Jam terus berdetak, menandakan waktu mereka hampir habis. Tidak ada lagi kesempatan menunggu seorang malaikat datang untuk menolong.
Mereka, tidak bisa apa-apa. Selain menangis.
"Sudah kukatakan bukan, Kara? Untuk tidak menentang sesuatu yang kamu tahu itu mustahil."
Laki-laki itu mengarahkan pistol yang baru ia beli kearah jantung sang korban lalu menarik pelatuknya pelan, dan
Dorr.
Sebuah pistol meluncurkan pelurunya tepat ditengah malam. Berhasil menembus pemompa darah dalam waktu singkat. Tubuh yang bertahun-tahun menompang tidak lagi sanggup bahkan wajah bersinarnya tidak lagi bisa terlihat.
Tengah malam itu, semuanya telah selesai.
Para pemain sudah sampai pada garis finishnya.
...Ini prolognya~
Sampai bertemu di bab 1 ya!
Jangan lupa starnya🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Segitiga Samar
Teen Fiction"Kamu salah, Kar. Bersembunyi hanya membuatmu kalah tanpa aba-aba." Sebuah pistol meluncurkan pelurunya tepat ditengah malam. Berhasil menembus pemompa darah dalam waktu singkat. Tubuh yang bertahun-tahun menompang tidak lagi sanggup bahkan wajah be...