bab 41

2.9K 253 17
                                    

Di tengah malam setelah bercinta tak lama ketika Gulfie tertidur, ia terbangun merasakan sesuatu.

"Phi Mew! Phi Mew, bangun!" Gulfie mengguncang tubuh telanjang suaminya untuk membangunkannya.

"Astaga, Gupi. Ada apa, Sayang? Ada yang sakit, huh?" Seketika terbangun langsung kaget menatap Gulfie dengan tampang cemberut.

"Phi yang makein Gupi baju?" protes Gulfie terlihat marah.

"Ya ampun. Kau di tengah malam membangunkan Phi cuma mau tanya itu, hmm?"

"Ihhh, panas tau. Phi kan tau Gupi suka tidur telanjang sekarang."

"Sayang, Phi cuma gak mau kau kedinginan. Nanti masuk angin lagi."

"Hmph, trus kenapa Phi gak pake juga? Kok cuma Gupi saja?" Lagi-lagi Gulfie cemberut karena hal sepele ini.

"Ya ampun, kau merajuk karena hal sepele ini? Ya udah, Phi pakai ya bajunya?" Pathmew langsung menyambar baju lalu mengenakannya, tapi ditahan oleh Gulfie.

"Ihhhh, gak mau, jangan dipakai!"

"Lah, trus gimana?"

"Bukain!"

"Buka apa?"

"Baju Gupi lah!"

"Astaga, Sayang. Ok, ok, sini Phi buka."

'Kenapa gak buka sendiri sih, Sayang? Mesti membangunkan, Phi?' batin Pathmew protes, tapi tak berani mengatakannya pada Gulfie. Bisa-bisa ngambek lagi nyonya besarnya.

"Peluk," manja Gulfie merentangkan tangannya minta dipeluk oleh Pathmew.

"Sini Phi peluk biar gak kedingin. Suka gini ya, Sayang?"

"Hmmm." Pathmew mencium kening Gulfie di pelukannya.

Tangan Gulfie meraba-raba nakal di bawah sana mencari-cari belalai kesayangannya. Gulfie meremas-remasnya lembut, sontak membuat milik Pathmew langsung bangkit dari tidurnya.

"Sayang, tadi kan udah! Ntar Gupi lelah," ucap Pathmew ketika Gulfie naik ke atasnya.

"Masukin," rengek Gulfie.

"Sayang, nanti lelah. Phi sih ok aja, Gupi nanti? Ingat, dokter juga bilang sekarang jangan sering-sering."

"Jadi Phi gak mau muasin Gupi?" rajuk Gulfie merengut. Kalau Pathmew tak ingin tidak mungkin miliknya sangat keras sekarang.

"Ya udah sini. Kalau gitu Gupi di bawah mau, ya?" Merebahkan lembut Gulfie lalu melebarkan pahanya.

"Kok langsung mau dimasukin? Biasanya Phi jilat-jilat dulu! Udah gak mau, ya?" Kembali cemberut.

'Astaga!' batin Pathmew.

"Sayang, kok gemas banget sih?" Cubit Pathmew mulai semangat menggerayangi istrinya karena Gulfie menantangnya.

Gulfie benar-benar menikmati, mendesah-desah sambil meremas-remas seprai dan selimutnya, kadang tangannya masuk ke dalam selimut menekan kepala Pathmew lebih dalam menjelajahi hole-nya.

"Phi, Gupi ma-mau ke-keluar ahhh!" teriak panjang Gulfie meremas rambut suaminya agar menjauh dari sana saking gelinya sekarang.

"Phi, udah ah. Lepas, Phi!" Kali ini serius mendorong suaminya lalu duduk mundur.

"Hhh ... hhh ... hhh," engah Gulfie letih.

"Kenapa, Sayang?"

"Gupi gak mau lagi! Gupi lapar!"

MEW'S WIFE |BL| (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang