07

1.1K 102 12
                                    


Masih ada yang nungguin aku update kan?

Jan lupa votmen ya bestie

HAPPY READING!

"Dia anakmu dan mas Jeffrey?."

Ingin sekali dia bertanya seperti itu pada Mawar, namun dia takut mendapatkan jawaban yang tidak ingin dia dengar.

"Oh iya Ja, nanti kalau Kak Jeffrey pulang tolong kasih tau kalau aku datang ke rumah ya? Dan tolong suruh dia hubungin aku karena ada hal penting yang harus aku bicarakan, tenang aja Ja ini cuma masalah pekerjaan, jangan mikir yang aneh aneh ya?."

Naja pun tersadar dari lamunannya, dia memandang anak laki-laki itu lalu beralih menatap Mawar, dan tersenyum tipis.

"Iya Kak akan saya sampaikan, saya juga tidak berpikir sampai seperti itu Kak, karena saya percaya pada mas Jeffrey."

Mawar tersenyum cerah, lalu mengelus lengan Naja.

"Ku pikir kau tidak akan suka jika kak Jeffery berhubungan baik denganku, maaf karena diriku kau ikut terseret karena hubungan kami."

Wajah Naja mendatar setelah mengingat masalalunya bersama Jeffrey, dia ingat bagaimana dirinya di jadikan pelampiasan nafsu oleh Jeffrey. Matanya memandang jemari mawar yang mengelus lengannya, lalu beralih menatap Mawar dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Tidak masalah, dan saya juga sudah melupakannya, karena sekarang mas Jeffrey sudah mencintai saya," ucap Naja dengan penekanan di setiap kata yang dia ucapkan.

Sorot mata Mawar berubah setelah mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Naja, dan Naja pun bisa melihat perubahan sorot mata itu.

"Benar, Kak Jeffrey mencintaimu, sangat mencintai mu," ucap Mawar sembari menarik tangan nya kembali.

Keduanya asik mengobrol, hingga melupakan Yerina yang memperhatikan keduanya dengan mata sendu dan tajam secara bersamaan.

🧛🤵🤴🧛🤵🤴


Suara berisik masuk ke dalam pendengaran Naja, setelah melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang kreasi, dia bisa melihat teman seangkatannya menghancurkan karya mereka dan beberapa dari mereka melanjutkan pembuatan karya seni nya.

"Hei Haikal, kenapa menghancurkannya, bukankah milikmu sudah hampir jadi ya?," Tanya Naja, saat melihat Haikal menghancurkan karyanya dengan wajah di tekuk.

"Aish dosen sialan itu menyuruhku untuk mengulang lagi, dia mengomentari jika sama sekali tidak ada emosi yang terpancar dalam karyaku, dia pikir mudah apa membuatnya, padahal aku sudah sangat rajin kemarin, tapi setelah mendengar ocehannya aku jadi malas! Ah jika bukan karena kedua orang tuaku adalah seniman aku lebih baik menjadi barista saja!."

Naja mengangguk prihatin, dia kemarin juga sempat di ceramahi karena belum memulai pembuatan karya patung nya, dan hari ini dia harus memulai nya.

"Aakhhhh aku benci benda lembek ini!!!." Teriak Rendi.

Pandangan Naja beralih menatap ke arah Rendi, pria itu memang membenci semua jenis tanah, jika bukan atas janji nya pada sang Nenek, Rendi bilang lebih baik kerja di perusahaan Ayah nya.

Toxic Relationship | Jae2 × Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang