10. Menyatakan Perasaan (2)

28 5 0
                                    

Pukul 16.00 KST

Tidak terasa Sella, Laura, Christina, Reyga, dan Raymond sudah di Apartemen Laura dalam waktu yang lama. Reyga, Laura, Sella, dan Christina tidak melanjutkan belajarnya karena Raymond yang takut adiknya nanti kembali drop. Jadi Raymond memutuskan untuk tetap di Apartemen Laura.

Keesokan harinya, Sella sudah tiba dirumah karena diantar oleh Raymond. Ia mendapat notifikasi chat masuk.

Kak Raymond

|Selamat pagi Sella
|Apa kamu sudah bangun?

Udah kak, baru bangun ini|
Kenapa kak?|
Read

|Kakak ingin mengajak kamu ke acara musik, apa kamu bisa ikut

Bisa kok, acaranya jam berapa?|
Read

|Sekitar jam 13.00

Wah, boleh boleh|
Read

|Baik, tapi nanti kalau Reyga yang jemput tidak apa apa?

Gapapaa kakk|

Raymond's side


"Dek, kamu mau gak bantuin kakak?" Tanyaku.

"Boleh, bantuin apa?" 

"Tolong jemput Sella ke acara musik bisa?" 

"Bisa, tapi kenapa gak sama kakak?"

"Karena kakak mau ngasih kejutan buat Sella"

"Oh oke"

Lalu ku lihat Reyga mengambil ponselnya. 

Reyga's side

Aku mengambil ponsel ku untuk memberi pesan kepada Laura.

Lauraa ♡

Ra|

Boleh minta tolong gak?|
Read

|Boleh
|Minta tolong apa?

Jadi Kak Raymond mau lamar Sella di acara musiknya, biar jadi sebuah kejutan, aku disuruh jemput Sella sama kamu|
Read

|Harus banget bareng Sella ya?

Bukan gitu, tapi aku disuruh Kak Raymond buat jemput Sella|
Read

|Yaudah

Author's side

Ada sedikit rasa cemburu di hati Laura. Tapi karena Sella sahabat nya, jadi ia rasa, tidak apalah.

Sella sedang sarapan dirumahnya. Sambil membayangkan bagaimana acara nanti berlangsung, dan ia penasaran, siapa yang diundang nanti.

Pukul 12.30 KST

30 menit lagi acara sudah mau dimulai. Sella sudah siap dengan pakaiannya, dan ia tinggal menunggu Reyga datang. Notif ponsel Sella berbunyi, menandakan ada pesan masuk.

Reyga

|Sell
|Gue udah di lobby apart lo

Oh oke gue kesana sekarang|
Read


Reyga Side's

"Sell, lama banget lo" panggil diriku setelah melihat Sella keluar dari lift apartement nya

"Ya maaf, tumben banget lo ngajakin gue pergi bareng? ka Raymond kemana?" tanya Sella

"Gatau, dia minta tolong jemput lo,eh? itu Laura?" tanya ku memastikan karena melihat ia berlari ke arah ku

"LAH IYA,ANJIR LAURA,LO GAPAPA?" Tanya Sella Khawatir

"Hah...gue telat?" tanya Laura sambil menarik nafasnya

"Ga, kamu ga telat, kenapa buru buru banget yang?" Tanya ku

"Ya memang kenapa? aku kan takut telat daripada kamu nungguin aku" jelas Laura

"Iya, yasudah ayo kita pergi, takutnya Ka Raymond nunggu kelamaan,ayo Ra, sell" ucap ku yang hanya di balas anggukan oleh mereka berdua

-Mobil Reyga-

"Rey, Ka Raymond emang suka banget ya sama musik?" tanya Sella

"ga terlalu, lebih suka sama lo" ucap ku tanpa sadar

"Hah?" tanya Sella bingung

"Eh? Ga ga, lupain Sell, salah ngomong gue"

"IH, emang kenapa sih anjir" Kesal Sella

"Kenapa sih Sell? Penasaran lo?" tanya Laura

"Ya bukan..gw kan pengen tau aja, masa gatau kesukaan calon suami"

"HAH?" Kali ini diriku dan Laura yang bingung dan kaget

"Ga bercanda gue, dasar pasangan. Suka barengan kalau berbicara"

"Udah ah cerewet lo sell, udah sampe, ayo turun" ucap ku

"Yayayaya"

"Eh sell..pakai ini dulu" ucap Laura sambil memberikan sebuah kain berwarna hitam

"Ha? Kenapa memang?" tanya Sella bingung

"Udah sih pake aja Sell. Ribet amat lo, aku masuk duluan ya Ra" ucap ku

Sella side's

Aku bingung, mengapa Laura menyuruh ku menutup mata menggunakan kain hitam ini? Tapi yasudah menurut saja lah agar bisa cepat masuk

"Sini, gw gandeng tangan lo, takutnya nabrak seseorang kan bahaya" ucap Laura mulai menggandeng tangan ku

"iya, makasih Ra" ucap ku

"Sella, stop di sini" ucap seseorang yang nadanya sangat familiar bagiku

"Sebentar, kakak bantu" kata orang tersebut sambil membuka ikatan kain hitam yang menutupi mataku

Setelah kain itu di buka, aku mulai merubah posisiku menghadap ke belakang. Ada Ka Raymond disana, ia tersenyum di depan ku menggunakan sebuah kemeja sambil memegang sebuah microfon. Tiba tiba terdengar suara Piano dan Ka Raymond mulai mengangkat microfon yang ia pegang sambil berlutut di depanku sambil memegang tanganku dan mulai menyanyi

"Sell..Have I ever told you I want you to the bone have I ever called you when you are all alone And if I ever forget To tell you how I feel Listen to me now, babe
I want you to the bone.. Grasella Avellyn. saya Na Raymond ingin menyatakan perasaan saya kepada kamu sekarang, saya menyukai kamu..entah mengapa, hanya kamu yang bisa membuat hati saya berdebar saat melihat kamu, jadi..apakah kamu mau menjadi pacar saya? ambil bunga ini jika kamu menerima saya." ucap ka Raymond sambil mengambil bunga yang Reyga berikan di sampingnya dan jelas, aku menerima bunga tersebut.

"Em..ka? Jelas aku mau menjadi pacar kakak"

"terima kasih banyak Sella.." ucap Ka Raymond bersama lantunan piano yang sangat mendukung situasi disana.

We Are BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang