EX HUSBAND
____________________DRAMIONE FF
RATE: M
____________________ENJOY FOR THIS STORY
HAPPY READING!!!
____________________"Kenapa dasi kupu-kupu, kenapa yang tidak seperti di pakai Teddy?" Tanya Scorpius pada Hermione. Protes pada dasi kupu-kupu yang Hermione pasangkan di kerah kemejanya.
"Hei Mate, kau dan aku beda. Aku sudah besar dan bisa memasang dasiku sendiri bila ini terlepas. Kau di pasangkan dasi kupu-kupu oleh Aunty Mione agar benda itu tidak mudah terlepas nantinya," ujar Tedy mengingatkan, Hermione tersemyum.
"Benar yang Teddy bilang sayang. Sudah selesai, kalian turunlah ke bawah, pasti River dan Alysa sudah menunggu."
"Ya oke, Aku dan Teddy akan ke bawah. Sampai jumpa di pesta Pansy Mommy."
"Huh? Apa yang kau maksud di pesta Pansy, kalian akan pergi ke sana duluan?"
"BISA DIBILANG BEGITU...BYE MOMMY..."
Scorpius pergi berlari bersama Teddy yang menyusul, Hermione menghela napasnya, tersenyum melihat tingkah putranya yang selalu bersemangat bila mendengar kata pesta. Saat suara Scorpius hilang dari pendengaran, Hermione mulai diam, dia menunduk, melihat penampilannya yang masih memakai piyama malamnya.
"Astaga, aku terlalu fokus dengan putraku hingga aku lupa untuk bersiap," gumamnya terkikik. Kemudian tanpa pikir panjang lagi Hermione pun melangkah pergi ke kamarnya.
Masuk ke dalam, Hermione tidak menemukan keberadaan Draco. Tidak peduli dengan itu, Hermione melangkah masuk ke walk in closet, berjalan pelan menuju pintu kamar mandi. Mendorong pintunya, Hermione seketika dibuat terkejut saat melihat Draco tengah berada di dalam.
"Kau?"
"Kenapa?" Tanya Draco balik, pria itu sedang membalurkan krim cukur di sekitar dagunya.
"Ah tidak. Aku kira kau tidak ada di sini," jawab Hermione, berdiri bersisian di hadapan cermin wastafel lalu Hermione mulai menggosok giginya.
"Janggutku mulai tumbuh, ini sangat tidak nyaman," kata Draco.
"Hm," tanggap Hermione, membuang busa bekas pasta gigi kemudian dia berkumur. "Mau aku bantu?" Tanyanya setelah selesai. Mendapat pertanyaan itu Draco tentu saja bersemangat.
"Boleh saja!"
"Baiklah, kau duduk sana di closet, aku tidak sampai kalau kau berdiri seperti ini."
Dengan cepat Draco pergi ke arah closet, dia duduk di sana, menunggu dengan exited saat Hermione berdiri di depannya lalu mulai mencukur janggutnya dengan lembut. Hermione melakukannya dengan perlahan, menangkup sebelah pipinya kadang sesekali tatapan mereka bertemu.
Draco sangat menyukai di saat yang seperti ini. Menatap wajah Hermione dari dekat, melihat iris hazelnya yang bersinar, dan kadang di buat tertarik saat melihat bibir ranumnya bergerak kecil untuk menghela napas.
"Kau cantik Hermione," puji Draco, Hermione tersipu, dia melirik Draco sekilas.
"Tidak usah memuji seperti itu," tanggap Hermione.
"Ya, kau memang tidak suka di puji. Oh ya, nanti saat ke baby shower Pansy kau memakai pakaian apa?"
Hermione tampak berpikir. "Hmm, sepertinya hanya dress biasa."
"Hmm baiklah. Dan aku dengar dari Father saat kemarin dia bertemu Daphne dan Ron di Diagon Alley, Astoria akan datang," ujar Draco. Memang pada kalimat awal Hermione tersenyum sembari mendengarkan, namun saat kalimat terakhir dia mendengar nama Astoria, raut wajahnya seketika berubah.
Astoria, penyebab semuanya rusak.
"Tidak bisa Hermione aku sedang bersama Astoria."
"Oh maaf Hermione, Astoria mengajakku makan siang bersama kau makan saja bersama Mother ya."
"Hermione, aku harus pulang, Astoria ingin bertemu denganku."
DAILY PROPHET
Draco Malfoy dan Astoria Grenggrass, dua kekasih yang pernah saling di mabuk asmara saat masih bersekolah di Hogwarts kini terlihat bersama di sebuah resto. Keduanya tampak mesra.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan hubungam Draco Malfoy dan Hermione Granger, sehingga membuat Draco Malfoy memilih kembali bersama dengan Astoria-mantan kekasihnya?
"Hermione aku harap kau tidak mempercayai berita itu."
"Hermione, apakah kau tahu, tadi Astoria datang ke kantor Draco sembari membawa makan siang."
"Hermione, Hermione, Hermione--"
Wanita itu melempar alat pencukur ke sembarang arah. Hermione meneteskan air matanya, mengingat kenangan pahit itu sungguh membuatnya kehilangan akal.
Tatapan beralih ke arah Draco, dia menatap mata Draco sendu. Tidak kuat melihat wajah mantan suaminya itu, Hermione pun pada akhirnya memutuskan untuk pergi.
Hermione berpikir, kenapa dia harus kembali bersikap normal pada Draco? Kenapa dia harus menerima perlakukan Draco yang bahkan dulu dia membenci itu? Kenapa dia melalukan semua hal yang bahkan--
"Hermione," panggil Draco mencekal tangan Hermione.
"Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi Draco."
"Tapi Hermione-"
"Cukup Draco! Dan sampai jumpa nanti."
Dengan kasar Hermione melepas tangan Draco yang mencekal tangannya, wanita itu berlari keluar kamar sembari menangis dan hal itu membuat Draco merasa bersalah, dia menatap pintu keluar dengan tatapan sendu, sungguh Draco merasa menyesal sekarang.
"Kenapa aku harus membahas Astoria di mana Hermione sangat membencinya. Oh astaga Draco, dasar bodoh!"
POTTER MANOR
"Astoria akan datang nanti siang. Usahakan Hermione dan dia bertemu," kata Ginny sembari mengkuncir ulang rambut Alysa.
"Ya membuat mereka bertemu memang harus Gin, tidak ada kata di usahakan, tidak," timpal Luna menanggapi.
Ginny mendesah. "Kau benar Lun. Namun, aku bingung bagaimana cara agar mereka bertemu, di sebuah tempat yang sepi dan tidak terganggu oleh para tamu lain."
Terdengar dari arah tangga Manor Pansy turun sembari mengandeng James di tangannya, dia tersenyum pada putra pertamanya itu sebelum James berlari pergi, bergabung dengan para anak-anak di taman Manor, Scorpius juga ada di sana.
"Kau tahu bagaimana, Pans?" Tanya Ginny.
Pansy yang mendapat pertanyaan dari Ginny malah diam melongo, dia tidak paham, kenapa saat dia baru turun dari atas, dia malah di berikan sebuah pertanyaan yang bahkan Pansy tidak tahu apa pembahasan awal dua temannya itu.
"Tidak," jawab Pansy polos. Luna terkikik sembari menepuk jidat.
"Hei Gin, kau memberi pertanyaan tapi tidak menjelaskan apa yang sedang kau tanyakan dengannya."
Ginny menyengir kuda, dia menepuk jidatnya. "Aku lupa, maaf-" kata dia. "-jadi begini, kau bilang Astoria akan datang. Nah aku ingin bertanya padamu, bagaimana caranya agar-"
Bunyi perapian memotong pembicaraan Ginny. Ketiga wanita itu langsung melihat ke arah perapian kemudian saat melihat siapa yang datang ketiganya seketika terkejut.
Ginny berdiri dari duduknya ketika dia melihat Hermione berjalan gontai keluar dari perapian. Sahabatnya itu masih memakai piyama tidur di tambah lagi dengan mata sembab dan ekspresi menyedihkan membuat Hermione terlihat tidak baik-baik saja.
"Hermione," panggil Ginny, berlari menghampirinya. Tetapi, baru akan memegang bahunya tiba-tiba saja Hermione melemas kemudian dia jatuh pingsan di pelukan Ginny.
"ASTAGA HERMIONE!!!" Pekik ketiganya bersamaan.
____________________
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
EX HUSBAND✔
Roman d'amour[DRAMIONE FANFICTION] ○Character Belong To Jk. Rowling Tentang perceraian Draco dan Hermione karna kesalahan pahaman namun semua yang mereka lakukan percuma, mereka memang bercerai, tetapi semua orang tetap ingin berusaha membuat mereka bersama deng...