06

1K 91 3
                                    

Ya udahlah ngewenya skip soalnya nggak ada yang ngerespon ketikan Bi •́ ‿ ,•̀

Dan juga aku nggak bisa bikin nya, bingung padahal sering nonton di YouTube biru mwehehehhhe.

Ssssttttt jangan aduin aku ke ayang Jaemin ya hehehe.

Jangan bosen baca ya, karena ini belum ada konflik jadinya ngebosenin kan?

HAPPY READING!

Setelah malam itu, hubungan Naja dan Jeffrey kembali baik, Naja lega karena keputusannya untuk tetap bersama Jeffrey adalah keputusan yang benar, dia sudah dewasa jadi harus bijak dalam memutuskan sesuatu, apalagi pertengkaran mereka hanyalah masalah sepele.

Masalah seperti itu tidak bisa jadi alasan putusnya untuk hubungan mereka yang sudah berjalan selama 3 tahun bukan?

Tentu saja, pertengkaran itu wajar dalam hubungan. Hubungan tanpa ada pertengkaran tidaklah berkesan, itu hanya membuat kita mudah bosan dalam menjalin hubungan.

Akan lebih bagus jika sering bertengkar, tapi jangan sampai adu jotos, lebih baik main batu kertas gunting saja.

"Sayang aku harus pergi sekarang, ada masalah di kantor, tidak apa apa kan?," Ucap Jeffrey, tubuhnya itu sudah memeluk kekasihnya yang sedang memasak makanan.

"Yahh.... padahal aku ingin sarapan denganmu," ucap Naja, dengan bibir nya yang maju seperti mulut bebek.

"Maafkan aku sayang....."

"Ya sudah tidak apa-apa, lagi pula masih ada hari esok kan?."

"Kau tidak marah kan?."

"Kenapa harus marah?."

"Kau ini kenapa jadi menggemaskan seperti ini sih hmmm...." Hidung Jeffrey kini sudah mengendus-endus ceruk leher Naja, membuat sang empu terkekeh karena merasakan geli.

"Kau baru sadar jika aku menggemaskan?."

Jeffrey menggeleng, lalu memeluk kekasihnya semakin erat.

"Kau sudah menggemaskan dari sejak pertama kita bertemu Pranaja."

"Kalau begitu pria menggemaskan ini minta di cium~." Goda Naja.

Keduanya terkekeh, kini posisi Naja berhadapan langsung dengan Jeffrey.

"Ugugugu~ jadi pria menggemaskan ini minta di cium olehku?."

"Eummm tentu saja, aku ingin di cium oleh pria setampan dirimu."

Keduanya tertawa ringan, lalu di iringi dengan kecupan bertubi tubi di wajah Naja, keduanya nampak sangat bahagia, seakan tidak akan terjadi apa-apa nantinya.

"Selamat Pagi! Pria tampan mu ini meminta izin untuk pergi!." Ucap Jeffrey dengan tangan yang di taruh di atas kening, seperti orang yang sedang melakukan hormat.

"Selamat pagi juga! Pria menggemaskan mu ini mengizinkan! Jangan lupakan ciuman di kening untuk pria menggemaskan mu ya!."

"Siap laksanakan!."

Chupp

Memang satu kecupan di kening adalah yang terbaik untuk menyalurkan rasa sayang.

Toxic Relationship | Jae2 × Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang