05

1K 98 3
                                    

Kata untuk hari ini:

"Bukan Tuhan tak tahu sedihmu, tapi Tuhan tahu kamu kuat" - Mark

HAPPY READING!



"Mau berciuman?"- Jigar.

Seperti sebuah sihir, keduanya terdiam dan saling menatap.

Naja membeku, tak tahu harus menanggapi ucapan Jigar seperti apa. Namun tiba-tiba Jigar tertawa, membuat Naja semakin kebingungan.

"Aku hanya bercanda, pria mana yang mengajak orang berciuman disaat pertemuan nya bisa di hitung dengan jari? Kau lucu sekali sih Na." Ucap Jigar di iringi tawa menyebalkan, menurut Naja.

"A-ah a-aku tahu itu! A-aku bahkan tidak menganggapnya serius!." 

"Benarkah? Tapi kenapa wajahmu memerah seperti strawberry?" Goda Jigar.

Naja di buat gugup oleh ucapan Jigar, tangannya bahkan terangkat untuk menutupi rona merah di pipinya.

"Mana ada! Wajahku memerah karena emmm.... dingin! Ya cuacanya cukup dingin!," Bola mata Naja bahkan berlari kesana-kemari, entah gugup atau menahan malu?.

"Benarkah, ku rasa tidak."

"Ah sudahlah! Aku pergi!."

Naja terburu buru melarikan diri, hingga tak menyadari jika Jigar menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

"Bukan 'saya' lagi ya~."

Sedangkan di tempat lain, Naja merutuki dirinya sendiri, dengan tangan yang mengusap pipinya yang membuat nya semakin memerah.

"Aku ini kenapa?"

🧛🤵🤴🧛🤵🤴


Naja melangkahkan kakinya, masuk ke dalam apartemen milik dirinya dan Jeffrey, mendudukan pantatnya pada sofa dan menghela nafas panjang, huhh sangat melegakan.

Lalu tersenyum miris.

Dia pikir Jeffrey pergi lagi, namun apa yang ia pikirkan salah.

Jeffrey datang dari kamar dan langsung memeluk leher Naja, dan membisikkan sesuatu, yang mungkin bisa membuat hubungan keduanya membaik.

"Maafkan aku Naja, aku menyesali perbuatanku," ucapnya.

Naja diam, menunggu Jeffrey melanjutkan ucapannya.

"Aku menyayangimu, sebab itu aku melarang mu pergi minum bersama teman teman mu tanpa sepengetahuan diriku, aku takut terjadi sesuatu hal buruk menimpamu Naja dan aku takut kehilanganmu." Lanjutnya, Jeffrey berpindah, duduk di samping Naja lalu menggenggam kedua tangan kekasihnya dan menatap kedua mata Naja lekat.

"Kamu mau memaafkan Mas kan Na?."

Naja terdiam sejenak lalu tersenyum tipis dan mengangguk.

"Ya, Aku maafkan Mas."

Jeffrey tersenyum lebar, lalu memeluk kekasihnya dengan sayang.

"Aku beruntung memilikimu Naja, apapun yang terjadi kumohon jangan tinggalkan aku."

Jaemin membalas pelukannya, lalu tersenyum miris.

"Aku tidak janji mas."

"Kenapa?."

"Karena aku tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya."

Jeffrey terdiam, dia sudah tidak tahu harus membalas apa.

Jeffrey melepaskan pelukannya, lalu mencium bibir Naja yang selalu menjadi bagian favoritnya.

Chup!

"Aku Sangat mencintaimu Naja."

"Aku juga mencintaimu Mas."

Keduanya hanya diam, dan bergulat pada pikiran nya masing masing, hingga suara aneh membuyarkan lamunan keduanya.

"Mas?"

"Aku lapar." Ucap Jeffrey dengan cengiran khas nya.

"Kalau begitu kamu mau makan apa mas malam ini?" - Naja.


















"Memakanmu," - Jeffrey.

🧛🤵🤴🧛🤵🤴

Btw ngewe nya skip apa kagak nih?

୧(^ 〰 ^)୨

10 Maret 2022



Toxic Relationship | Jae2 × Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang