si^C

5 4 7
                                    

Hari ini Hana tengah berdiri ditepian lapangan bukan tanpa sebab, tetapi ia tengah melihat seseorang yang berlari kesana-kemari menggiring bola dan berkali-kali memasukannya kedalam ring guna mencetak poin.

Ya. Siapa lagi jika bukan Juno sang kekasih hati dan kawan-kawannya yang kini sedang melakukan tanding basket melawan sekolah sebrang yang sudah sering dilakukan bahkan dari angkatan terdahulu.

Hana tau dirinya bukanlah satu-satunya orang yang menjadi penyemangat Juno, mengingat kekasihnya adalah si kapten basket yang banyak sekali mendapat sanjungan dan pujian dari para siswi yang sangat memuja nya.

"Semoga Juno menang ya Chan!!" Seru Hana pada Chandra yang setia berdiri di sampingnya.

"Nggak usah ditanya Han, dia mah main sambil merem juga bakal menang."

"Lo kenapa nggak ikutan club basket aja sih Chan? Nanti kelihatan kece tau."

Chandra menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari dan tersenyum dengan wajah tengilnya. "Kaga masuk club basket juga udah kece badai gue mah."

Hana mendengus lalu mencubit perut gembul temannya dengan gemas, padahal tanpa diberi tahu Hana sudah hafal betul mengapa Chandra tak minat pada organisasi itu karena dia tidak menyukai olahraga.

"Dihh, bilang aja males. Lari 100 meter aja udah ngeluh." Cibir Hana.

"Sakit anjirrr...!! Tuh lo tau alesannya ngapain pake nanya sih." Ucap Chandra kesal.

Selisih poin hanya beda tipis dengan tim lawan dan benar kata Chandra kemenangan akan diperoleh jika ada Juno dalam tim tersebut. Entahlah itu memang benar adanya atau hanya sekedar keberuntungan semata.

"Yeaaaaay....!! Juno menang Chan." Saking senangnya Hana melompat-lompat kecil dan tanpa sadar memeluk tubuh Chandra.

Chandra sedikit berjengit saat mendapat pelukan yang mendadak. "Lo samperin gih!" Kata Chandra sembari melepaskan pelukannya, dia tidak akan mau dilihat oleh Juno dan orang di sekitarnya lalu menimbulkan salah paham.

"Tapi gue takut Chan." Ucap Hana tertunduk lesu.

"Hanasta tatap gue. Ngapain takut? Lo kan masih pacarnya." Chandra memegang kedua bahu Hana memberikan semangat.

"Perbaiki hubungan kalian selagi kata 'putus' belum terucap." Sambungnya membuat Hana tersenyum.

Inilah Chandra, sosok yang selalu membuatnya kembali semangat dan kini rasa ingin mempertahankan hubungannya dengan Juno semakin besar.

"Udah cepetan sana, sebelum keduluan si Giselle." Usir Chandra dengan sedikit mendorong punggung temannya agar segera pergi.

"Do'ain gue Chan."

"Pastinya." Chandra mengangkat kedua jempolnya tinggi-tinggi.

Hana sedikit berlari kecil dengan membawa sebotol air mineral dan sapu tangan. Lalu pandangannya jatuh pada seseorang yang berdiri dengan keringat yang membasahi wajah tampannya.

"Junooo...!!" Teriak Hana melambaikan tangannya.
 
Saat namanya merasa terpanggil Juno segera membalikkan tubuhnya, senyum manis yang tercetak jelas di wajah penuh keringatnya hampir membuat Hana tidak percaya. Setelah sekian lama senyuman yang ia rindukan akhirnya kembali muncul.

Laki-laki itu terlihat berlari dan membalas lambaian tangannya.

Namun semangatnya yang semula membara kini padam begitu saja saat mengetahui laki-laki itu berhenti tepat didepan gadis yang berbeda sedikit jauh dibelakangnya.

Hana meremat botol air mineral yang ada pada genggamannya, ingin sekali ia lemparkan botol itu hingga mengenai wajah tampan laki-laki yang menyandang gelar sebagai pacarnya, mengingat senyum yang merekah itu dilayangkan pada gadis lain. Bohong jika Hana tidak cemburu, Hana juga perempuan yang memiliki hati.

"Juno! Aku bawain ini buat kamu." Hana menghampiri mereka berdua lebih tepatnya Hana menyodorkan air itu pada Juno.


" Hana menghampiri mereka berdua lebih tepatnya Hana menyodorkan air itu pada Juno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Juno saat tanding basket





*Salam sayang dari Chandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Salam sayang dari Chandra





@mygalaxy012304

TBC.
Hi! Apa kabar? Semoga sehat selalu ya.

Aku harap kalian nggak bosen baca cerita ini.
Kalau ada yang salah jangan sungkan untuk negur ya karena aku terima semua kritikan dari kalian semua.

Jangan lupa vote dan komen terimakasih 🙏

hidup Untuk mati [In the process ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang