Chapter 5

68 5 0
                                    

"Kau ingin langsung pulang sehun?" Tanya jieun ketika melihat sehun keluar ruangan sambil menggendong soojung.

"Ne, lebih baik soojung istirahat di rumah noona." Jawab soojung, sehun kemudian melirik kai yang kelihatan merasa bersalah.

"Kau tidak perlu merasa bersalah kai, jangan sampai hal ini terulang kembali. Kalau begitu aku pamit ya." Ucap sehun, jieun dan kai mengantar sehun hingga ke mobil.

Selama diperjalanan soojung hanya memejamkan matanya sambil memegang erat tangan sehun. Sehun pun juga menggenggam tangan soojung untuk menenangkannya.

Sesampainya di rumah sehun segera membaringkan soojung di tempat tidur, saat hendak berdiri untuk mennganti pakaian soojung langsung menahan tangan sehun.

"Jangan pergi sehun kumohon." Ucap soojung takut. Sehun paham akan kondisi soojung saat ini, ia pun membaringkan tubuhnya mengahadap soojung dan soojung kemudian memeluknya dengan erat.

"Aku takut sehun." Ucap soojung kemudian menangis dalam dekapan sehun.

"Tenang, ada aku disini." Ucap sehun menenangkan.

Keduanya pun terlelap, hingga pukul 1 malam sehun terbangun dan melihat wajah soojung yang penuh keringat serta wajahnya yang pucat. Ia segera duduk dan memeriksa keadaan soojung, tubuhnya sangat panas saat ini.

Sehun segera beranjak dari tempat tidur dan menyiapkan air hangat untuk mengelap wajah soojung. Soojung juga terlihat gelisah dalam tidurnya. Dengan telaten sehun merawat soojung hingga dirinyapun terlelap juga.

***

Sinar matahari mulai memasuki jendela kamar, soojung membuka mata karena sinar matahari itu menyilaukan wajahnya. Ia kemudian melihat sehun yang duduk disamping tempat tidur sambil menggenggam tangannya. Ahhh dia ingat sekarang, semalam tubuhnya demam dan sehun yang mngurusnya. Ia mencium kening sehun sejenak kemudian beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur. Ia mengambil segelas air putih dan meneguknya, lehernya masih sedikit sakit akibat kejadian kemarin. Soojung memejamkan matanya mengingat kejadian kemarin, sakit sekali rasanya pikirnya. Tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang, siapa lagi kalau bukan sehun.

"Kau sudah bangun?" tanya sehun sambil mencium leher soojung. Soojung berbalik kemudian menatap sehun. Ia memegang dagu sehun kemudian mencium bibir suaminya itu.

Setelah beberapa menit melakukan morning kiss, soojung melepas ciuman itu dan menatap sehun lekat.

"Sehun.." Ucap soojung.

"Ne." Jawab sehun.

"Jangan tinggalkan aku, aku takut." Ucap soojung sedih.

"Ne. Aku tidak akan meninggalkanmu. Kau tidak perlu takut jung." Ucap sehun.

***

"Kang seulgi apa yang sudah kau lakukan?" Tanya ayahnya pada seulgi, kai juga berada di depan seulgi menyaksikan ayah seulgi yang marah setelah kai memberitahukan semuanya pada ayah seulgi.

Seulgi hanya diam tertunduk tanpa berani menjawab.

"Baiklah ayah sudah membuat keputusan. Seul kau akan ayah masukkan ke asrama untuk mendidik perilakumua. Dan kai, aku membebaskanmu dari pertunangan ini kau berhak memilih wanita yang terbaik untukmu. Maafkan paman atas semua kesalahan anak paman, dan sampaikan permintaan maafku pada temanmu yang sudah seulgi sakiti. Setelah ini kami akan keluar negri dan aku akan memasukkan seulgi ke asrama pembinaan.

"Appa!!!!" Ucap seulgi tidak terima.

"Diam! Ikuti appa jika kau tetap ingin menjadi anak appa." Perintah ayah seulgi.

Setelah masalah selesai, kai pamit untuk pulang. Ia menghela napasnya sedih. Lagi-lagi ia kehilangan cintanya lagi.

"Haruskah aku berhenti mencintai lagi?" Ucapnya pelan.

***

"Jung hari ini aku ada jadwal operasi, kau ingin ikut?" Tanya sehun.

"Hari ini eomma akan ke rumah hun, eomma bilang ia ingin menemaniku di rumah."ucap soojung.

"Benarkah? Syukurlah, aku tenang jika eomma menemanimu. Kalau begitu aku berangkat dulu ya." Ucap sehun kemudian mencium kening soojung lembut.

Soojung mengantarkan sehun sampai mobil, saat hendak memasuki rumah eomma sehun pun dating.

"Soojung-ahhhh." Panggil yoona pada soojung.

"Eommaa, aku sangat merindukanmu." Ucap soojung kemudian memeluk yoona.

"Kau baik-baik saja kan jung? Eomma sudah mendengar semuanya dari jieun. Eomma sangat mengkhawatirkanmu." Ucap yoona.

"Gwaenchana eomma, sehun merawatku dengan baik." Ucap soojung tersenyum.

Yoona sangat menyayangi soojung, ia juga sudah menganggap soojung seperti anak kandungnya sendiri. Dari kecil saat sehun mengenalkan soojung sebagai sahabat barunya yoona dapat melihat bahwa soojung adalah anak yang baik. Apalagi melihat soojung yang tidak memiliki orang tua dan hanya tinggal dengan kakaknya terkadang membuat ia sedih. Awalnya yoona cukup kecewa ketika sehun ternyata berpacaran dengan suzy. Namun ia tetap mendukung sehun sampai akhirnya sehun putus dengan suzy dan menceritakan semuanya pada yoona. Yoona cukup kesal dengam sikap suzy, ia juga menceritakan hal itu pada soojung. Soojung meyakinkan bahwa pasti ada alasan dibalik semua kejadian tersebut, ternyata benar Tuhan memang baik. Ia mengirimkan wanita terbaik untuk sehun sekarang dan yoona sangat bersyukur.

"Jung, kapan Ahn ahjumma kembali? Kau pasti lelah jika mengurus rumah sendirian." Ucap yoona.

"Seminggu lagi eomma, lagipula ahn ahjumma sangat merindukan anak dan cucunya jadi biarkan saja jika ia melapas rindunya dulu. Lagipula sehun juga membantuku." Jawab soojung.

"Aishh kau selalu saja membela sehun. Bagaimana keadaan sehun di rumah sakit? Pasti ia sangat sibuk ya." Tanya yoona.

"Yaaa begitulah eomma, ia adalah dokter yang memperhatikan pasiennya." Jawab soojung.

"Tolong kau nasihati sehun, ia juga harus beristirahat jangan sampai ia sakit. Dari dulu aku sangat khawatir, ketika ia sudah dibebankan sesuatu pasti ia sangat totalitas dalam mengerjakannya sampai lupa dengan dirinya sendiri. Tapi eomma yakin kau pasti sangat memperhatika sehun dengan baik." Ucap yoona senang.

"Tapi terkadang aku merasa aku sangat merepotkan sehun eomma. AKu juga tidak tahu mengapa jadi banyak masalah yang dating padaku?" Ucap soojung sedih.

"Begitulah hidup, kau pasti akan merasakan pahit manisnya kehidupan jung. Jadikan saja hal yang menimpamu kemarin sebagai pelajaran." Ucap yoona.

***

"Aishhhh ban ku bocor?" Kesal suzy saat melihat ban mobilnya yang bocor. Ia pun menyandarkan tubuhnya samba berusaha untuk menelpon bengkel langganannya, kemudian ada mobil yang berhenti di depannya.

"Bae suzy?"

"Kai?" Ucap suzy terkejut.

Kai pun turun dari mobilnya dan memperhatikan suzy.

"Kau butuh tumpangan? Aku akan mengantarkanmu." Ucap kai.

"Tidak perlu, kau tidak perlu sok akrab seperti itu padaku." Ucap suzy tidak ramah.

"Baiklah aku tidak memaksa, tapi ada hal yang ingin kubicarakan denganmu. Maukah kau ikut denganku?" Tanya kai, suzy awalnya ragu namun akhirnya ia setuju.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan denganku?" Tanya suzy.

"Aku hanya memastikan saja, kau kembali ke seoul bukan untuk niatan yang buruk kan? Aku harap begitu." Ucap kai.

"Mwo? Aku heran apakah aku seperti penjahat? Bahkan saat aku menemui sehun ia seperti naik darah. " Ucap suzy santai.

"Kau menemui sehun? Untuk apa lagi kau menemuinya? Dengarkan aku kali ini suzy, jangan sekalipun kau menganggu keluarga sehun lagi terutama soojung. Urusanmu dengan mereka sudah selesai, kecuali jika niatanmu baik maka kami akan menerimamu." Ucap kai.

"Kai aku juga punya nasihat untukmu. Daripada kau sibuk mengurusiku, sehun, soojung lebih baik kau urusi saja dirimu. Lihatlah dirimu sekarang? Sangat malang sekali, selalu gagal dalam percintaanmu. Sudah bertunangan saja gagal." Balas suzy dengan nada mengejek.

"Neo? Bagaimana kau tahu?" Tanya kai.

"Apa yang aku tidak tahu? Justru kalian yang haru berhati hati denganku." Ucap suzy menatap kai dengan tajam, begitupun sebaliknya.

***

"Aku pulang." Ucap sehun sesampainya di rumah, ternyata sudah ada siwon dan yoona di dalam.

"Kau baru pulang sehun?" Tanya yoona pada anaknya dan sehun mengangguk.

"Eomma , appa makanan sudah siap." Ucap soojung.

Mereka beempat menikmati makan malam bersama sambil mengobrol, hingga tidak terasa sudah larut malam sehingga yoona dan siwon harus pulang.

"Sehun..." panggil soojung.

"Ne.." Jawab sehun.

"Kai menghubungiku ia ingin bertemu denganku katanya ada yang ingin ia bicarakan. Tapi.. aku masih takut, aku jadi ingat kejadian kemarin." Ucap soojung.

"Gwaechana, temui saja kai pasti ia juga ingin meminta maaf langsung padamu. Kai sudah membereskan semuanya dan ia juga sudah memastikan bahwa seulgi tidak akan macam-macam lagi padamu. Ayahnya berencana mengirim seulgi ke asrama untuk pembinaan." Ucap sehun.

"Bernahkah?" Tanya soojung.

"Ne, kai sudah menelponku. Soojung ahh, mulai sekarang kau harus berhati-hati ya. Aku tahu aku tidak akan selalu berada didekatmu, untuk itu jaga dirimu. Jika hal buruk terjadi padamu aku selalu merasa bersalah pada diriku." Ucap sehun.

"Tenang saja sehun, aku baik menjaga diriku dengan baik. Lagipula aku juga paham seulgi melakukan hal itu karena ia sangat mencintai kai. Smeoga mereka berdua bias mendapatkan yang terbaik." Ucap soojung, sehun mengangguk kemudian mencium kening soojung.

***

"Annyeong kai." Sapa soojung sesampainya di café untuk bertemu kai.

"Annyeong soojung, ah iya aku sudah memesankan jus untukmu?" Tanya kai.

"Gomawo, apa yang ingin kau bicarakan denganku kai?" Tanya soojung.

"Mianhae jung, jeongmal mianhae, karenaku kemarin kau hampir saja dibunuh oleh seulgi. AKu tidak menyangka bahwa ia akan senenkat itu. Dulu saat kami berpacaran sebelum ia mengetahui bahwa aku pernah menyukaimu, ia adalah gadis yang sangat baik dan tidak akan menyakiti orang lain. Mian.." Ucap kai merasa bersalah.

"Gwaenchana kai, aku tahu seulgi sangat mencintaimu. Justru ia sangat takut kehilanganmu makanya ia sangat tidak suka denganku. Kau sudah tidak menyukaiku lagi kan kai? Maksudku kita tetap bias menjadi sahabat bukan?" Tanya soojung.

"Ne ... aku akan tetap menjadi sahabatmu. Aku juga sudah tidak memiliki perasaan apa apa lg padamu jung. AKu menyukaimu dulu sebelum aku bertemu seulgi, hingga seulgi membuatku jatuh cinta padanya. Tapi semua berubah.. perilakunya berubah.. entahlahh sepertinya aku juga sudah tidak bisa mencintai orang lagi." Ucap kai.

"Kau pasti menemukan wanita yang akan mencintaimu dengan tulus kai suatu saat nanti. Percayalah, kau orang baik tentu saja kau akan bersama dengan orang baik." Ucap soojung tersenyum.

TBC

Love Can't be ForcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang