03

229 28 0
                                    

💮elpida - filotimo

(Name) semasa kecil dia tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya sampai sekarang  dan dulu ia tinggal di sebuah yayasan yang bertempat di daerah Kyoto. Menyambung hidup dengan menjadi seorang penyanyi jalanan hanya dengan sebuah gitar tua berwarna oranye.

Kini ia bisa bersekolah karena adanya bantuan dari pemerintah dan semuanya sudah ter fasilitasi dengan baik. Dia juga mencari cara agar bisa sekolah dengan baik yaitu memanfaatkan beasiswa yang didapatnya.

Sampai saat dia lanjut untuk memasuki SMA dia mendapatkan tawaran menarik jika dia mau bersekolah di daerah Roppongi yaitu SMA ***** dengan mendapatkan 3 kali lipat dari beasiswa yang ia dapat.

Tersusun sudah impinnya dengan rapih, dan kini ia tinggal membuka gerbang kesuksesan yang akan di dapatnya dari hasil kerja kerasnya selama ini.

Kini name tinggal di apartemen yang bisa dibilang kecill, karena cuman ada kamar tidur dan kamar mandi serta dapur. Sejujurnya itu cukuplah untuk kehidupannya sendiri karena saat ini ia tinggal sendiri di apartemennya.

Ia juga berusaha untuk mendapatkan makanan dan juga kebutuhan hidupnya dengan cara menjadi penyanyi sekaligus sebagai pelayan di sebuah Cafe blue bottle coffee. (Name) sudah setahun lebih bekerja di situ, hingga akhirnya dia memutuskan untuk berhenti karena sebentar lagi ia akan lulus sekolah dan merintis karier nya lebih lanjut.

Tak terasa bahwa pengalaman itu bisa ia lalui dengan cepat. Kini ia hanya memfokuskan pikirannya untuk sebuah ujian kelulusan yang minggu depan yang akan diselenggarakan.

***

Hari-hari telah ia lewati, maka hari itupun datang juga dimana semua murid sibuk mempersiapkan ujiannya nanti. (Name) sedang duduk di sebuah kantin yang sedang sepi karena beberapa adik kelasnya diharap untuk belajar di rumah. Tanpa sadar Rin menghampiri (name) yang sedang fokus dengan bukunya.

"(Name) kamu disini ternyata" Panggilnya

Ia menyauti orang yang memanggilnga dan kemudian manik mata mereka bertemu dengan manik yang sayu berwarna lavender "sungguh mata yang indah" Batin (name)

Rin duduk disebelahnya sambil melihat buku yang ia baca "kau sedang membaca buku cerita? Kenapa tidak belajar?"

Rindou menampilkan ekspresi bingung, yang hanya dibalas senyum oleh (name) "aku sedang menenangkan diri dengan cara membaca buku cerita fiksi ataupun petualangan Rin itu semua membuka wawasanku"

"Benarkah? Kau cukup aneh juga yaa.. Kalo gitu apa kau suka dengan cerita yang romantis?" Guraunya, (name) memukul Rin karena berbisik di telinganya membuatnya geli dan malu hingga mukanya memerah.

"Rin kenapa sikapmu jadi seperti kakakmu?" Rindou terkejut, kenapa dia bisa lebih mengenal kakaknya padahal dia jarang bertemu dan juga berkomunikasi.

"(Name) apakah abangku menggodamu? Kok tiba-tiba kamu bisa tau sikap abangku? Setauku abangku tidak pernah menggoda perempuan lain selain orang yang dia suka.." (Name) membulatkan matanya dia kelepasan mengucapkan itu.

Karena pada kejadian malam itu Kakak dari Rin  yaitu Ran mengantarnya pulang sampai rumah. Selama perjalannya Ran selalu saja menggoda (name), cuman respon dia hanya biasa saja Hingga Ran akhirnya berhenti menggodanya.

"Maksud aku, waktu itu aku pernah liat kakak kamu ngegodain cewek hehehe.." Gelak (name).

Tak ada respon dari Rin. Hingga akhirnya dia membuka suaranya "Setelah lulus sekolah ini kamu mau kemana (name)?"

Sejujurnya dia tidak ingin memberi tahu bahwa dia sekarang, karena (name) sedang memulai project lagunya dengan sebuah perusahaan studio rekaman terbesar di Shibuya.

"Aku cuman pengen hidup bahagia aja kok Rin.. Berharap semua berjalan dengan baik, semua impianku hampir terpenuhi semua tinggal yang terakhir.." (name) menatap Rin kembali, memastikan bahwa dia tidak meminta melanjutankan omongannya.

"Yang terakhir itu apa?.." Tanya Rin namun bel tiba-tiba bunyi.

"Apa aja boleh wleee.." (Name) meledeknya dan berlari meninggalkannya.

"Dasar cewek aneh, tapi aku yang lebih aneh si kenapa aku bisa suka sama dia.." Batinnya.

Mereka kembali kekelasnya dan memulai melakukan ujiannya.

***

Minggu ini ujian mereka selesai.

Jadi saat ini sekolah memberikan kebebasan untuk muridnya yang sudah melakukan ujian kelulusan. Rin membawa (name) keluar dari sekolahnya untuk berbicara serius kepadanya.

Ditaman kota mereka duduk bersampingan dengan sedikit canggung dan juga dada Rindou yang sedikit gugup. "(Name)" Saut rin.

"Kenapa Rin?" Aneh wajah (name) terlihat biasa saja apa karena selama ini dia tidak menyimpan rasa kepada Rin.

"Ayo kita pacaran (name)." Tanpa basa-basi Rin mengucapkannya. Membuat mata (name) membulat kaget dan tak ada respon sama sekali.

_______________________________________

Ut ameris, amabilis esto

Tengkyuu soo mad (much) hehe.

Next in chapter 04 see you

Jangan lupa tersenyum hari ini dan juga esok

jangan menyerah dan tetap bertahan demi makanan mie goreng💞

Entertainment Stage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang