Hanya sekumpulan ide abstrak yang kemudian dirangkai menjadi sebuah cerita. Memang tidak seberapa, namun aku harap kalian bisa menikmatinya♡
Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak🖤
✧✧✧
Masih di hari yang sama, Lauren yang sedang asik memakan roti bakarnya tiba-tiba tersedak setelah mendengar perkataan yang baru saja terlontar dari mulut Zayyan.
"Gue kangen sama lo," kurang lebih seperti itulah perkataan Zayyan tadi.
Panik saat melihat Lauren tersedak, Zayyan buru-buru memberikan sebotol air mineral yang ia beli tadi pagi dan belum sempat dia minum.
"Lo nggak apa-apa?" tanya Zayyan sambil menepuk-nepuk pelan punggung Lauren.
Lauren berdeham, membuat Zayyan segera memberikan jarak. "Sorry,"
"Not your fault," balas Lauren.
Beberapa saat kemudian bel kembali berdering menandakan jam pelajaran akan segera kembali dimulai. Mereka pun kembali ke tempat duduk masing-masing dan kembali mengikuti proses belajar mengajar dengan tenang.
Setelah melewati beberapa jam pelajaran, akhirnya tiba waktunya untuk pulang. Dengan secepatnya kilat semua siswa siswi segera berhamburan keluar dari ruang kelasnya masing-masing, berbeda dengan Lauren dan Zayyan yang masih bertahan ditempat duduk mereka.
"Gak pulang?" Lauren membuka suara.
"Lo sendiri?" bukannya menjawab Zayyan malah balik bertanya membuat Lauren berdecak kesal.
"Gue benci keramaian," balas lauren sambil menyipitkan matanya, menatap Zayyan dengan sorot mata tajam.
"Haha, i know." ucapnya sambil menepuk puncak kepala Lauren, membuat gadis itu refleks memukul lengan Zayyan dengan cukup keras.
"Nggak sopan," setelah berucap demikian Lauren melangkah pergi meninggalkan Zayyan sendirian di dalam kelas. Ia yakin kakaknya pasti sudah menunggu didepan gerbang sekolah.
Melihat Lauren sudah melangkah keluar kelas, Zayyan buru-buru mengerjarnya. Ia lupa menanyakan sesuatu pada Lauren.
"Chel! Tunggu," teriak Zayyan membuat beberapa siswa siswi yang masih berada di parkiran menoleh ke arahnya.
Kini Zayyan sudah berada disamping Lauren, sebelum berucap dia terlebih dahulu menormalkan deru napasnya yang tidak beraturan. Lauren menatap cowok itu dengan tatapan datar, karenanya mereka sekarang sedang menjadi pusat perhatian.
"Pulang bareng gue, rumah lo belum pindah kan?" ajak Zayyan.
Lauren menoleh sembari menggeleng sebagai bentuk penolakan, "Nggak," singkatnya. setelah berucap demikian Lauren memilih untuk segera melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Ia benci menjadi pusat perhatian banyak orang.
Dan benar saja, saat sudah berada di depan pintu gerbang sekolah Lauren mendapati kakaknya yang sedang duduk di atas trotoar sambil memainkan ponselnya.
Disebelahnya terdapat sebuah motor sport berwarna hitam. "Udah nunggu lama bang?" tanya Lauren saat sudah berada di depan Arka.
Arka mendongak, "Iya neng, udah lama banget nunggu-nya." balas Arka dengan kesal. Ia berdiri kemudian menarik tangan sang adik, "Diantar sesuai aplikasi ya, ini helm nya mau dipake sendiri atau dipakein?" lanjutnya.
Lauren tersenyum, "Pakein bang,"
Arka berdecak, namun tetap memasangkan helm tersebut untuk Lauren. Ia sebenarnya tidak suka dengan panggilan "Bang" memangnya gue apa? tukang ojek?
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYYAN
Teen Fiction"Mengulang beberapa hal yang sempat hilang," -ZAYYAN [SELESAI][RE-PUBLISH] rev tipis-tipis ZAYYAN Written by sndykalagirl_ ©2022