"Cii, udah pada dateng nih pesertanya"
Sama-samar Oci mendengar suara berat di depan mukanya, tidak lupa sentuhan lembut di pipinya. Bukannya bangun, Oci makin menyamankan posisinya kemudian memeluk apapun yang bisa ia raih.
Wilmar terkejut saat tiba-tiba Oci memeluk perutnya. Ia sangat bersyukur gazeebo ini gelap jadi mereka tidak menarik perhatian massa yang sedang berdatangan.
"Ci bangun, beneran kebo nih orang" ucap Wilmar sambil menepuk-nepuk kecil kepala Oci.
Melihat kelompok terakhir sudah sampai, akhirnya Wilmar memilih untuk melepaskan pelukan Oci dan mendudukannya. Wilmar tersenyum melihat Oci yang masih terpejam, ia tidak tega membangunkan Oci tapi ia sudah berjanji untuk membangunkannya. Akhirnya dengan satu tangan menyangga badan Oci, satu tangan lagi ia gunakan untuk menyetil dahi Oci.
"TAK" Wilmar terkejut mendengar suara yang ia hasilkan karena kelepasan tidak mengontrol kekuatan sentilannya.
"Aw!" Teriak Oci, akhirnya ia terbangun.
"Eh sorry, sakit ya?" Wilmar panik melihat Oci yang sudah menunduk, refleks ia menangkup kepala Oci dan meniup dahi yang memerah akibat ulahnya.
Oci terdiam melihat pemandangan di depannya, ia masih setengah sadar tapi rasa sakit di dahinya menyadarkannya kalo ini bukan mimpi.
"Ci? Masih sakit?" Tangannya naik ke dahi Oci dan mengelusnya pelan sambil menatap Oci yang masih termenung.
"Ah udah engga kok, makasih" ucap Oci memundurkan dahinya dari jangkauan tangan Wilmar. Ia masih memproses apa yang sedang terjadi.
"Tadi lo gak bangun-bangun ci, jadi gue sentil dahi lo biar lo bangun soalnya itu udah pada ngumpul" jelas Wilmar melihat raut kebingungan Oci yang menurutnya sangat menggemaskan.
"Ah iya bener, gue abis tidur ya. Sorry ya gue emang susah dibangunin" akhirnya Oci mengerti.
"Gue yang minta maaf ci, untung dahi lo gak benjol"
"Gapapa, kalo gak gitu gue gak akan bangun hehe" sejujurnya Oci sangat malu karena fakta bahwa ia kebo sudah sampai ke Wilmar, bahkan Wilmar melihat secara langsung, pasti ia terlihat mengenaskan. Dibalik tawanya Oci meringis mengingat seperti apa bentukannya saat tidur tadi.
"Yaudah yuk gabung, bentar lagi mau dibuka tuh penutup mata peserta"
Oci dan Wilmar bergabung dengan para panitia. Beberapa anak logistik ada yang mencari Wilmar karena ia tidak ikut menghidupkan api unggun tadi, Wilmar menjelaskan bahwa ia tadi ada urusan dan nanti ia berjanji akan mematikan api unggun sebagai ganti ia tidak ikut membantu tadi. Sedangkan di sisi lain Oci sudah dihadapi dengan senyuman tidak menyenangkan dari Carissa.
"Gue liat-liat makin nempel aja nih" bisik Carissa.
tadi saat Oci tertidur, ia yang diberi amanah dari Kevin untuk membawakan hp Oci datang ke gazeebo dan melihat Oci tidur dipangkuan Wilmar. DI PANGKUAN WILMAR. Ia hampir saja berteriak kalau saja tidak ada Kevin yang menutup mulutnya.
"Jangan berisik lo, ganggu yang lagi uwu-uwu aja" omel Kevin sambil melepaskan tangannya
"Duh gue gak bisaa, lucu banget! Ini harus gue abadiin" ia pun segera memoto pemadangan uwu tersebut.
"Emang keliatan? Gelap banget" ucap Kevin yang ikutan melihat dari kamera hp Carissa.
"Night mode dong"
Carissa melanjutkan memoto dan memutuskan untuk tidak mengganggu dua sejoli itu. Ia akan memberi hp Oci nanti, Kevin juga entah kenapa sangat kooperatif dengan menjauhkan anak-anak logistik dari gazeebo tersebut sehingga tidak ada yang tahu keberadaan Wilmar dan Oci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosemary🌷
RomanceTentang kehidupan kampus Athellica Rosdinata a.k.a Oci bersama sahabatnya, gebetannya dan teman-temannya yang selalu mewarnai hari-harinya.