Satu minggu berlalu~
Helcia sudah siap dengan motor matic untuk pergi ke tempat kerjanya. Ini hari ketiganya bekerja, jadi masih mencoba untuk menyesuaikan diri. Meski sang bos yang ternyata adalah temannya sendiri. Ya, ternyata bos sekaligus pendiri wedding planner itu adalah Manda.
Saat pertama masuk kerja Helcia dibuat bingung karena beberapa karyawan menyapa mereka sopan. Dan setelah mengetahui kenyataannya, Helcia dibuat geleng-geleng tak percaya.
Helcia kini tengah memarkirkan motornya. Dan dengan langkah lebar memasuki kantor itu.
❄
"Nggak makan siang teh?"
"Bentar, nanggung. Duluan aja Win."
"Kalau soal perut nggak boleh ditunda-tunda atuh teh, ayo nanti aja dilanjutinnya."
Helcia menoleh dengan senyuman, "Iya-iyaa."
"Nahh, gitu dong."
.
.
.Helcia dan rekan satu timnya keluar dari ruang rapat. Beberapa ada yang kembali ke mejanya untuk menyimpan berkas dan kemudian bergegas pulang. Contohnya Helcia, wanita itu kini sudah menyandang tasnya bersiap untuk pulang kerumah.
❄
Helcia yang baru selesai mandi, kini tengah membongkar beberapa paket yang baru sampai. Bukan dari belanja online, melainkan barang-barang lamanya yang dikirimkan oleh Aldi atas permintaan Helcia. Tak lupa Helcia mengirimkan ongkos tentunya.
Asyik dengan kardus-kardus tersebut. Tiba-tiba...
Brubukkk...
Terdengar suara yang bersumber dari dalam rumah.
Kaget? Tentunya! Helcia dibuat kaget plus takut dengan suara tersebut.
Helcia langsung mengambil sapu yang digantung dibelakang pintu, berjalan menuju ruang belakang dimana dapur berada. Sumbernya dari sana sehingga Helcia mencoba memeriksa.
Namun tak ada apa-apa, pintu belakang tertutup rapat. "Hufhh, mungkin dari rumah sebelah." Benak Helcia berpositif thingking.
Tapi...
Brakkk...
Helcia sedikit terperanjat. Namun dengan rasa penasaran yang menggebu, tanpa takut Helcia mencoba mencari lagi dari mana sumber suara tersebut.
Cklekk...
Pintu kamar belakang dibuka oleh Helcia, kamar yang diisi oleh lemari tua dan kasur tua.
Helcia menghirup nafas dalam-dalam, dengan keberanian yang cukup tinggi Helcia mendekati lemari yang tergeletak disudut ruangan paling ujung.
Kini Helcia sudah berdiri di depan lemari, bersiap untuk membuka pintu lemari tersebut. Namun...
Drrttt...
Handphone Helcia berbunyi, itu telfon dari Manda.
Lantas Helcia langsung menggeser ikon berwarna hijau yang muncul di layar handphone.
"Halo,"
"Halo Ci, lo dimana? Gue di depan rumah lo nih."
"Hah? Bentar gue dateng." Helcia langsung pergi dari sana menuju pintu depan.
Cklekk...
"Sendiri?"
"Nggak, bareng Naufal. Dia lagi markirin mobil di depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
KRYOS
Science FictionWARNING 🔥 "Ini begitu berat, apa aku perlu berhenti saja?" ~Helcia Start : 08 Desember 2021