08

212 24 1
                                    

⚛Enervate

Takut?

Mungkin inilah yang sekarang (name) rasakan, Hari-hari yang buruk akan dimulai dari sekarang. Kini (name) keluar dari kamar pribadi milik Ran, dengan wajah yang lusuh dan lemas (name) melihat Ran yang sedang duduk di ruang tengah sambil menikmati acara televisi.
" (Name) sini duduk " Ran menepuk sofa kosong disebelahnya.

(Name) melangkahkan kakinya perlahan dan menghampirinya, ia duduk di sebelah Ran namun jaraknya sedikit berjauhan. "Maaf, aku sedikit kasar tadi" Ucap Ran dengan ekspresi yang merasa tidak bersalah sama sekali.

"Sedikit??" Batin (name)

Apakah cowok brengsek seperti Ran pantas dimaafkan? Jawabannya tidak sama sekali.

Tidak ada respon dari (name) sama sekali. Ia hanya menunduk sambil mengepal kan jari-jarinya. Kemudian Ran mengikis jarak diantara keduanya, Mata sayunya kini mulai menatap dirinya "Kau masih marah??"

Sejujurnya ia sangat marah sekali, tapi ia tidak sanggup untuk mengucapkannya mungkin karena ada rasa ketakutan di dirinya. Bahkan hanya untuk menatapnya saja (name) masih tidak berani.

"Rin ingin bertemu dengan mu, dia sedang dalam perjalan menuju kemari.." Ucap Ran.

(Name) tidak tau harus bereaksi seperti apa, yang ia inginkan saat ini adalah menjauh dari seorang Haitani Ran. Apakah Rindou akan membantunya atau malah memperburuk keadaan? Ia tidak tau sama sekali. Terakhir kali bertemu hubungannya dengan Rin tidak baik sama sekali, bahkan Rin menjauhinya.

Setelah beberapa menit tak ada percakapan tiba-tiba Rin masuk kedalam apartemen milik Ran. "Bang Rann.." Rin melihat (name) yang sedang di rangkul oleh kakaknya itu.

"Ehh.. Udah dateng ternyata adek tersayangnya abang.." Ran memberikan senyuman kepada Rin.

"Ini Rin udah beliin sarapan yang abang minta" Rin memberikan sebuah bento dan sup miso kepada kakaknya.

"Kamu beli berapa Rin?" Tanyanya

"Beli dua, kan tadi abang yang minta" Jawab Rin dengan wajah juteknya.

"Kamu udah sarapan?"

"Rin beli sarapan lain, ngak suka sama menunya" Rin meninggalkan kakaknya dengan (name) menuju tempat makan yang berdekatan dengan dapur.

Ran menarik tangan (name) menuju tempat makan, untuk sarapan bersama. "Ayo kita sarapan dulu (name) setelah itu kita bicara lagi"

"Apa yang mesti dibicarakan lagi" Batin (name). Ia hanya mengikuti semua yang diperintah Ran.

Kini mereka sedang menikmati sarapannya yang telah di siapakan oleh kedua saudara Haitani ini. Nafsu makan (name) sekarang kurang baik, karena pikirannya yang sedang tidak karuan. Ditambah lagi ia sedang berhadapan dengan kedua saudara Haitani ini.

"(Name) dimakan dong sarapannya, kasian Rin udah beliin sarapannya buat kita loh.." Ucap Ran.

(Name) hanya mengangguk, ia mau tidak mau harus memakan Sarapannya, ia hanya berharap semoga makanan ini tidak dia racuni atau sejenisnya.

Mereka berdua sudah menghabisi sarapannya, kini tinggal (name) yang belum menghabisinya. "(Name) kalau sudah selesai makan, kamu tunggu di ruang tengah ya.. sama Rin, aku mau mandi dulu" (name) hanya mengangguk.

***

Suasana canggung terjadi diantara keduanya yaitu Rindou dan (name). Kini mereka ada di ruang tengah, duduk dengan jarak yang berjauhan. Rin memulai percakapannya

"(Name) kenapa kamu bisa ada disini?"

(Name) memalingkan pandanganya "aku ngak tau kenapa bisa ada disini" Matanya berkaca-kaca dan raut wajahnya sedih.

Entertainment Stage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang