Bonus Chapter

610 74 0
                                    

im sorry, i finally have time to heal after a rough weeks😵‍💫😵‍💫 so this is the bonus chapter!

Bams dan geng abal-abalnya sekarang berada di salah satu hotel di Bali. ya, mereka sedang kabur dari penginapan. Rencana ini sudah mereka susun setelah jalan-jalan dengan odong kemarin, tentunya tanpa sepengetahuan Oci.

"Gila lo liat gak di paviliun cewe udah kaya sarden terdampar, penuh banget" omel Jihan.

"Paviliun cowo isinya barang semua, masa mau tidur diatas sound" lanjut keluhan Raffi.

"Dah kita punya alasan kuat kalo-kalo Oci nanya" Fian menambahkan.

"Lo jangan cepu ya ka, ini demi kenyamanan bersama!" Tegas Bams.

"Kita beneran gak akan ajak Oci nih?" Tanya Yuni.

"Oci juga kalo diajak gak akan mau, tadi gue liat dia masih ngurusin acara" jawab Raka.

Akhirnya mereka memutuskan untuk segera tidur agar besok bisa kembali subuh ke penginapan tanpa diketahui siapapun. Mereka menempati 1 kamar dengan double bed serta 1 extra bed, kedua double bed disatukan agar bisa muat lebih banyak. Setelah itu mereka menentukan pembagian tempat tidur dengan bermain ABC lima dasar.

"H"

"HONDA" sebut Yuni cepat kemudian dia langsung melompat ke kasur pilihannya.

"HELLO PANDA!! YES!!" Teriak Jihan tak kalah heboh, ia memilih tempat pojok dekat dinding di kasur yang sudah disatukan.

"Hyu..HYUNDAI" Raffi melompat begitu saja ke extra bed dibawah.

"HERMES!!!!" Fian berdiri dan menyusul Jihan sambil mengejek cowo-cowo yang tersisa.

"Anjing apaan lagi ya" omel Bams, ia belum terfikir merk apa yang dimulai dari huruf H.

"Helikopter!" Teriak Raka.

"GAK! Itu kendaraan dodol!" Teriak Fian dari kasurnya.

"HERCULES!" Teriak Juki sambil memeragakan gaya binaragawan.

"Anying itu penyanyi dangdut tolol!" Sambat Jihan.

"ADA YA MERK HERCULES!" Bela Juki, ia yakin pernah mendengar merk itu.

"Merk apaan hercules?" Sambung Bams.

"Sepeda! searching aja, pasti ada!" Ucap Juki masih kekeuh.

Fian segera mencari 'sepeda hercules' di google dan benar saja ternyata ada sepeda onthel yang bermerk hercules. Juki langsung naik ke kasur dekat Yuni. Ia ogah bersama Raffi yang tidurnya gak karuan.

"Aah ini mah udah tinggal zonk, yang menang ambil sofa itu aja deh " keluh Bams. Bagian yang tersisa hanya di samping Raffi atau di tengah selah kasur yang digabung, yang artinya akan terasa kayu peyangga.

"Suit aja deh bam, gue udah gak bisa mikir" pasrah Raka.

"HOTWHEELS!" Bams berteriak dan melompat, melupakan ucapan Raka.

Raka hanya bisa menghela nafas melihat pilihan yang tersisa tidak akan membuatnya nyaman tertidur.

"Ehehehe si ka, sama aa" goda Raffi dari kasur extra bednya.

Raka merinding bukan main, untungnya dia mendapat ide. Emang bener kata orang, otak akan bekerja 2x lipat lebih cepat jika dalam situasi genting, ya salah satunya di goda makhluk jadi-jadian tadi. Ia segera membuka lemari hotel dan menemukan bedcover cadangan, tanpa pikir panjang ia mengambil bed cover tersebut dan menggunakan bed cover tersebut untuk mengisi ruang kosong antar kasur sehingga ia tidak akan merasakan kerasnya kayu penyangga.

"Orang pinter mah beda" ejek Yuni melihat muka melongo Bams.

"YES! GUE SENDIRIAN!" Teriak Raffi, ia merentangkan tangan dan kaki bongsornya memeluk kasur tersebut.

Mereka tertidur begitu saja, malam itu terasa sangat singkat karena Bams yang rasanya baru saja menutup mata, sudah kembali terbuka karena alarm dari seluruh hp teman-temannya. Seperti biasa, tidak ada satupun yang bergeming medengar alarm yang saling bersahutan tersebut kecuali Bams.

"Ni orang pada bikin alarm tapi kaga ada yang bangun" akhirnya ia mengambil air di kamar mandi dan menyipratkannya ke muka teman-temannya. Hanya dengan begitulah mereka dapat aman sampai di penginapan.

Diperjalanan ke penginapan tiba-tiba saja hp Raffi berbunyi, mereka semua langsung berhenti dan saling menatap satu sama lain. Benar saja, yang menelpon adalah Oci.

"Angkat ga nih..." tanya Raffi

"Gak usah, mending kita lari sekarang!" Ucap Raka.

"Iya nanti kita bales pake foto kita udah di penginapan" balas Fian sambil mulai berlari.

Mereka berlari hingga sampai di gerbang penginapan mereka masuk perlahan-lahan, khawatir ada panitia yang melihat. Sampai di dekat paviliun mereka berhenti dan mengambil nafas, tidak lupa Fian memimpin foto bersama sebagai bukti mereka di penginapan.

badan tidak tau diri (8)

Oci : p for hello
Oci : udah pada bangun?
Oci : pada dimanaa
Oci : pak koorlap ayuk briefing, tempat senam ganti @Raffi
Oci : yang sama si item pls banguniin @Bams @Raka @Juki

Fian : sent photo

Fian : kita udah ready ci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fian : kita udah ready ci

Oci : loh tumben?
Oci : perasaan daritadi belum ada yang bangun deh

Raffi : iya dong, kita kan mau bantu lo ci

Oci : hmm mencurigakan

Bams : dimana ci?
Bams : kita kesana sekarang

-TBC-

___________

Oci merasakan kejanggalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oci merasakan kejanggalan....

Rosemary🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang