This Life Is about Your Cold Dog

547 25 0
                                    

This is all you need in life: a computer, a camera, and a cat.

—Agnes Varda

Tengah malam ini tanpa alasan yang jelas, kau merasa ingin menulis sebuah cerita pendek.

Kau pun memilih terduduk di kasurmu. Sekarang yang kau pikirkan hanyalah sebuah film hitam putih, yang diputar dalam durasi singkat memakai kamera keluaran lama. Di sana kau bisa melihat seorang wanita tua berjalan dengan anjing bulldognya di sebuah taman. Kau tak tahu apakah wanita itu sedang sedih atau senang, apakah ia baru saja membeli sesuatu di minimarket, atau mengajak anjingnya berkeliling saja di sekitar situ, atau mungkin barangkali ia baru saja menelpon sahabat penanya di Rusia.

Mengingat tentang Rusia, tiba-tiba saja kau teringat dengan seseorang yang sudah lama pergi bernama Michael. Seseorang yang selalu menghiburmu saat kau sedih, mengirimkanmu pesan-pesan elektronik romantis, bermain game online sampai pagi, dan yang terakhir merekomendasikan sebuah buku berjudul Mumu karya Ivan Turgenev.

Tapi wanita di dalam bayanganmu telah menghilang setelah kau mengingat Michael. Kau pun mulai kebingungan. Sekarang kau merasa tak mengenali dirimu sendiri. Dan berpikir, apakah hidupku hanyalah sebuah film dokumenter yang berisi kesedihan orang-orang, atau serial remaja patah hati di Netflix. Kau pun mulai kedinginan karena AC yang terus menyala dan melihat celana dalam kotormu berserakan di mana-mana. Tapi, kau tahu bahwa hidup ini hanyalah sekeranjang pakaian kotor yang selalu kita cuci di pagi hari, dan akan kotor lagi, dan seterusnya akan seperti itu.

Kau pun kembali menelan ludah dan berjalan ke cermin dengan telanjang dan melihat tubuhmu. Tubuh ini adalah Kesepian yang selalu menyala. Katamu. Dan mulai memandangi rambutmu yang sudah lama tidak kau cuci. Rambut ini terlalu lurus seperti papan selancar, sementara kau berpikir bahwa hidupmu adalah puzzle bergambar lukisan-lukisan L. S. Lowry. Kadang kau bertanya bagaimana bisa orang-orang rela membuang waktu mereka menyusun puzzle-puzzle itu di akhir pekan, saat semua orang sibuk berpesta di halaman belakang.

Kau pun mencoba membayangkan wanita itu bertemu dengan seorang wanita lain di toko majalah di pinggir jalan. Wanita itu adalah wanita yang sudah lama ia cintai, dan sekarang kau tahu kenapa wanita itu selalu berjalan di jalan yang sama, di waktu yang sama, bersama anjing bulldognya. Karena wanita itu sebenarnya sedang menunggu wanita yang dicintainya itu muncul, di sore hari, saat wanita itu pulang dari kantornya. Wanita dengan anjing bulldog itu kemudian menghampiri wanita di toko majalah dan bertanya apa yang sedang ia cari. Dan wanita itu menjawab bahwa ia sedang mencari majalah Playgirl. Kau pun mulai berpikir majalah itu, yang berisi gambar-gambar telanjang pria. Wanita dengan anjing bulldog itu akhirnya merasa kecewa dengan wanita itu dan memilih pamit untuk ke toilet.

Wanita itu masuk ke sebuah toko makanan terdekat dan menitipkan anjingnya pada pemilik toko yang sedang berada di luar dan sedang membereskan barang-barang. Kemudian berlari ke bilik toilet. Di cermin ia mulai menangis dan merasa benci pada dirinya sendiri. la mulai menyalakan air di wastafel, dan membiarkannya terus menyala. Dan menuangkan antiseptik ke tangannya. Lalu mengelap tangannya memakai tisu yang ada di situ dan berbicara pada dirinya sendiri. "Berhentilah menangis! Ia pasti menyukaimu!" Tapi, tangisannya semakin deras. Dan kemudian menangislah ia ditemani suara air keran dari wastafel.

Karena terlalu lama di dalam sana, si pemilik toko memilih mengeceknya dan bertanya padanya, are you okay? Yang dibalas, I'm okay. Yang kini suaranya terdengar seperti kumur-kumur samar.

la pun keluar dari toilet dan memilih memeluk anjingnya dengan mata sembap. Dan memilih mengambil keranjang belanja. Ia hanya mengambil kornet babi, sekotak ikan tuna, beberapa snack, roti tawar, dan makanan anjingnya. Ia membawanya ke kasir dengan perasaan cemas.

Sekarang, kau mulai merasa cemas dengan wanita itu. Bagaimana mungkin bisa seperti itu. Wanita itu seharusnya membalas perasaan wanita dengan anjing bulldog itu. Kau pun mulai merasa kewalahan dan berjalan ke lemari pendingin, mengambil sekotak es krim yang kau beli tadi sore dan memilih masuk ke kamar mandi dan menyalakan keran berisi air hangat ke dalam bak. Kau ingin berendam, dan sesekali mencoba menenggelamkan seluruh tubuhmu di bak itu walaupun kau tak sungguh-sungguh melakukannya. Barangkali itulah caraku mati, katamu pada suatu hari. Ketika air itu terisi penuh, kau menutup gorden yang menutupi pinggir bak dan mulai berendam.

Kau mulai membayangkan wanita itu lagi, kini ia berada di mobilnya. Anjingnya duduk di depan. la mulai memasukkan CD Chelsea Girl Nico ke dalam tape dan terdengarlah suara wanita kesukaannya bernyanyi di tape itu. la mulai mengendarai mobilnya dengan perasaan tertekan sambil menangis. Anjingnya mencoba menghiburnya tapi tak bisa. Anjingnya pun kembali diam dan menyerah. Ia menyalakan AC dengan suhu 16 derajat celcius. la tak peduli lagi apakah ia dan anjingnya akan kedinginan.

Aku sangat sedih, kata wanita itu tiba-tiba kepada anjingnya. Bagaimana jika suatu saat kau meninggalkanku? Atau lebih parahnya aku meninggalkanmu?

Anjingnya menjawab dengan suara anjing pada umumnya dan tampak khawatir.

Mobil itu terus melaju diiringi air mata dari wanita itu dan suara anjingnya yang terus menggonggong. Lalu kemudian layar pun menghitam. Kau tak melihat lagi wanita itu di dalam kamera.

Kau menenggelamkan kepalamu ke dalam bak dalam waktu yang lama dan bertanya-tanya apakah wanita itu akan baik-baik saja? Bagaimana kalau ia menabrakkan mobilnya ke tiang listrik? Kau pun mencoba membayangkannya lagi tapi sekarang yang ada di kepalamu hanyalah sebuah gambar kucingmu yang bernama Ziggy dan Miku, yang mati satu minggu yang lalu–yang membuatmu sadar bahwa kau sangat menyedihkan, yang membuatmu tahu bahwa Kesedihan itu selalu menyala di dalam tubuhmu, seperti sebuah kaset. Bedanya tidak bisa dimatikan. Sementara Kesedihan dan Kesepian akan terus menyala, dan kau butuh seseorang sebagai gantinya. Agar mereka bisa pergi dengan tenang tanpa merasa kesepian.

Kau masih menenggelamkan dirimu di dalam bak itu dan berharap kau adalah ikan kembung berwarna merah. Tapi, yang terjadi adalah kau masih menjadi seorang manusia, yang selalu merasakan Kesedihan yang sama. Kesedihan itu sekarang mulai berakumulasi menjadi bakteri baik yang tercampur dengan minuman yang dijual di minimarket.

Sekarang, kau pun mulai berharap, jika hidupmu hanyalah sebuah film dokumenter yang berisi kesedihan orang-orang, bisakah agar Kesedihan itu tak terlalu banyak? Karena kau tahu bahwa mungkin hidup ini adalah tentang dua wanita di toko majalah yang tidak bisa bersama. Hidup ini adalah tentang wanita yang menangis dengan anjing bulldognya. Hidup ini hanya tentang menunggu surat-surat di kotak pos tapi angin selalu membawa mereka terbang. Sampai kau menulis dan tahu bahwa hidup ini adalah tentang anjingmu yang kedinginan dan sebuah puisi yang tak akan pernah selesai.

____

p.s. i hate the time when i made this story. that's why i put it here now for no reason whatsoever.

p.s.s. maybe this is the last work i put on wattpad. thank you for reading all of my works. thanks to all my friends on wattpad.

hidup ini adalah tentang anjingmu yang kedinginanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang