16 | Playlist |

416 43 0
                                    

Sejak semester baru, Januari jadi lebih sering berada di kampus. Selain mata kuliahnya yang memang lumayan padat semester ini, ia juga sedang sibuk mengurus project besar dari dosennya yang mengharuskan ia terlibat dengan himpunan fakultasnya.

"Jan! Sini, sibuk banget lo" panggil Luki dari meja kantin.

"Kalo gak karena cuan juga gue ogah" omel Janu, ia segera membaringkan badannya pada sandaran kursi dan melempar proposal dan dokumen yang daritadi ia bawa ke bagian meja yang kosong di depannya.

"Kaget gue kok lo tiba-tiba mau ikut kepanitiaan gini, eh taunya dekengan dosen" ucap Luki.

"Anjing banget emang, gue dijanjiin jadi suprviser doang taunya jadi ketua" ia masih kesal dengan Pak Rahman, salah satu dosen muda yang sangat aktif membimbing kegiatan mahasiswa. Awalnya Janu hanya ditawarkan untuk mengawasi event terbesar di fakultasnya yaitu 'Playlist', konser tahunan yang sangat terkenal di Bandung tapi tiba-tiba saja namanya dimasukkan dalam kandidat Ketua Panitia oleh Pak Rahman dan secara ajaib ia terpilih menjadi Ketua. Janu tidak bisa menolak karena Pak Rahman sudah membayarnya di awal, ia benar-benar dijebak.

"Hahahaha bisaan Pak Rahman, lo udah dapet pengurus belom? Lo kan ansos" hardik Luki sambil memakan batagornya.

"Nah itu dia, lo bantu gue ya ki~" rengek Janu, ia memeluk lengan Luki dan bertingkah seperti anak kecil.

"GOBLOK! Lepasin, gue lagi makan!"

"Lo bilang iya duluuu"

"Iyaa, anjing pangsit gue jatoh!"

setelah mendapat jawaban dari Luki, Janu kembali duduk tegak dan menulis nama Luki diberkas didepannya. Kemudian ia menghela nafas panjang melihat list pengurusnya belum terisi.

"Gue ajak siapa lagi yaa..." keluhnya.

"Kak Janu!" Panggil Gisel yang baru masuk kantin, ia bersama Karin, Winni dan Nina.
Tanpa ragu ia duduk di meja yang hanya berisi Luki dan Janu.

"Tumben banget keliatan di kampus?" Sambung Gisel setelah duduk.

"Kak Janu kan ngurusin Playlist sel, perasaan tadi baru di bahas deh sama Ojun" jawab Karin yang mengode kepada Janu dan Luki untuk izin duduk di meja tersebut.

"OH IYAA! KEREN BANGET KETUA PLAYLIST" teriak Gisel mengundang perhatian kantin.

"Sel!" Winni yang daritadi hanya diam karena tidak kenal dengan Janu memukul temannya yang berisik itu.

"Eh iya sorry, btw kak ini kenalin temen-temen aku" mempersilahkan Winni dan Nina berkenalan dengan Janu.

"Sama gue engga?" Sambung Luki yang sudah menghabiskan batagornya.

"Lo mah gak penting" ejek Nina, ia menjulurkan lidahnya ke Luki lalu dibalas dengan cubitan di pipinya oleh Luki.

"Gue mau pesen nih, pada mau nitip apa?" Tanya Gisel mengabaikan pertengkaran Luki dan Nina.

"Gue ikut" jawab Winni.

"Gue kaya biasa sel" jawab Karina.

"Kak?" Tanya Gisel pada Janu.

"Eh gue nanti aja pesen sendiri" jawab Janu tak enak, ia agak culture shock.

"Nanti keburu rame kak, udah sekalian aja" paksa Gisel.

"Samain aja deh" Janu tidak sempat berpikir.

"Oke, yuk win" Gisel dan Winni pergi meninggalkan meja.

"EH KOK GUE GAK DITANYAIN? TUNGGU! LO SIH" teriak Nina saat sadar ia ditinggal. Ia pun bergegas menyusul Gisel dan Winni.

Rosemary🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang