"Aku menggantikan posisi ayahku"
Manik abu kebiruan Kisaki melirik Hanma datar. Taman di mana mereka dipertemukan untuk pertama kali jadi tempat pertemuan terakhir.
"Kau jadi Yakuza?"
"Tidak, kakak membenci itu" balas Hanma.
"Jadi sekarang kau mau apa?"
Suasana keheningan malam menyelimuti percakapan dingin mereka. Tak ceria dan menjengkelkan seperti biasa, semuanya pupus setelah Hanma kehilangan sosok Kisaki yang dulu ia kenal.
"Aku akan membentuk organisasi baru dan melanjutkan balas dendamku, aku akan menghabisi orang-orang yang sudah merendahkan ibu dan kakak" Kisaki terkekeh, ia memandangi tanah yang ia pijaki.
"Otakmu cuma berisi balas dendam dan membunuh saja" cibir Kisaki.
Hanma membereskan semua masalahnya sendiri. Bahkan ia memberi harapan baru untuk kehidupan Kisaki.
"Apa kau akan tetap bersamaku?" tanya Hanma ketir.
Kisaki menghela napas gusar, jarinya membenarkan posisi kacamata yang mulai turun. Kisaki bangkit dari bangku taman, ia berdiri membelakangi si pemuda jangkung.
Tiga bulan berlalu tapi tak ada yang berjalan baik. Hanma tetaplah Hanma, pemuda bengis yang tidak tahu apa arti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya. Tempramen kasar dan berbuat sesukanya, untuk sekarang Kisaki tetap tak bisa merasakan di mana perkataan suka yang Hanma ucapkan.
"Kita sudah tidak memiliki apa-apa lagi"
"Mulai sekarang kita impas, aku akan mengambil jalanku sendiri"
"Tidak, aku tidak mau kau pergi dariku Kisaki" Hanma menggenggam lengan Kisaki erat, padahal ia sudah berusaha sampai sejauh ini, tapi kenapa Kisaki ingin meninggalkannya.
Kisaki tak dapat berkutik, ada rasa tak rela dibenaknya. Kisaki tidak tahu mengapa, tapi meninggalkan Hanma adalah keputusan sulit baginya.
Bibirnya bergetar saat ingin melanjutkan percakapan.
Kenapa?
Kenapa begitu sulit berpisah dengan orang yang sudah merenggut semuanya? Kisaki bimbang.
Apa ia juga menyukai Hanma?
Kisaki tidak tahu itu. Tapi yang jelas hanya ada satu cara untuk membuat Hanma lepas darinya.
"Aku sudah menyukai orang lain" refleks Hanma melepas genggamannya. Kisaki cuma bisa menunduk dalam, tak berani menatap manik hazel yang selalu memandanginya.
"Carilah kebahagiaanmu sendiri, bukannya kau harus bekerja? Sekarang tidak ada ayahmu lagi, jadi lebih baik memikirkan kehidupan sendiri ketimbang mengurusiku dan berhentilah mengunjungiku di sekolah"
"Kau bohongkan?"
Kisaki tak menjawab, bibirnya masih senang terkatup rapat.
"Aku tidak akan melepaskanmu"
"Berhentilah mengejarku"
"Tapi aku sudah melakukan semua ini untukmu!" Hanma menarik lengan Kisaki agar berbalik menatapnya.
"Aku tidak menginginkannya, aku hanya ingin kau membunuhku"
"Berhenti meminta hal itu" Hanma menggeleng. Ia paling tak suka jika Kisaki mengatakan kalimat itu lagi.
"Kenapa kau memilih orang lain? Kau tidak mau bersamaku?" tanya Hanma lirih.
"Aku takut denganmu" ujar Kisaki pelan sambil menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finale : Freedom [Hankisa] ✔
Fanfiction[Tamat] Book kedua dari book berjudul "Finale" Prekuel dari cerita Hanma dan Kisaki, pertanyaan tentang kedekatan dan kisah kelam keduanya. Awal pertemuan sang malaikat maut dengan seorang pemuda licik yang tak pernah ia duga. Hanma mengajukan dir...