Chapter 7

65 5 0
                                    


Soojung membuka kedua matanya perlahan dan ia melihat jieun yang duduk di sampingnya.

"Gwaenchana?" Tanya jieun sambil membantu soojung meminum tehnya.

"Nan gwaenchana." Ucap soojung.

"Aku sudah membawakan makanan untukmu, segera kau habiskan ya dan minum vitaminmu. AKu tidak memberitahu sehun kok tenang saja." Ucap jieun.

"Gomawo eonnie." Ucap soojung kemudian memakan makanannya.

***

Sehun sengaja pulang lebih cepat untuk menjemput soojung, sesaimpainya di butik sehun segera menuju ruangan soojung dan melihat istrinya itu tengah tidur dengan nyenyak di sofa.

"Sepertinya kau kelelahan." Ucap sehun pela kemudian mencium bibir mungil soojung, soojung pun menggeliat dan terbangun dari tidurnya.

"Sehun... hoaaammmm." Ucap soojung saat terbangun.

"Kau pasti kelelahan, ayo kita pulang. Tapi sebelum pulang bagaimana jika kita makan di luar?" Ajak sehun, soojung pun setuju dan mereka berdua segera meninggalkan butik.

Setelah selesai makan sehun dan soojung bergegas untuk pulang, saat menuju parkiran mereka bertemu dengan suzy yang baru sampai di restoran.

"Soojung sehun.." Panggil suzy, suzy berjalan bersama chanyeol disampingnya.

"Annyeong suzy.. dan.." Ucapan soojung terhenti karena tidak tau nama chanyeol.

"Chanyeol, namanya park chanyeol.. Ia lebih tua dari kita." Ucap suzy.

"Baiklah suzy, chanyeol hyung kami pamit duluan yak arena kami ingin segera beristirahat. Kalau begitu kami duluan ya." Ucap sehun memasuki mobil bersama soojung.

"Ahhh jadi itu yeoja yang membuatmu kesal. Padahal sepertinya ia sangat baik." Ucap chanyeol.

"Saking baiknya aku sampai muak melihatnya." Ucap suzy berjalan meninggalkan chanyeol memasuki restoran. Chanyeol hanya geleng – geleng melihat kelakuan suzy.

"Sepertinya rada sulit." Ucap chanyeol pelan.

***

"Eonnie tanggal pernikahanmu kan sudah dekat lebih baik kau mengambil cuti saja. Sehun saja sudah meminta suho oppa untuk cuti." Ucap soojung.

"Tapi aku tidak enak padamu jung hihihi." Ucap jieun.

"Aishh eonnie ini, dulu saat aku mau menikah dengan sehun juga aku sering izin." Ucap soojung.

"Oh iya jung aku dengar dari suho kalian berempat sudah saling berbaikan ya?" Tanya jieun penasaran.

"Ne eonnie, suzy awalnya menemuiku dan meminta maaf. Sepertinya ia tulus meminta maaf. Lagipula semalam aku melihatnya bersama seorang namja." Jawab soojung.

"Oh benarkah? Bagus lah kalau begitu. Kalian berempat kan bersahabat, lebih cepat saling memaafkan akan lebih baik." Ucap jieun dan soojung mengangguk setuju.

***

"Panggilkan pasien berikutnya." Ucap sehun salah satu perawatnya.

Pasien itu memasuki ruangan sehun dan sehun terkejut saat mengetahui siapa pasiennya itu.

"Chanyeol hyung?" Ucap sehun ragu.

"Ne ini aku." Ucap chanyeol.

"Baiklah aku tidak akan banyak bertanya lebih baik sekarang kita mulai pemeriksaannya hyung." Ucap sehun, kemudian ia mulai memeriksa keadaan chanyeol.

"Hyung apa sebelumnya kau tidak melakukan pengobatan? Karena aku melihat penyakitmu semakin parah dari hasil lab ini." Ucap sehun.

"Ne.. aku memutuskan untuk melakukan pengobatan karena..." Ucapan chanyeol terhenti, ia sedikit ragu mengatakannya pada sehun.

"Karena suzy?" Tanya sehun.

"Awalnya begitu.. tapi.. sekarang bukan kesembuhan yang aku inginkan.. Ada hal – hal yang ingin aku tunjukkan padanya sebelum waktu itu tiba. Tolong bantu aku bertahan sampai waktu itu tiba." Ucap chanyeol memohon pada sehun.

"Baik hyung aku akan membantumu." Ucap sehun.

***

Tibalah hari pernikahan jieun dan suho. Semuanya berjalan dengan lancer. Sehun dan soojung yang menjodohkan mereka berdua juga sangat bahagia.

Sehun, soojung, suzy, kai, dan chanyeol duduk bersama dan memakan hidangan disana. Saat soojung sedang meminum minumannya suzy terlohat tersenyum.

Acara pun berakhir mereka bersama menuju ke parkiran, tapi ada yang aneh mengapa suzy merasa sangat pusing bahkan wajahnya sekarang sangat pucat.

"Suzy kau kenapa??" Tanya soojung saat melihat suzy, suzy memegangi kepalanya yang sangat pusing seperti berputar-putar. Chanyeol yang melihatnya segera memegang bahu suzy kemudian suzy tak sadarkan diri.

"Suzy!!" Teriak mereka bersamaan.

Suzy langsung dibawa ke rumah sakit, dan sehun segera memeriksanya. Sepertinya suzy salah memakan obat piker sehun.

"Bagaimana keadaan suzy?"" Tanya soojung.

"Sepertinya ia salah meminum obat, aku sudah menyuntikkan vitamin untuknya. Sebentar lagi ia juga akan sadar." Jelas sehun.

"Jung aku ingin bicara sebentar dengan chanyeol hyung." Ucap sehun.

"Baiklah, kajja kai kita menunggu suzy." Ajak soojung pada kai.

"Hyung apakah suzy tadi meminum obat?" Tanya sehun.

"Ani.." Ucap chanyeol terlihat berpikir.

"Aishhh anak itu." Desis chanyeol.

"Wae hyung?" Tanya sehun.

"Gwaenchana, biar aku yang mengurus anak itu. Gomawa sehun. Sebaiknya kalian bertiga pulang saja untuk beristirahat. Suzy biarkan aku yang menjaganya." Ucap chanyeol dan akhirnya sehun soojung dan kai pulang.

"Enggggg.." Erang suzy saat membuka matanya. Ia melihat chanyeol duduk disampingnya dan tersenyum simpul.

"Senjata makan tuan ya?" Ucap chanyeol meledek, suzy pun mendengus dengan kesal.

*Flashback on

Saat melihat keadaan disekitar sudah aman suzy menuangkan sebungkus bubuk keminuman soojung. Suzy tahu jika kondisi tubuh soojung sering lemah untuk itu ia sengaja menaruh bubuk itu diminuman soojung dengan harapan agar soojung merasa sakit. Saat sedang sama sama minum suzy sepertinya tidak menyadari bahwa minuman yang diambil soojung justru bukan minuman yang suzy taburi bubuk tadi.

"Aishh mengapa kepalaku jadi pusing." Ucap suzy pelan sambil memegangi kepalanya.

"Suzy kau kenapa??" Tanya soojung saat melihat suzy, suzy memegangi kepalanya yang sangat pusing seperti berputar-putar. Chanyeol yang melihatnya segera memegang bahu suzy kemudian suzy tak sadarkan diri.

*Flashback off

"Sial! Mengapa aku tidak menyadarinya." Ucap suzy kesal.

"Kan aku suah bilang lebih baik kau menyerah saja. Lupakan semuanya dan mulailah hidup baru tanpa dendam." Ucap chanyeol.

"Hentikan oppa, aku tidak butuh nasihatmu." Ucap suzy.

"SUatu saat kau akan menyesal saat kau baru menyadari ada yang lebih peduli padamu lebih dari orang yang kau inginkan." Ucap chanyeol kemudian pergi meninggalkan suzy.

***

"Masuk." Ucap sehun saat ada yang mengetuk pintu ruangannya yang ternyata itu chanyeol.

"Hyung kau mencari suzy? Kata perawat ia sudah pergi sejak tadi pagi." Ucap sehun.

"Ani.. aku hanya ingin bertemu dan bertanya denganmu." Ucap chanyeol.

"Bertanya apa hyung?" Tanya sehun.

"Berapa lama lagi kira-kira?" Tanya balik chanyeol.

"Hyung... kau jalani dulu pengobatan ya.. Aku tidak ingin kau menyerah." Ucap sehun.

"PErcuma hun, aku tahu waktuku tidak lama lagi." Ucap chanyeol sedih.

***

"Sajangnim , karyawan baru di perusahaan kita sudah masuk. Ia sebelumnya juga sudah pernah bekerja di luar negri." Ucap sekertaris kai.

"Kalau begitu bisa kau minta ia temui aku dulu untuk menyamakan persepsi?" perintah kai.

"Baik sajangnim." Ucap jisoo.

"Annyeonghaseyo sajangnim, Kim Myungsoo ibnida." Ucap myungsoo.

"Ah aku sudah melihat review mu dan ternyata kau pintar ya. Kalau begitu aku percayakan bagian ini padamu. Tolong berikan yang terbaik untuk perusahaan ini." Ucap kai.

***

"Annyeong eonnie." Sapa soojung setibanya di butik.

"Annyyeong, jung tadi ada paket aku sudah menaruh di mejamu." Ucap jieun.

"Paket? Baik aku akan memeriksanya. Gomawo eonnie, aku ke ruangan dulu ya." Ucap soojung menuju ruangannya.

Sesampainya di ruangan soojung membuka paket yang ia terima, di dalamnya terdapat setangkai Bungan dan surat dan sebuah amplop. Soojung segera membukanya.

Dear soojung,

Hai jung. Wanita tercantik yang pernah aku temui. Kau pasti terkejut setelah menerima surat ini. Lama sekali kita tidak berjumpa, tapi kau pasti juga tidak tahu aku ini siapa kan? Sepertinya kau hanya menganggap ku bayangan saja. Kau tahu selama aku di luar negri aku sangat merindukanmu. Aku membuka aku medsosmua dan melihatmu semakin cantik. Namun seketika hatiku hancur saat mengetahui kau sudah menikah. Dengan sehun? Namja kurang ajar itu yang selalu sok jadi pahlawan bila di dekatmu. Aku sangat mencintaimu jung, mungkin kita akan segera bertemu dan bila waktu itu tiba kau akan jadi milikku dan tidak ada yang boleh memilikimu. I love you soojung.

Soojung Nampak terkejut membaca surat itu, seketika merasa takut. Ia membuka amplop satunya dan ternyata itu adalah foto pernikahannya yang sudah dicoret. Ia pun terduduk lemas melihatnya.

"Apa lagi ini?" Ucap soojung.

***

Di rumah soojung seperti gelisa, sehun memerhatikan tingkah soojung itu.

"Apakah sesuatu mengganggu pikiranmu jung?" Tanya sehun mendekat pada istrinya itu.

"Ani.. sepertinya aku hanya kelelahan jadi aku terlihat gelisah." Ucap soojung.

"Jinjja?" Tanya sehun masih tidak percaya.

"Benar saying. Gwaenchana... lebih baik kita istirahat." Ucap soojung kemudian memejamkan matanya sambil memeluk sehun.

SOojung sengaja tidak ingin memberitahu sehun karena ia tidak ingin sehun khawatir. Ia merasa bahwa ia harus bisa menyelesaikan ini semua sendiri.

***

"Sajangnim ada yang ini menemuimu." Ucap jisoo pada kai.

"Persilahkan masuk." Ucap kai.

TErnyata yang menemuinya adalah sehun, sehun sengaja mampir untuk bertemu kai sebentar.

"Yaa!! Ada apa kau kemari oh sehun?" Tanya kai.

"Ani aku hanya lewat saja lalu aku mampir. Apakah sajangnim sangat sibuk?" Ucap sehun meledek.

"Ne aku sangat sibuk... Banyak perusahaan yang ingin bekerjasama dengan perusahaanku jadi aku haus kerja ekstra. Tapi untungnya aku memiliki seorang karyawan baru dari luar negri yang sangat ahli." Ucap kai senang.

Tok tok tok~

"Ne masuk." Ucap kai.

"Annyeonghaseyo sajangnim." Ucap myungsoo memasuki ruangan kai. Sehun menoleh dan memperhatikan myungsoo seperti mengenalnya.

"Kim Myungsoo." Ucap sehun.

"Wowww kau mengenalnya? Dunia sempit sekali." Ucap kai.

"Ne dulu kami satu kampus tapi aku tidak lama di kampus itu dan langsung melanjutkan studiku keluar negri." Ucap myungsoo dan sehun mengangguk tanda paham.

"Ah begitu rupanyaa." Ucap kai.

***

Sudah 2 minggu sejak soojung mendapat paket waktu itu. Ia merasa sedikit lega karena sudah tidak ada paket lagi sejak saat itu. Hari sudah mulai gelap soojung dan jieun berencana makan bersama.

"Siapa yang menjemputmu? Kata sehun hari ini ia dan suho oppa ada rapat dengan beberapa dokter." Ucap soojung.

"Ah iyaa supir adiknya suho yang menjemputku hari ini. Kebetulan adiknya suho sedang di seoul namun ia ingin berjalan jalan bersama temannya tanpa supir jadi ia meminjam mobilku dan aku dijemput supir adiknya." Ucap jieun.

"Jung aku rasa tas jinjingku ketinggalan di dalam, aku ambil dulu ya. Nanti kau masuk duluan saja kedalam mobil." Ucap jieun segera berlari ke dalam dan soojung hanya mengangguk.

Saat jieun masuk ke dalam butik, sebuah mobil berhenti didepannya dan pintu mobil itu terbuka.

"Apakah ini mobilnya?" Batin soojung.

"Ahjussi kau supir adiknya suho oppa?" Tanya soojung dan supir itu hanya mengangguk. Soojung pun langsung masuk ke dalam mobil namun anehnya setelah soojung masuk, supir itu langsung menutup mobilnya dengan otomatis dan menjalankan mobilnya.

"Ahjussi sebentar, jieun eonnie belum masuk." Ucap soojung.

Namun dari kursi belakang ada yang membekapnya dengan sapu tangan. Awalnya soojung memberontak namun disapu tangan tersebut terdapat obat bius sehingga pandangan soojung mulai gelap dan ia pun tak sadarkan diri.

"Kemana soojung?" Ucap jieun saat tak melihat soojung di depan butik. Kemudian ponsel jieun berbunyi, ia pun membukanya dan ternyata itu pesan dari soojung.

From: Soojungiee~

Eonnieeee mian aku duluan ya, tadi sehun mengabari bahwa eommanya ada di rumah jadi aku harus menemani eomma. Mianhae Eonnie.

Jieun mengerti kemudian membalasnya dan jemputannya tak lama pun dating.

***

Sehun sampai di rumah namun ia tidak melihat soojung.

"Ahjumma apakah soojung sudah pulang?" Tanya sehun.

"Belum tuan, ini sudah larut kemana nyonya soojung pergi ya?" Tanya ahn ahjumma.

Sehun merasakan perasaan tidak enak. Ia pun mengambil kunci mobilnya dan mengendarainya ke rumah suho.

"Sehun!! Ada perlu apa kau di rumahku selarut ini?" Tanya suho.

"Noona apakah kau terakhir bersama soojung?" Tanya sehun.

"Ani. Tadi memang kami berencana makan bersama namun soojung mengirimiku pesan dan mengatakan jika ia harus pulang karena eomma mu ada di rumah." Jawab jieun.

"Aniyo.. Eomma sedang berada di Singapore saat ini." Ucap sehun.

"Apakah ada hal yang sedang soojung sembunyikan noona? Beberapa minggu yang lalu soojung Nampak gelisah namun ia hanya bilang bahwa ia kelelahan." Ucap sehun.

"Sepertinya tidak. Tapi.... Ia sempat menerima paket waktu itu. Apakah itu ada hubungannya?" Tanya jieun.

"Aku pinjam kunci butik noona, aku akan memeriksanya kesana." Ucap sehun kemudian setelah menerima kunci butik dari jieun ia pun mengendarai mobilnya menuju butik.

Sesampainya di butik sehun menuju ruangan soojung dan mencari-cari barang yang bisa dijadikan petunjuk. Ia pun membuka laci meja soojung dan menemukan sebuah surat dan foto pernikahannya yang telah dicoret. Sehun membaca surat itu dan mengepalkan tangannya dengan kencang.

"Sial!! Pasti soojung diculi lelaki brengsek ini." Ucap sehun.

***

Soojung membuka kedua matanya, ia memegangi kepalanya yang terasa pusing akibat efek bius tadi. Ia mengedarkan pandangannya ke kamar yang ia tempati itu. Kaar itu sedikit remang-remang karena hanya sedikit cahanya disana. Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan seorang namja dengan menggunakan masker memasuki kamar itu.

"Heii nona kau sudah bangun?" Ucap namja itu mendekati soojung. Soojung Nampak takut dan berjalan mundur.

"Kau siapa?" Tanya soojung takut.

"Eitss jangan takut sayang, aku tidak akan menyakitimu jika kau menurut padaku. Masih ingat surat waktu itu?" Ucap namja itu, soojung pun mengingat surat yang ia dapat 2 minggu lalu.

"Jadi namja itu kau? Siapa kau?" Tanya soojung sekali lagi.

Namja itu pun membuka maskernya dan menunjukkan wajahnya.

"Masih ingat aku?" Tanya namja itu namun soojung sepertinya lupa.

"Aku tebak kau pasti lupa, ya karena aku hanyalah bayang-bayang saja bagimu. Namja yang pernah menyukainya saat di kampus?" Ucap nama itu.

"Kim myungsoo." Ucap soojung dan namja itu tersenyum.

"Ne.. mulai hari ini kau adalah milikku." Ucap myungsoo mendekat pada soojung dan hendak memeluknya namun dengan cepat soojung menampar dan mendorong myungsoo hingga myungsoo terjatuh hingga wajahnya sedikit terluka.

Myungsoo tersenyum licik kemudian berdiri dan mendekat pada soojung kemudian mendorongnya ke tembok. Ia tersenyum dengan lebar pada soojung, soojung semakin ketakutan melihatnya. Myungsoo kemudian mencekik leher soojung dengan kencang.

"Myung... soo.. sa..kit.." Ucap soojung kesulitan bernapas.

"AKu sudah mengatakannya dari awal jika kau menurut maka aku akan memperlakukanmu dengan baik. Sekarang kau akan mendapatkan pelajaran karena telah menyakitiku." Ucapnya masih tetap mencekik soojung. Saat melihat wajah soojung sudah memerah karena kesulitan bernapas, myungsoo pun mengendorkan cekikannya namun masih tetap memegang leher soojung.

"Saranghae soojung." Ucap myungsoo kemudian melepas tangannya dileher soojung dan soojung jatuh terkulai lemah di lantai.

Myungsoo tersenyum dan mengangkat soojung menuju kasur, kemudian mencium kening soojung.

"Tidur yang nyenyak sayang." Ucap myungsoo kemudian keluar dari kamar.

***

"Kau tidak bohong kan bukan kau yang menculik soojung??" Tanya chanyeol pada suzy.

"Ya!!! Bukan aku, aku saja belum memikirkan rencana selanjutnya." Ucap suzy santai dan chanyeol pun menghela napasnya. Sepertinya memang bukan suzy.

Sehun sempat menelpon chanyeol untuk bertanya pada suzy namun sepertinya memang bukan suzy yang menculik soojung.

Akhirnya sehun pergi ke kantor polisi bersama kai.

"Apakah kau ingat ada namja lagi yang menyukai soojung?" Tanya kai.

"Siapa?" Tanya sehun kemudian ia mengingat- ngingat siapa namja itu.

"Kim Myungsoo..." Ucap sehun pelan namun masih bisa didengar kai.

"Myungsoo? Maksudmu myungsoo karyawanku? Mana mungkin?" Ucap kai tidak percaya.

"Ne aku ingat dulu ada namja yang pernah menyukai soojung. Ia juga sempat memberi pie pada soojung namun itu adalah pie apel sehingga asma soojung jadi kambuh dan aku menghajarnya. Setelah itu aku tidak pernah melihatnya lagi." Jelas sehun.

Kai mulai mengerti, sepertinya myungsoo ada maksud makanya ia bekerja di tempat kai.

"Mianhae hun aku tidak mengetahuinya. Jika saja aku tahu pasti sudah kuhajar namja itu." Ucap kai.

TBC

Love Can't be ForcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang