01

2.7K 114 1
                                    

Jaehyun - Jeffrey Stefanus - Jeffrey

Jeno - Jigar Arauja - Jigar

Jaemin - Pranaja Papon - Naja

Cerita ini berlatar belakang di Indonesia, tepatnya di Jakarta, jika ada kesalahan penyebutan nama tempat di mohon maklum karena saya tidak tinggal di Jakarta.

🧛🤵🤴🧛🤵🤴

Naja mengerjakan matanya beberapa kali, menghela nafas kasar saat menyadari jika kekasihnya Jeffrey tidak ada di sampingnya. Sudah sering kali Jeffrey pergi tanpa pamit padanya, dia sedikit kesal karena kekasihnya itu sudah tidak pernah mengucapkan selamat pagi padanya, bahkan morning kiss sudah tidak pernah dia dapatkan.

Naja hanya harus berpikir positif, mungkin Jeffrey sibuk dengan pekerjaannya, namun yang membuat nya curiga adalah Jeffrey selalu pergi saat pagi pagi buta.

Hubungan yang mereka jalani hampir berjalan tiga tahun, namun Jeffrey seperti sudah tidak mencintai dirinya, setelah happy anniversary mereka yang pertama pemuda itu sudah sangat berbeda.

Jeffrey yang biasanya selalu mengutamakan dirinya, kini lebih mengutamakan pekerjaan nya, dia bahkan lebih sering melakukan dinas di luar kota selama berminggu-minggu.

Saat Naja meminta untuk ikut dia selalu menolak, alasannya dia tidak ingin membuat Naja meninggalkan study nya, padahal saat itu Naja sedang libur semester.

Naja selalu kesepian, bahkan saat Jeffrey ada di sampingnya, pria itu hanya menikmati tubuhnya setelah nya selalu sibuk dengan handphone nya.

Dia sempat ingin mengakhiri hubungan padanya, namun setelah di pikir matang matang dua tahun tidaklah sebentar, dia selalu berusaha memperbaiki hubungan yang dia pikir sudah merenggang.

Naja beranjak dari ranjang mengambil kaos yang berserakan di lantai lalu memakainya, dia mengambil pakaian yang juga berserakan di kamarnya lalu memasukkan ke dalam keranjang.

Pergulatan tadi malam bersama Jeffrey membuat tubuhnya terasa sangat sakit.

Dia ingin sekali tidur seharian di kamar nya, namun dia harus mengikuti kelas pagi, sungguh hari hari yang sangat melelahkan.

🧛🤵🤴🧛🤵🤴


Hari ini dia datang lebih awal, hanya ada dirinya di dalam kelas itu. Dia adalah seorang mahasiswa fakultas seni rupa, dengan jurusan seni pahat.

Sejak dulu Naja sangat suka membuat sesuatu dari tanah liat ataupun dari benda benda yang bisa dia ubah menjadi karya seni, dia sudah membuat banyak karya seni di kampung halamannya di Semarang, bahkan di rumahnya sudah tersedia lemari kaca khusus untuk meletakkan karya karya kegabutannya.

Dia memandang i tumpukan tanah liat di mejanya, tanah liat yang hampir akan mengering. Tugasnya membuat patung dari tanah liat membuat nya frustasi, masalah nya dia bingung harus membuat karya seperti apa kali ini, tidak ada inspirasi yang masuk di kepalanya.

Naja perlahan membenamkan wajahnya di lipatan tangannya di atas meja, lalu memejamkan matanya memikirkan karya yang akan dia buat kali ini.

Suara langkah kaki dengan percakapan dan tawa masuk ke telinganya, dia mengkat kepalanya lalu merapikan rambutnya yang terlihat acak-acakan.

"Wow wow wow, Pranaja kita yang sering datang paling akhir  pagi pagi gini udah datang duluan, fenomena langka sih ini," pria berbadan gembul itu terlihat sangat heboh, sedangkan Naja hanya terkekeh.

"Nggak usah di tanggepin Ja, Haekal mulutnya emang gitu," Seru Rendi.

"It's okay, saya sedikit terhibur juga sama candaan Haekal, Thank you for making me laugh Haekal."

"Same with the prima donna of the faculty of fine arts," Serunya.

"Saya bukan primadonanya, kalianlah primadona di fakultas kita."

Rendi dan Haekal tersipu malu mendengar ucapan Naja, dia memang pandai bermain kata.

🧛🤵🤴🧛🤵🤴

Jeffrey menyesap kopi hangat dengan Santai, dia masih menunggu lawan bicaranya itu membuka suara terlebih dahulu, dia dengan santai menyesap sebatang rokok di tangannya.

Sedangkan pria di depannya itu mendengus kesal, dia terpaksa menemui rivalnya itu, pria yang menikung dirinya dulu hanya untuk memberikan nasehat yang menurutnya merugikan dirinya dan perasannya.

"Jangan menyia-nyiakan Naja Jeff, saya bisa bawa Naja pergi kalau kamu masih bersikap seperti ini padanya."

Jeffrey tertawa renyah mendengar ucapan lawan bicaranya itu, menurutnya itu adalah sebuah lelucon.

"Nggak saya sangka ternyata kamu masih menginginkan pria manis ku, padahal sudah hampir 3 tahun, tapi Jigar yang malang ini belum menyerah dengan cintanya," ucap Jeffrey diiringi tawa remeh.

"Saya bukan kamu, sekali saya menyukai sesuatu, saya tidak akan berhenti menginginkan itu hingga saya mendapatkan keinginan saya, dan saya bukan kamu yang cintanya hanya seujung kuku." Jawab Jigar dengan penekanan di setiap kata yang dia lontarkan.

Jeffrey kembali meminum kopinya, lalu meletakkan kembali ke atas meja.

"Kalau saya tidak mencintainya, kenapa saya masih tidak mengakhiri hubungan dengannya?,"

"Karena kamu serakah."

🧛🤵🤴🧛🤵🤴

Haechan - Haekal Bagaskara - Haekal

Renjun - Rendi Jiandra - Rendi

Gimana ngebosenin nggak sih ini🙏


Jangan lupa vote dan komen 📸

Saya sedang menyukai dua kapal ini😍

18 Januari,2022

Toxic Relationship | Jae2 × Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang