereka kan sudah menikah. Perlu bantuanku?" Tanya chanyeol.

Suzy berpikir sejenak.

"Jangan bertindak apapun oppa, aku bisa melakukan semuanya sendiri. Lagipula aku sedang menjalankan rencanaku." Ucap suzy, sedangkan chanyeol hanya tersenyum miris melihat suzy.

Dulu saat menjalani study di Paris itulah saat pertama kali chanyeol melihat suzy, junior yang berasal dari Negara yang sama dengannya. Ia memberanikan diri mendekati suzy dan suzy menyambutnya dengan ramah. Tak disangka chanyeol menaruh hati pada suzy, suzy yang mengetahui itu pun menolak perasaan chanyeol. Namun chanyeol berjanji akan membantu suzy apapun itu.

***

"Aku senang sekali kau sudah masuk lagi. Bagaimana keadaan sehun?" Tanya jieun.

"Sehun sudah sembuh, ia sudah kembali lagi ke rumah sakit." Ucap soojung.

"Jung wajahmu pucat, kau sakit?" Tanya jieun.

"Aniyo.. aku hanya sedikit pusing sepertinya karena aku belum sarapan saja." Ucap soojung.

"Kalau begitu aku akan menyuruh OB untuk membelikan sarapan untukmu, kau tunggu disini ya." Ucap jieun kemudian meninggalkan soojung.

Tadi pagi soojung belum sempat sarapan karena ada hal yang harus ia selesaikan dibutik pagi ini. Alhasil kepalanya sangat pusing sekarang.

"Ah lebih baik aku membuat teh, jika sehun tau aku seperti ini pasti ia akan marah." Ucap soojung.

Saat sedang membuat teh kepalanya sangat pusing sekali hingga akhirnya ia pun terjatuh dan pingsan.

"Astaga soojung!!!" Teriak jieun.

TBC

Love Can't be ForcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang