1# Karma Ghibah

387 16 5
                                    

"Nee, Nii-chan! Bangun! udah pagi!" teriak Natsu, adik Hinata Shoyo.

"nng.."

"Nii-chan!!!"

"Ah.. iya Natsu... hoam.. kenapa?" sahut Hinata yang sedang mengumpulkan nyawanya.

"Uda jam 8 loh!" peringat Natsu.

"HAH SRIUS?"

Hari ini adalah tahun ke-2 nya sebagai mahasiswa. Hinata mempunyai seorang kekasih bernama Kageyama Tobio.

Hinata sampai di sekolah saat gerbang sudah mau di tutup. Ia dengan cepat menyelinap ke dalam.

Kali ini ia satu sesi dengan kekasihnya. Bukannya senang malah stress.

"Telat lagi?" tanya Kageyama sesampainya Hinata di kelas dan segera duduk di bangku samping Kageyama.

Dosennya tepat berada di depannya saat ia baru mau masuk tadi. Jadi ia memberi salam dulu.

Huff untung aja. pikir Hinata lega.

"Siapa suruh kau menelpon jam 3 pagi sialan. Aku jadi susah tidur, sekalinya tidur malah kesiangan kan." sahut Hinata kesal dengan nafas masih ngos-ngosan.

"iya tadi pagi tuh aku kebangun karena mimpi tentang game talking enjelek jg jam 3 pagi matanya merah itu, tau kan yang?" jelas Kageyama.

"gak." sahut Hinata. Ia memang agak gaptek.

"dih, males aku." balas Kageyama.

"Yauda ah, aku masih ngantuk, mau tidur." Hinata berkata sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"sama." Kageyama membalas, melakukan hal yang sama seperti yang Hinata lakukan.

"Mn. "

Mereka tertidur selama jam pelajaran, tak ada yang menyadari mereka tidur.

Mungkin ada beberapa tapi mereka tak melaporkannya, sungguh keajaiban.

Tentu saja mereka sudah bangun saat jam makan siang. Siapa sih yang akan menolak makanan?

"Tobio, tadi aku liat orang bawa makanan dari kantin, trus jatuh gara-gara kesandung tali sepatu, kesian banget ya." Hinata berkata sembari memangkukan dagunya di telapak tangan.

"Iya kah?" tanya Kageyama.

"Iya beneran. Ah, aku mau naruh nampan dulu." balas Hinata

"Awas nanti beneran kena imbasnya karena ngomongin or-"

"brukk-" Hinata menjatuhkan nampannya beserta peralatan makan.

"Tuhkan jatoh." balas Kageyama sambil memutar bola matanya.

"KAU DOAIN AKU JATUH KAN?" teriak Hinata kesal.

"Enggak yang, sumpah. Kamu aja yang jatuh sendiri. Lagian ko bisa jatuh sih aneh banget kamu." balas Kageyama sambil membantu Hinata membereskan barang yang terjatuh.

Banyak mata melihat mereka karena Hinata jatuh cukup keras. Hinata menjadi sedikit gugup dsn bersembunyi di belakang Kageyama.

"Honey, rapiin dong. Malu." Hinata berbisik sambil memegang pundak Kageyama.

"Iyaiya, makanya jangan jatoh lagi, malu-maluin kan jadinya." balas Kageyama lanjut membereskan sisanya.

"Iya janji." jawab Hinata.

🐣🐣🐣

Sepulang kuliah, Kageyama dan Hinata berjalan ke tempat parkir.

Kageyama berniat mengantar Hinata pulang, tapi Hinata terlanjur membawa sepeda, jadi Kageyama tak jadi mengantarnya.

Sampai di tempat parkir, Hinata yang hendak menaiki sepedanya malah tersandung polisi tidur. Lututnya luka-luka kecil.

Kageyama menghela nafas melihat pacarnya ini lagi-lagi tak melihat langkahnya.

"Katanya janji ga jatoh lagi Shou bodoh." Kageyama berkata sambil membantu Hinata berdiri.

"Ya mana aku liat ada polisi tidur di tengah jalan?!" balas Hinata dengan kesal.

"bukannya itu memang di tengah jalan? kalo ngga mau taruh dimana sih?" balas Kageyama.

Hinata hanya diam karena polisi tidur memang di tengah jalan.

"Nee, mau aku anter gak?" tanya Kageyama.

"Anterin sampe rumah, jangan setengah jalan lagi lah." balas Hinata.

"Iya-iya." lanjut Kageyama sambil membawa sepeda Hinata.

Walau rumah Hinata jauh, Kageyama tetap mengantarnya sampai rumah tanpa kelelahan.

"Udah kan? aku pulang ya." kata Kageyama.

"Ga mampir?" balas Hinata.

"Yaudah aku sekalian nginep disini aja, lagian besok libur." kata Kageyama sambil mendekati Hinata.

"Serius?"

"Mn."

"Yaudah masuk aja." balas Hinata sambil masuk ke dalam bersama Kageyama.



**A/N : ini cerita random dengan kebahasaan yang ngawur sesuai mood saya jadi ya gitu, agak aneh.

Oh what is it? | KageHina AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang