Happy Reading
•
•
•Beberapa bulan yang lalu,
"Kara!"
Laki-laki bernama Kara menoleh ketika merasa dirinya terpanggil. Ia melihat wajah lugu yang cantik dengan bando merah di kepalanya.
"Kamu lagi main air yaa?" tanya perempuan itu.
Ia menggeleng lalu mengambil sejumlah bunga yang sempat dipungut sebelumnya menjadi gunung-gunung kecil.
"Ini bunga Zoy, aku mengumpulkannya sendiri," ungkapnya
"Thank youuuuuu," katanya tulus. Wajahnya memerah kala melihat laki-laki dihadapannya menatap lembut.
"Kamu ..."
Zoy menaikkan alisnya. " Kamu apa?"
"Kamu ... mau jadi pacar aku?"
Wushhh
Pipi zoy seketika memerah, sebuah senyum manis terbit begitu saja saat mendengar penyataan ajakan untuk pacaran dari Kara.
"Tentu saja aku mau. Kalau aku menolak, terlihat bodoh bukan?"
Jawaban dari Zoy berhasil membuat Kara tertawa pelan.
Mulai hari itu, mereka saling berjanji untuk menjaga komitmen dalam hubungan pacaran.
Setelah beberapa mereka pacaran, mulai terlihat satu-persatu hal yang beda. Mulai dari sifat dan sikap.
"Karaaaa, kamu bisa ga sih jangan nakal dong!"
"Aku ga nakal, Sayang."
Zoy menendang keras bokong laki-laki itu hingga terdengar suara ringisan sakit.
"Kamu ini ga usah menghalu deh. Mana mau jadi cowok badboy segala lagi," ucapnya jengah.
"Jangan aneh-aneh. Mentang-mentang sudah gede bersikap sembarangan." lanjutnya.
"Namanya juga Kara, kalau
Koro beda lagi ceritanya," balasnya santai yang berakhir dijewer.🐣🐣🐣
Pagi hari pasangan remaja ini sudah sibuk mempersiapkan rencana kencannya. Zoeya dengan keributannya memilih pakaian dan Kara yang sibuk mengoceh karena menunggu Zoeya yang lama.
"Zoeya kita ini bukan mau pergi ke pesta," ucap Kara.
"Tahu tahu," balas Zoeya.
"Cepat dong."
Loh, Kara melihat Zoeya memakai baju?
Tidak sayang tidak.
Sebenarnya sejak 15 menit yang lalu, Zoeya hanya sibuk memilih cardigan yang cocok untuk gaya pakaiannya. Cuaca saat ini setengah cerah dan mendung membuatnya bingung harus menggunakan model yang mana.
Kara maju menuju lemari pacarnya. Ia langsung mengambil cardigan berwarna hitam pekat yang sepertinya cocok dengan style Zoeya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segitiga Samar
Fiksi Remaja"Kamu salah, Kar. Bersembunyi hanya membuatmu kalah tanpa aba-aba." Sebuah pistol meluncurkan pelurunya tepat ditengah malam. Berhasil menembus pemompa darah dalam waktu singkat. Tubuh yang bertahun-tahun menompang tidak lagi sanggup bahkan wajah be...