49

4.9K 213 20
                                    

Part 49 : overthingking.
-
vote, comen, follow akun ku ya! janlup!
-
tandain, typo.
-
Happy reading 🤎

Sea mengusap lembut perut buncitnya yang saat ini sudah berusia 6 bulan. ia sedang duduk di bean bag yang ada di samping kolam renang, taman belakang.

Hari sudah sore dan wanita itu sedang menikmati suasana sore sambil mengelus perutnya.

Ia tersenyum ketika merasakan tendangan dari dalam perutnya, anaknya memang sangat aktif. Terlebih pada malam hari, bayi di perutnya akan sangat aktif sampai membuat sea kesakitan kadang, dan bayinya itu akan terdiam saat sekala mengajaknya mengobrol atau mengelus perutnya hingga sea tertidur.

“ sehat – sehat ya, sayang.” ucap sea sambil mengusap perutnya dengan lembut.

Tiba – tiba, Sea jadi teringat sekala, laki – laki itu yang selalu ada saat ia butuhkan. Laki – laki yang jarang sekali marah saat sea meminta sesuatu, saat sea manja atau nyebelin sekali pun. Laki – laki yang selalu menjaganya, yang selalu ada untuknya dan laki – laki yang sangat ia cintai setelah ayahnya.

Bagi sea, sekala adalah laki – laki satu – satunya yang sangat ia cintai dan miliki. Setelah kehilangan kedua orang tuanya, terutama ayahnya. Sea sempat merasa bahwa ia kehilangan pahwalan yang menjaganya, tapi ia salah, sekala mampu menjadi pahlawan untuk menggantikan ayahnya. Maka dari itu, sea sangat mencintai sekala dan tidak pernah terbayang jika ia di tinggalkan laki – laki itu.

Akhir – akhir ini, sea sering sekali menangis karena berfikir bahwa ia akan kehilangan sekala. entah kenapa, perasaan nya sering sekali negative. Sea jadi sering overthingking sampai menangis karena takut kehilangan laki – laki itu.

Bagaimana jika nanti ia akan kehilangan sosok sekala? bagaimana jika anaknya nanti akan kehilangan sosok papa, seperti dirinya? Siapa yang akan menjaganya dan anaknya jika sekala pergi? Bagaimana kalau sekala pergi selama – lamanya? Apa sea mampu jika hidup tanpa sekala?
Tanpa sadar, air matanya mengalir saat fikirran – fikirran negative itu menyerangnya.

Sea sudah beberapa kali menangis karena hal itu, sekala juga tau dan laki – laki itu selalu menenangkannya. Tapi tetap saja, fikiran negativenya masih suka menyerangnya.

Sea menangis sambil memeluk perutnya, ia membayangkan bagaimana jika ia hidup hanya berdua dengan anaknya? Sepertinya sea tidak akan sanggup.

Ia pernah meminta kepada Tuhan, ia ingin pergi lebih dulu, sebelum sekala. karena bagaimana pun, ia tidak akan pernah bisa hidup tanpa sekala, setelah ia di tinggal orang tuanya.

BRAKKK

Sea menoleh kearah pintu  pembatas taman belakang, saat mendengar suara keras dari arah sana. Ia melihat sekala yang menatapnya dengan nafas ngos- ngossan dan wajah paniknya. Laki – laki itu segera berlari ke arah  sea.

Sekala segera berjongkok di depan sea yang saat ini sedang menangis sambil menatapnya. “ hei, kamu kenapa, sayang?” tanya sekala dengan wajah khawatirnya.

Sea semakin deras menangis setelah melihat sekala yang saat ini ada di hadapannya. “ hiks.. hiks mas kala.. hiks..”

Sekala menangkup wajah sea yang sudah basah karena air mata. “ kamu kenapa,hm? Sakit perutnya? Atau kenapa?” tanya sekala sambil menghapus air mata sea dan mengusap perut buncit wanita itu.

SEAKALA'S LIFE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang