Playlist, salah satu event terbesar di Kampus Oci yang diseleggarakan oleh Fikom. Meskipun event terbesar, venue yang digunakan tetap stadion kampus yang cukup luas sehingga dapat memuat mahasiswa serta attendance diluar kampus.
10 menit sebelum open gate, Bams dan teman-temannya sudah berada di antrian. Hari ini mereka memakai outfit bertema retro, sudah menjadi suatu kebiassan mereka untuk menentukan dresscode jika janjian ke suatu acara tapi tentu ada saja yang mengacaukan dresscode mereka kali ini, siapa lagi kalau bukan Juki.
"Yaelah ki, lo bisa bedain retro sama norak gak sih?" Omel Yuni.
"Kata anak kosan gue ini retro, tahu sendiri kosan gue isinya perjaka tua semua, udah paling bener ini" Juki membela dirinya sambil berpose nyisir rambutnya yang klimis.
"Mau ke kondangan apa konser sih lo?" Sinis Fian.
Di ujung barisan, ada Oci yang masih cemberut karena dipaksa ikut. Raka yang ada di depannya tiba-tiba menyapa rombongan dibelakang Oci yang baru saja datang.
"Vin, sama siapa lo?" Sapa Raka sambil jalan melalui Oci untuk salaman ala cowok dengan Kevin.
"Biasa sama anak-anak, gue liat-liat mantep nih dresscode kali ini" balas Kevin sambil memperhatikan Raka dan teman-temannya yang mencolok karena memakai banyak warna terang.
"Wess jelasss" sombong Bams yang sekarang sudah berbalik untuk ikut menyapa teman seangkatannya itu.
Oci memejamkan mata dari awal Raka melaluinya, bahkan saat teman-temannya sudah berbalik ia masih diam ditempat. Oci tahu siapa 'anak-anak' yang dimaksud Kevin, Jihan dan Fian melihat gerak-gerik Oci yang aneh tapi begitu melihat Wilmar diantara Kevin dan Derryl mereka buru-buru memutar Oci.
"Eh Wilmar, sorry ya Ocinya hari ini sama kita" ejek Fian.
Jantung Oci rasanya berhenti berdetak detik itu juga, rasanya ia ingin mengubur dirinya detik itu juga.
Berbeda dengan teman-temannya Oci yang sudah heboh meledek Oci dan Wilmar, Kevin dan Derryl terlihat sangat bingung. Mereka jelas merasakan kerenggangan antara kedua temannya itu, terlebih lagi Wilmar yang hanya menanggapi dengan senyum yang tidak nyaman serta muka panik Oci yang terlihat jelas. Mereka akhirnya saling pandang dan memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
Sebelum kembali menghadap kedepan karena gate sudah dibuka, Oci memberanikan diri melirik Wilmar namun ia menyesali keputusannya tersebut. Sudah tidak ada lagi Wilmar yang penuh senyum dan iseng yang ia kenal, Wilmar yang sekarang ia lihat adalah Wilmar teman seangkatannya saja yang tidak banyak bicara dan kalem.
______
Acara dibuka dengan Juicy Luicy, Bams dan teman-temannya terbagi menjadi 2 yaitu team maju terus dan team yang memilih nonton dari jauh sambil jajan. Oci memilih untuk jajan, ia ingin menaikkan moodnya dengan makanan.
"Coba aja gue tinggi, gue pasti ikutan kedepan" keluh Fian, karena badannya yang kecil Fian akan kegencet jika memaksa ikut teman-temannya menerobos kerumunan.
"Enakan duduk gini kali Fi, nanti kedepannya pas Changcuters baru mantep" balas Raka, mereka sudah duduk diatas rumput karena meja-meja kayu yang disediakan sudah penuh.
"Rak, lo jagain gue ya takut banget remuk" rengek Fian.
"Minta sama Juki atau Raffi aja, gede-gede tuh badannya"
"Cih, yang ada gue yang di palak"
Oci dan Raka hanya menggeleng-gelengkan kepala ketika bahasan Fian entah sejak kapan sudah tentang pacarnya yang tidak bisa ikut, kalau sudah seperti ini susah dihentikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosemary🌷
RomantizmTentang kehidupan kampus Athellica Rosdinata a.k.a Oci bersama sahabatnya, gebetannya dan teman-temannya yang selalu mewarnai hari-harinya.