1. Awakened from a Coma

52 7 0
                                    

[~●⏮🔴⏭●~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~●⏮🔴⏭●~]

5 Mei 20xx.

Di tengah hari yang lumayan panas ini, Kadden baru saja selesai bertarung dengan otaknya di sekolah. Karena hari ini adalah hari ujian kelulusan, waktu pulang menjadi lebih cepat, walaupun suasananya malah terasa lebih berat dan melelahkan.

Mau bagaimana lagi? Siap tidak siap, suka tidak suka, Kadden harus menjalaninya demi mendapatkan nilai terbaik di sekolah. Selama hampir tiga tahun ini, laki-laki berumur delapan belas tahun itu sudah berjuang sangat keras demi membanggakan sang ayah.

Bisa dibilang, Kadden ini anak yang kurang berprestasi waktu SMP. Karena terlalu asyik dengan masa pubertasnya, dia menghabiskan waktu untuk bermain-main. Alhasil, dia mendapatkan posisi yang buruk waktu itu. Beruntung, ia masih bisa lulus. Ia sangat menyesal akan hal itu setelah melihat wajah ayahnya yang terlihat sangat kecewa. Ayahnya sudah berjuang menyekolahkannya, tapi malah mendapatkan balasan yang kurang baik darinya.

Jalanan hari ini terlihat lebih ramai dari biasanya. Entahlah, bisa jadi karena Kadden jarang keluar di waktu seperti ini, jadi ia merasa sedikit berlebihan.

Kadden menepikan sepeda motornya untuk membeli minum. Matahari yang bersinar begitu terik membuat kerongkongannya merasa dahaga yang teramat.

"Jus mangganya satu, Pak," pinta Kadden pada bapak penjual jus, yang dibalas sopan oleh pria paruh baya itu.

Setelah jusnya jadi, Kadden langsung membayarnya, tak lupa berterimakasih. Tapi, baru saja ingin duduk sembari meneguk jus mangga yang baru saja ia beli di kursi tak jauh dari sana, tiba-tiba fokusnya teralihkan pada suara seorang wanita yang berteriak.

"Alex! Berhenti!"

Mata Kadden berpaling menuju pandangan wanita itu. Seorang anak kecil tengah berlari menuju jalanan untuk mengejar anak kucing.

Tanpa pikir panjang, Kadden berlari untuk menangkap anak itu. Dibarengi dengan suara klakson mobil dan teriakan ibu anak kecil itu, napas dan detak jantung Kadden semakin bergejolak.

Tuhan, aku mohon beri aku kekuatan. Tolong selamatkan anak kecil itu.

"KYAAA!"

Brak!

Brak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bloody Epidemic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang