𝐉𝐢𝐞𝐧𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐞𝐧𝐭𝐚 𝐃𝐫𝐚𝐥𝐞𝐧𝐚

171 13 0
                                    

Jienan Alenta Dralena, si cantik yang mudah terperangkap dalam jebakan cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jienan Alenta Dralena, si cantik yang mudah terperangkap dalam jebakan cinta

•••

𝗝ienan, dari namanya saja kalian langsung bisa menebak seberapa cantiknya gadis itu. Anak keempat dari sembilan bersaudara sekaligus menjadi anak yang paling aneh di antara mereka.

Jienan aneh, dan semua penghuni rumah juga tahu. Tapi anehnya dalam konteks percintaan.
Mempunyai wajah cantik, malah membuat Jienan menjadi pribadi yang super percaya diri dan aktif di sekolahnya.

Salah satunya, ia mengikuti ekskul band bersama si kakak dan adik, yakni Wei dan Rei. Mereka bertiga, jika disatukan pasti akan menjadi sebuah trio vokal yang memiliki ciri khas suara yang mampu menghipnotis siapapun yang mendengarnya.

Namun, dibalik keanehannya, percayalah. Jienan juga sosok yang mudah terjatuh pada rayuan lelaki di luaran sana. Hingga tanpa Jienan sadari, ia bisa saja tersakiti oleh siapapun orangnya.

...

"Jie, kapan pulang?." tanya pemuda yang saat ini bersama Jienan di sebuah kafe.

Ya, sore ini Jienan berkumpul bersama teman-temannya di kafe yang sering mereka datangi.

"Bentar. Gw mau nelpon Rei dulu minta dijemput sama dia." Jawab Jienan lalu mengambil ponsel dari tas kecilnya. Sudah menjadi kebiasaan, jika ke mana-mana Rei lah yang dijadikan si antar-jemputan dadakan.

"Wih sabi tuh si Rei, diajak nongki kayaknya cocok." Ujar salah satu teman Jienan-Dewa.

"Dih, bilang aja mau godain adiknya Jienan." sahut Yean.

"Kalau gitu ga jadi. Mendingan gw naik taksi daripada adik gw jadi bahan gombalan cowo model kalian." Jienan menaruh kembali ponselnya.

"Ga asik ah, Jienan. Masa ga mau bantuin temen sendiri sih lo." Ucap Dewa dengan raut wajah yang ia buat sesedih mungkin. Alhasil, membuat Yean dan juga Jienan berlagak seolah-olah orang yang akan muntah.

"Jauh-jauh deh lo, Wa. Bukan temen gw lo mah. Alay banget najis." hardik Yean lalu mendorong-dorong tubuh Dewa agar menjauh darinya.

"Ih, kok kamu begitu sih.. ga suka ya lihat aku emesh kayak begini?." alay Dewa.

Jienan yang kesal segera melempari Dewa dengan kulit kuaci nya, "Berisik anjir. Udah deh diem, malu-maluin banget sumpah."

"Ah lo mah. Harusnya lo gemes tahu punya temen modelan gw. Udah cakep, tinggi, berwibawa, gagah, keren, kece, ah udahlah.. Kalo ngomongin kesempurnaan gw tuh ga bakal ada abisnya." Jelas Dewa menyombongkan diri.

"Lo tuh punya kekurangan tahu, Wa." Ujar Jienan memandang serius wajah Dewa.

"Apaan? Kurang gandengan?."

"No! Lo tuh kurang waras. Makanya ciwi-ciwi ga ada yang mau sama lo. Yang ada kalo kalian jadian, dikira si cewe jadian sama monyet liar." Ucap Jienan dan Yean sebagai sahabat yang baik segera menyetujui perkataan gadis tersebut.

"Nah, bener banget, Jie. Masih inget ga lo? Waktu si Dewa mogok makan seminggu gara-gara ditolak si Selena. Sumpah sih, menyedihkan banget Dewa waktu itu." Cerita Yean. Mereka berdua sangat antusias jika membicarakan aib Dewa. Sangat seru, katanya si.

"Masih lah. Tapi ujung-ujungnya juga Dewa keluar kamar terus langsung ngajak kita beli makan kan." Sambung Jienan.

"Kayaknya gw salah milih temen deh. Udahlah, ngambek gw."

"Ngambekan kayak banci." Sarkas Yean.

"Udah-udah berhenti!. Suara kalian tuh kedengaran ke meja lain loh. Pencemaran suara."

Beberapa menit setelah perkataan Jienan. Akhirnya suasana kembali kondusif. Yean dan Dewa yang fokus ke layar ponsel. Sedangkan Jienan yang menatap orang-orang masuk ke dalam kafe. Hingga salah satu orang yang masuk membuat atensi Jienan terfokus padanya.

"Heh.. Heh.. Itu si Hyden ga si? Dekel kita yang gantengnya luar biasa" Ucapan Jienan membuat keduanya menoleh ke Hyden.

"Alah, biasa aja tuh. Masih gantengan gw." Sombong Yean.

"Cih, ga ada ya. Kalian berdua tuh ga ada apa-apanya dibandingin Hyden tahu."

"Sama lah bego. Orang sama-sama berbatang juga." Ceplos Dewa yang langsung kena pukul Yean.

"Ucapan lo disaring dulu, bego. Entar yang denger bisa salah paham dikira apaan kita." Tegur Yean.

"Beda lah. Dia berondong, kalian udah tua bangka." Bela Jienan, tak terima degemnya disamakan dengan orang seperti Dewa.

"Enak aja, Hyden sama kita cuma beda setahun anjir." Kini Yean ikut tak terima.

"Bodo wlee.. Yang penting gw suka Hyden. Ganteng banget anjir, sumpah kalo gw jadi ceweknya juga bakal bahagia dunia akhirat sih. Dapet cowok cakep, tinggi, wajahnya juga gemes gitu, pengen gigittt." Jienan menumpukan wajahnya diatas kedua tangannya yang ia sangga di meja, sembari menatap si adik kelas yang katanya tampan itu.

"Ganteng sih ganteng, tapi kan lo ga tau dia baik apa gak."

"Iya sih. Tapi kan, ah.. Gw pengen pdktan sama dia, Wa."

"Ck, urusin hati lo aja masih susah, ini lagi.. sok-sokan mau pdktan. Dahlah, Jie. Entaran aja cari cowoknya."

"Hngh... iya deh, kalian bener juga. Gw juga orangnya masih labil. Lihat yang ganteng, oleng. Lihat yang attitudenya bagus, oleng. Dahlah, paling bener emang gw jomblo dulu." ujar Jienan sedih.

"Tenang, Jie. Lo jomblo juga ga sendirian. Masih ada gw sama Yean, okay." Hibur Dewa lalu menepuk pelan pundak Jienan.

"Tumben lo ngehibur gw. Biasanya juga memperkeruh suasana hati gw, Wa."

"Yeah.. Gini-gini Dewa juga punya rasa simpati dan empati layaknya manusia biasa, Jie. Jadi, maklum lah." Jawab Yean.

"Nah gitu, dong. Belain gw, jangan suka nistain gw terus. Bagus-bagus." Mereka bertiga saling menggenggam tangan. Menyalurkan rasa semangat kepada Jienan.

'tapi, gw kayaknya bener-bener suka deh sama dia' batin Jienan, tanpa tahu menempatkan dirinya pada sebuah luka nantinya.

JienanAlentaDralenaEND

•Hyden Nugrah Dirgantara•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyden Nugrah Dirgantara•

BASTARD GIRL (ft.Blackvelvet) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang