Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Airena Lucy Daisycca, si cantik yang pintar menyembunyikan masalah
•••
𝗔irena Lucy Daisycca, anak sulung dari sembilan bersaudara yang memiliki sifat yang berbeda-beda.
Dirinya sendiri, terkenal dengan sikap yang pandai mengontrol emosi, pendiam, namun berbahaya dan mematikan di waktu yang bersamaan. Wajah softnya bisa menipu banyak orang. Ya, banyak sekali orang yang tertipu dengan wajah polos nan kalem milik Ai, tanpa tahu rencana apa yang telah disusun oleh gadis bertubuh sedang itu.
Selain fakta diatas, Ai juga diketahui tidak pernah merespon laki-laki yang berusaha mendekatinya. Bukan tanpa alasan, Ai melakukannya karena dirinya yang seolah-olah masih terikat dengan cerita lama bersama pria yang dulu pernah singgah di hatinya.
...
"Kak Ai, kok banyak banget sih coklat di loker lo? Di loker gw sepi-sepi aja tuh. Pada ga ada niatan ngasih apa gimana sih." Gerutu si bungsu Yena, yang saat ini ditemani Liena serta Rei untuk mengambil coklat-coklat yang bertumpuk di loker milik Ai.
"Lo kurang menarik, makanya para jantan ga tertarik." Sambar Rei, always dengan wajah datarnya. Hal itu, membuat Yena mengerucutkan bibirnya kesal.
Ai yang melihat hanya bisa terkekeh, "Jangan merendah untuk meroket deh, lo. Kak Ai tahu ya, di meja lo banyak banget yang ngasih, tapi lo sedekahin ke temen-temen kan."
"Haha... Mampus, ketahuan kan. Sok-sokan banget lo jadi orang. Ga ada bersyukur-bersyukurnya." Sahut Rei lagi.
"Eh tapi ya kak Ai, dari sekian banyaknya cowo yang ngasih ini ke lo. Dan dari sekian banyaknya cowo yang confess ke lo, masa ga ada satu pun yang jadi sih?. Plis deh, masa lo kalah sama si bocil. Seminggu ada kali dia pacarin delapan orang." Jelas Liena sembari memungut surat warna-warni di loker Ai.
Sedangkan Ai hanya bisa tersenyum dan menggeleng pelan sembari melirihkan kata, "engga"
"Yah, kenapa sih kak?. Kita ini anak SMA, masa dimana kita mencari pacar dan mengoleksi mantan sebanyak-banyaknya." Ucap Yena yang berhasil mendapatkan pukulan pelan di kepalanya.
"Koleksi mantan sebanyak-banyaknya, gaya lo, Yen. Nilai noh lo pikirin. Banyak di bawah rata-rata, banyak banget lagi alphanya." Sindir Rei.
"Heh, enak banget lo ngomong. Nak jalanan, lo juga gitu ya. Kerjaannya balapan, mabok, pulang pagi, gitu aja terus. Pulang-pulang juga sering teler. Untung nyokap bokap ga tinggal disini." Ai kini menyahut, berusaha untuk mengalihkan pembicaraan Yena dengan cara membuka aib si adik.
