"Juno! Aku bawain ini buat kamu." Hana menghampiri mereka berdua lebih tepatnya Hana menyodorkan air itu pada Juno.
Diliriknya sebentar air mineral yang tersodor di hadapannya. "Nggak usah. Kasih aja ke yang lain."
Inilah yang Hana benci dari Juno, laki-laki itu selalu mementingkan sahabatnya ketimbang dirinya.
Karena itu jelas membuktikan bahwa Hana lagi dan lagi kalah satu langkah dibelakang gadis yang diberkati wajah cantik, dengan perawakan tinggi, tubuh semampai, dan kesempurnaan yang melekat pada gadis itu.
"Tapi ak-- "
"Aku bilang nggak ya nggak." Tanpa sadar laki-laki itu meninggikan nada bicaranya hingga membuat sang lawan bicara menampakkan wajah terkejutnya.
"Maaf..! Aku kelepasan." Ucap Juno merasa sedikit bersalah mau bagaimanapun Hana masih kekasihnya. 'Masih' tidak tahu jika nanti.
"Ayo, kita udah telat lima menit. Kasian mama pasti udah nunggu kita dari tadi." Giselle mengerucutkan bibirnya dan menarik-narik lengan baju yang dikenakan oleh Juno lalu bergelayut manja pada lengan berotot itu. Bahkan Hana sendiri belum pernah melakukan itu terkecuali pada Yudha- kakak kandungnya.
Namun lihatlah gadis yang tidak tahu diri ini, apakah pantas dia bertingkah seperti itu tanpa memedulikan keberadaannya.
"Kamu bisa pulang sendiri kan?"
Hana hanya mampu menganggukkan kepalanya dan memaksakan untuk tersenyum. "Hati-hati ya, bawa motornya jangan ngebut. Kasian Giselle."
"Hana kita pulang duluan ya, kamu juga hati-hati." Giselle melambaikan tangannya lalu menarik lengan Juno menjauh darinya.
Sebenarnya ada rasa tidak tega untuk meninggalkan Hana tapi tindakan yang ia lakukan sekarang selalu bertentangan dengan hati kecilnya dan itu yang membuat Juno pusing.
Tepukkan lembut di bahu Hana membuatnya menarik kembali kesadarannya. "Udah udah jangan ngelamun terus."
"Chandra? Belum pulang?" Tanya Hana.
Laki-laki itu nampak terkekeh seolah pertanyaan yang didengarnya adalah sebuah lelucon.
"Gue udah nebak sih bakal kejadian kayak gini. Jadi ya, gue nungguin lo."
Hana sedikit terharu mendengar jawaban yang diberikan Chandra karena dia adalah orang paling peka terhadap situasi kedepannya.
"Yuk ah pulang udah sore."
"Mau cilor mang wadi nggak?" Lanjutnya.
"Emang boleh?"
"Yaelahh Lo kayak sama siapa aja..!!"
°°°°
"Apa gue nyerah aja ya Chan." Ucap Hana setelah turun dari motor.
Chandra terdiam sejenak sebelum akhirnya dia membantu Hana yang kesusahan melepaskan helm.
"Emang Lo mau nyerah gitu aja sama si ular kadut." Imbuhnya yang duduk di motornya.
Hana tertawa dan sedikit melupakan masalahnya karena mendengar Chandra memberi nama baru untuk Giselle.
'Cantik' gumam Chandra saat melihat tawa itu.
"Hah? Tadi Lo bilang apa Chan?"
"A-anu gue nggak bilang apa-apa kok." Chandra memalingkan wajahnya untuk menghilangkan rasa gugup. Sialan, ada yang tidak beres dengan jantungnya.
"Gue pulang dulu ya."
Awalnya Chandra ingin mengusak rambut gadis yang ada disampingnya namun niatnya urung ketika mendengar teriakkan seseorang.
"Heh Chandra mau kemana lo. Lo abis bawa adek gua kemana hah?! Jam segini baru balik." Terlihat Yudha keluar setelah membuka pintu tanpa memakai sandal dia dengan tergesa-gesa menghampiri Chandra lalu menjewer telinganya.
"Aduuuuh ampun bang sakit..." Chandra meringis sambil memegang telinganya.
"Kamu lagi, mau aja di ajak keluyuran."
"Udah deh bang nggak usah lebay kita cuman beli jajan kok." Hana mengacungkan plastik berisi cilor yang dibelikan Chandra.
"Sana cepetan balik, makasih udah nganterin adek gua." Usir Yudha namun tak lupa berterima kasih.
"Hmm sama-sama, gua balik dulu." Pamitnya lalu membunyikan klakson.
@mygalaxy012304
TBC.
Makasih yang sudah vote dan komen.
Kalo ada yang salah jangan sungkan buat negur karena aku terima semua kritikan dari kalian semua.
Niat nya mau update malem minggu, tapi ya sudahlah dan ini cuma bisa update dua chapter dulu. Bukannya apa-apa tapi typing nya emang rada sinting.
Siapapun Lo si pembaca gelap pliiiiiiiiiiiss gue mikir sama nulis capeeee anjir(༎ຶ ෴ ༎ຶ)
Apa susahnya neken ⭐ yang nggak makan waktu lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
hidup Untuk mati [In the process ]
Teen FictionAku menyesal karena keegoisanku harus kehilangan dirimu. Jika waktu dapat diputar, aku ingin berada pada posisi dimana kau masih berada di sampingku enjoy the story🖤🖤